Entah sudah berapa dekade masyarakat Indonesia selalu mengagumi Negeri Ginseng. Bermula dari drama Korea yang booming dan sering ditayangkan di tv nasional, berlanjut hingga boyband dan girlband. Tampaknya, tiap tahun Korea selalu menyajikan sesuatu yang bikin masyarakat Indonesia tergila-gila. Nggak sekadar menyukai drama dan K-Pop, modern ini, tak sedikit remaja yang gandrung sama kosmetik dan skin care Korea. Bahkan liburan pun ngebetnya ke monumen Winter Sonata, barangkali kalian juga salah satunya?
Entah sejak kapan, baik cowok mau pun cewek dibuat mabuk Korea. Bahkan ada yang sampe pengin pindah kewarganegaraan dan tinggal di sana. Wah, padahal tiap negara pasti ada enak nggak enaknya ya. Kita bisa saja ngebet pengen jadi warga Korea, tanpa tahu bagaimana rasanya jadi penduduk sana dalam waktu lama. Padahal, warga Korea saja diam-diam menyimpan rasa iri loh, sama orang-orang yang tinggal di Indonesia. Loh, kenapa?
Orang Indonesia bisa menikmati waktu santai
Orang Korea seperti halnya orang Jepang, setiap hari, mereka seolah dikejar-kejar waktu. Ya memang sih, mereka sangat disiplin soal waktu. Makanya, nggak usah heran kalau kalian lagi berkunjung ke Korea lalu menemui begitu banyak orang berlarian menuju subway. Kalau di Indonesia, tentu pemandangan ini nggak lumrah. Kita warga Indonesia masih bisa berjalan santai di sekitar terminal, sangat berbeda dengan orang di Korea sana. Menghargai waktu mungkin bagus ya, tapi bayangin kalau hal itu terjadi tiap hari. Betapa boring dan stressnya orang yang selalu diburu waktu? Sementara di Indonesia, meski merupakan negara sibuk, tapi toh masyarakatnya masih bisa bersantai.
Harga rumah di Korea nggak karu-karuan mahalnya
Misalnya kalian punya harapan bisa kerja dan tinggal di Korea karena negara tersebut maju, berkembang dan memiliki standart gaji yang tinggi, jangan bayangin kehidupan mewah lebih dulu. Sebab, di sana apa-apa juga serba mahal, bahkan di mata orang Korea itu sendiri. Dan yang harus kalian tahu adalah harga rumah. Saking mahalnya rumah di Korea Selatan, banyak warganya yang milih untuk tinggal di apartemen. Sementara di Indonesia, meski harga rumah juga mahal, tapi rata-rata warganya, meski dengan kondisi ekonomi yang bukan golongan atas, namun masih sangat mungkin untuk memiliki rumah sendiri kan? Terlebih, ada juga kemudahan yang diberikan oleh pemerintah seperti KPR dan sebagainya.
Emansipasi wanita
Sebagai negara maju, mungkin kalian nggak nyangka kalau di Korea ternyata ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Sebab, di negara kita saja sudah ada emansipasi wanita sejak lama. So, derajat wanita dan pria sejajar. Namun ternyata di Korea tidak demikian. Salah satu masalah di Korea adakah kesetaraan gender. Contohnya nih soal gaji, biasanya kaum pria akan mendapat gaji 38% lebih tinggi dari perempuan. Ini kan jelas nggak adil. Masalahnya, masyarakat Korea harus tunduk dengan peraturan yang sudah ada sejak dulu. Bersyukurlah kalian yang masih ada di Indonesia, sebab kita menerima gaji yang sesuai dengan profesi, tanpa memandang gender. Terkait kesetaraan, negara ini sudah mencoba melakukan cara untuk menuju ke sana.
Jam sekolah Indonesia lebih singkat
Berapa jam anak Indonesia ada di sekolah? Hingga saat ini, jam sekolah di Indonesia masih belum benar-benar bisa disamakan. Misalnya saja, beberapa sekolah yang ada di kabupaten masih menerapkan jam belajar dari jam 7 hingga jam 12 siang. Sementara untuk di kota, biasanya fullday yang berarti murid baru bisa pulang ketika sore. Jam fullday pun masih bisa dibilang lebih singkat dari proses belajar anak Korea loh. Setidaknya, rata-rata anak SMA di sana akan belajar selama 15 jam sehari. Itu belum termasuk les dan belajar di rumah loh. Bayangin penderitaan anak SMA di Korea yang pastinya boring banget sama belajar. Nggak seperti remaja di Indonesia yang masih bisa menikmati waktu buat hang out bareng temen.
BACA JUGA: 7 Hal Sederhana ini Bisa Membuat Orang Jepang Iri Dengan Indonesia
Itulah beberapa hal tentang Indonesia yang bikin negara Korea Selatan iri. Intinya, tiap negara memang memiliki sisi enak dan nggak enaknya untuk ditinggali. So, di mana pun kalian tinggal, lebih baik bersyukur dan hidup sebaik-baiknya.