Kehilangan seseorang mungkin bisa disebut luka paling mengerikan bagi manusia, dan hingga kini belum ada obatnya. Terlebih jika yang pergi adalah orang terkasih, seperti anggota keluarga. Sebuah acara yang tayang di salah satu stasiun tv Korea rupanya pernah menayangkan sebuah acara, di mana orang yang berpartisipasi dalam acara tersebut bisa bertemu dengan anggota keluarganya yang sudah meninggal.
Terdengar horor ya, namun ternyata acara satu ini sama sekali nggak berbau mistis. Karena pertemuan tersebut hanya mengandalkan kecanggihan teknologi. Iya, pertemuan dengan orang mati tersebut sebenarnya tidak nyata, meski sangat terasa nyata. Seperti apa momennya? Berikut ulasannya.
Pada tahun 2016 lalu, seorang perempuan bernama Ji Sung kehilangan anaknya yang terkena penyakit leukimia. Padahal saat itu sang anak yang bernama Nayeon itu baru berusia enam tahun. Rupanya, untuk menciptakan simulasi visual dari Nayeon sendiri, tim produksi menghabiskan waktu sekitar delapan bulan. Nggak cuma itu, bahkan tim produksi juga mendesain taman yang pernah dikunjungi oleh Ji Sung bersama dengan Nayeon ketika masih hidup dulu. Tak heran jika Ji Sung merasa jika pertemuan dengan sang anak terasa sangat nyata.
Menurut Ji Sung, momen bertemu dengan sang putri yang telah lama meninggal merupakan pengalaman yang tak terlupakan. Ji Sung yang sangat merindukan putri kecilnya, begitu bahagia karena akhirnya bisa bertemu dengan Nayeon. Ji Sung merasa jika mimpinya menjadi kenyataan. Surga dunia menurutnya, ketika bisa melihat Nayeon memanggil sambil tersenyum padanya.
Dalam acara program tersebut, Ji Sung diberi kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama dengan Nayeon, termasuk merayakan ulang tahun Nayeon yang ke-7. Dalam simulasi tersebut, si kecil Nayeon seperti anak kecil pada umumnya, yang tampak bahagia saat merayakan ulang tahunnya. Nayeon juga mengatakan harapan-harapannya, seperti agar ayahnya berhenti merokok, kakak-kakaknya tidak berkelahi dan ibunya tidak sedih dan nangis karena dirinya. Untuk gerakan sosok Nayeon sendiri, ternyata dibuat menggunakan teknologi motion capture, di mana tim produksi menyewa artis cilik dan merekam gerakannya untuk menciptakan sosok virtual Nayeon.
Meski Ji Sung sendiri mengaku sangat bahagia karena akhirnya dipertemukan dengan sang anak, namun ternyata banyak netizen yang kurang setuju dengan program ini. Menurut beberapa orang, program tersebut tidak baik bagi kejiwaan si ibu. Banyak pula yang menuding acara tersebut hanya mementingkan penonton, tanpa memedulikan perasaan si ibu. Meski banyak yang menghujat, banyak juga yang pro dengan acara tersebut, karena bisa mempertemukan kembali seseorang dengan anggota keluarganya yang sudah tiada. Menurut kalian sendiri gimana nih?
BACA JUGA: 4 Hal yang Bikin Warga Korea Selatan Iri Banget Sama Kehidupan Indonesia
Acara tersebut memang cukup unik dan menarik untuk disaksikan ya. Namun kalau dipikir-pikir lagi, protes para netizen Korea juga masuk akal. Karena pertemuan dengan orang yang sudah meninggal, bisa jadi akan mengguncang mental seseorang. Jika di Indonesia ada acara semacam itu, kira-kira kalian mau nggak sih berpartisipasi?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…