Trending

Wafatnya Tinggalkan Duka, Inilah Pesan dan Kesan Indah Paus Fransiskus Bagi Indonesia

Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat pemimpin umat Katolik sedunia yang berumur 88 tahun itu sempat terlihat menyapa masyarakat usai Misa Paskah beberapa waktu lalu.

Tak hanya Vatikan dan umat Katolik, berpulangnya Paus Fransiskus juga memberi duka yang mendalam bagi rakyat Indonesia. Apalagi beliau menyempatkan diri untuk berkunjung ke Tanah Air selama empat hari di bulan September lalu.

Semasa hidup, Bapa Paus Fransiskus sempat mengunjungi dan meninggalkan banyak pesan penting bagi Indonesia.

Paus Fransiskus meninggal akibat stroke

Lewat pernyataannya, Vatikan menjelaskan bahwa Paus Fransiskus meninggal pada Senin pagi (21/4/2025) sekitar pukul 07.35 waktu setempat di Casa Santa Marta. Dalam sertifikat kematian tertulis bahwa Bapa Paus berpulang pada usia 88 tahun dengan stroke sebagai penyebabnya. Dikutip dari AFP, Paus Fransiskus terserang stroke secara tiba-tiba hingga mengalami koma dan gagal jantung sertai “tidak dapat dipulihkan.”

Kepergian Bapa Suci Fransiskus memberi duka mendalam, khususnya masyarakat Indonesia. Semasa kunjungannya beberapa waktu lalu, ia sempat mengajak dan memberikan pesan-pesan pentingnya.

Terkesan dengan keragaman Indonesia

Semasa menjabat sebagai Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa Paus Fransiskus memiliki tiga pesan penting bagi rakyat Indonesia. Yang pertama, beliau terkesan dengan keragaman yang bisa menjadi kekuatan yang harus dipelihara dan menjadi anugerah anugerah bagi untuk kita.

Selain itu Paus Fransiskus juga berpesan agar senantiasa mengedepankan dialog untuk mengatasi setiap perbedaan dan perselisihan. Selain itu, sangat penting untuk menjaga lingkungan agar tetap hijau karena itu adalah warisan atau hak generasi-generasi yang akan datang.

Impian untuk membangun peradaban perdamaian

Ada juga pesan indah dari Bapa Suci supaya warga Indonesia tidak lelah dalam membangun peradaban dan perdamaian di Nusantara. Tidak lelah berlayar dan menebarkan jala, tidak lelah bermimpi dan membangun lagi sebuah peradaban perdamaian.

“Beranilah selalu untuk memimpikan persaudaraan!”

Itulah kata-kata Sri Paus yang disampaikan di sela-sela Misa Kudus yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada tanggal 5 September 2024 lalu.

Pentingnya kasih bagi manusia

Paus Fransiskus juga menekankan pentingnya kasih bagi manusia. Ia mengajak umat katolik untuk mengikuti jejak Santa Teresa dari Kalkuta yang tak pernah lelah berbuat kasih kepada siapa saja, tanpa memandang kasta, warna, budaya dan lain sebagainya, bahkan ketika tidak memiliki apapun, tetaplah memberi lewat ketiadaan itu.

Selain mendorong umat Katolik di Indonesia untuk menaburkan kasih dengan penuh keyakinan, Sri Paus juga meminta untuk terus memperlihatkan kebaikan budi dan hati dengan ‘senyuman,’ sebuah ciri khas masyarakat Indonesia dalam membangun persatuan dan perdamaian.

Selalu menjaga ikatan persahabatan

Bapa Suci tampaknya juga mengenal istilah ‘tali silaturahmi.’ Ia menyerukan pentingnya merawat ikatan atau hubungan antar sesama manusia. Menurut Sri Paus, manusia sering berusaha menemukan kesamaan di tengah perbedaan yang justru bisa memicu perpecahan, terutama ketika perbedaan dogma dan pengalaman keagamaan.

Saat mengunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta, ia berpesan bahwa yang benar-benar mendekatkan manusia adalah menciptakan hubungan antara perbedaan-perbedaan kita, dengan menjaga agar ikatan persahabatan, perhatian, dan timbal balik tumbuh.

Kala mengunjungi Istana Merdeka, pria asal Argentina tersebut juga menulis pesan lewat tinta emas di atas kertas berwarna putih-gading. Dalam bahasa Italia ia menulis:

“Terbenam dalam keindahan tanah ini, tempat pertemuan dan dialog antar budaya dan agama yang berbeda. Saya mendoakan agar masyarakat Indonesia semakin bertumbuh dalam keimanan, persaudaraan, dan kasih sayang. Semoga Tuhan memberkati Indonesia,”

Selamat jalan, Bapa Paus Fransiskus. Terima kasih atas seribu kesan dan pesan indah nan penuh makna bagi bangsa Indonesia.

Share
Published by
Bayu Yulianto

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago