Alat uji virus corona (COVID-19) atau yang biasa dikenal sebagai rapid test menjadi barang yang paling dicari selama pandemi berlangsung. Kabar baiknya, Singapura dikatakan menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang berhasil menciptakan alat tersebut. Hebatnya, rapid test yang diciptakan diklaim bisa memberikan hasil dalam waktu 5 menit saja.
Seorang ilmuwan cerdas yang bernama Profesor Jackie Ying, berada di balik alat deteksi tersebut. Dilansir dari Liputan 6 (20/04/2020), muslimah asal Singapura itu merupakan kepala dari Lab NanoBio di Agency for Science, Technology and Research. Seperti apa kisahnya? Simak ulasan berikut ini.
Profesor Jackie Ying yang mengepalai Lab NanoBio di Agency for Science, Technology and Research memang benar-benar bekerja keras untuk menghasilkan alat tes corona, yang mampu mendeteksi apakah seseorang memiliki Covid-19 hanya dalam lima menit. Tes ini mencari bahan genetik virus dalam sekresi pasien yang dikumpulkan dari kapas.
Profesor Ying yang lahir di Taiwan pada 1966 ini, bergabung dengan fakultas teknik kimia di Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada tahun 1992, dan dinobatkan menjadi profesor termuda pada usia 35 pada tahun 2001. Di tahun 2008, namanya masuk jadi salah satu delapan insinyur perempuan dalam daftar 100 Insinyur di era modern versi American Institute of Chemical Engineers.
Perjalanannya menjadi mualaf bermula saat ia dan keluarganya pindah ke Singapura. Kala itu, Ying masih berusia 7 tahun. Sang ayah sendiri merupakan dosen Sastra Cina yang mengajar di Nanyang University, kampus ternama di Negeri Singa tersebut. Karena banyak berteman dengan etnis melayu Singapura yang notabene muslim, membuatnya tertarik untuk mendalami ajaran agama tersebut.
Atas jasa-jasa dan penelitiannya di bidang sains, Profesor Ying mendapatkan beragam penghargaan, yakni American Chemical Society di Solid-State Kimia, American Institute of Chemical Engineers (AIChE) Allan P. Colburn Award, penghargaan Teknologi Inaugural TR100 Young Innovator Award, International Union of Biokimia, dan Masyarakat Keramik Amerika Ross C. Purdy Award.
BACA JUGA:Mengenal Ilmuwan Asal Mesir yang Menjadi Penemu Pertama Virus Corona di Arab Saudi
Alat seperti rapid test untuk memindai gejala corona memang sangat diperlukan pada situasi saat ini. Seperti yang dilakukan oleh Profesor Jackie Ying dan timnya, alat tes ciptaannya nantinya akan menjadi tes Covid-19 tercepat di dunia jika mendapatkan persetujuan dari pihak berwenang. Hebat ya Sahabat Boombastis.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…