Membuka sebuah usaha bukanlah hal yang mudah, apalagi jika dimulai dari nol dan dilakukan di negara lain. Namun, itulah yang dialami oleh seorang pria asal Indonesia yang berhasil membangun bisnis kuliner di Amerika Serikat. Berikut ulasan selengkapnya tentang perjuangan Martin Sonny Setiantoko membawa cita rasa Indonesia ke kancah internasional.
Martin Sonny Setiantoko berasal dari Malang, Jawa Timur. Ia memiliki latar belakang pendidikan tata boga dan memiliki usaha kuliner adalah cita-citanya. Bukan di Indonesia, Sonny bertolak ke Amerika Serikat untuk mewujudkan mimpinya tersebut. Ia nekat datang ke AS hanya dengan modal USD150 atau sekitar Rp1 juta.
Dengan modal itu, Sonny bertahan hidup dan memulai kariernya dari bawah. Tidak langsung membuka usaha, ia bekerja menjadi tukang cuci piring di New York. Tentu hal itu tak mudah, mengingat modal yang dibawanya tidaklah besar dan pekerjaan yang juga tidak mudah harus ia lakukan. Namun ia menjalaninya demi mengumpulkan uang untuk mewujudkan cita-citanya.
Setelah lima tahun bekerja, Sonny berhasil menabung dan menggunakan uang tersebut untuk membuka restoran kecil di Virginia. Memulai sebuah usaha memang tidak mudah, ada tantangan yang harus dihadapi demi menjadi sukses. Begitulah yang dihadapi Sonny. Enam bulan pertamanya menjalankan bisnis restoran, bukan hal mudah bagi Sonny. Ia terus mengalami kerugian.
Menyadari restoran tidak memberi keuntungan maksimal baginya, Sonny pun terpikir hal lain. Ia membeli truk dan memulai bisnis food truck yang memang populer di sana. Sonny membeli dua truk sekaligus dalam menjalankan bisnis barunya ini. Ia memberi nama yang Indonesia banget, yaitu Sate Truck. Sonny pun membeli satu truk lagi dan diberi nama Sambal Truck.
Seperti namanya, tiga bisnis food truck yang dijalankan Sonny menyajikan berbagai kuliner khas Indonesia. Sate dipilih sebagai menu utama yang dijual di Sate Truck, selain karena sudah populer di Indonesia, Sonny ingin memperkenalkannya secara internasional. Selain sate, Sate Truck juga menyajikan berbagai hidangan Indonesia lain seperti rendang, kari ayam, mie ayam, sampai nasi campur Sumatera dan Jawa.
Untuk berinteraksi dengan pelanggan dan mempromosikan menu yang dijualnya, Sonny menggunakan media sosial seperti X dan Instagram. Di sana Sonny juga mengumumkan jadwal lokasi parkir food trucknya.
Sate Truck yang dibuka Sonny mendapat tanggapan positif dari para pelanggan, termasuk warga lokal yang ternyata menyukai cita rasa khas Indonesia. Selain sudah memiliki beberapa food truck, Sonny bisa menjual sekitar 160 porsi makanan per harinya. Hal ini menandakan keberhasilan food truck yang menjual makanan khas Indonesia milik Sonny di pasaran.
Tentunya Sonny merasa bangga bisa membawa nama Indonesia melalui kuliner khasnya. Ia juga mempekerjakan minimal satu orang karyawan yang berasal dari Indonesia di setiap food trucknya. Hal ini bertujuan untuk menjaga identitas bisnis. Selain bisa memperkenalkan kuliner khas Indonesia ke warga yang ada di Amerika Serikat, Sonny juga akhirnya bisa mencapai cita-citanya yaitu memiliki usaha kuliner.
BACA JUGA: Kisah Pengusaha Muslim Asal RI yang Sukses Beternak Ribuan Sapi Perah di Selandia Baru
Meski harus menunggu beberapa tahun untuk menabung dan sempat mengalami kerugian di awal memulai bisnis, akhirnya Sonny bisa menggapai keinginannya untuk memiliki bisnis kuliner. Tentunya dengan usaha dan tekad yang besar.
Kasus perselisihan antara Agus Salim, korban penyiraman air keras, dan Pratiwi Noviyanthi alias Teh Novi,…
Banyak mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan dan mau mendapatkan gelar S1 tapi bermalas-malasan atau menunda-nunda…
Media sosial dihebohkan dengan kematian seorang siswa SMA. Gamma Rizkynata Oktafandi, pelajar kelas XI Teknik…
Saat banyak artis lain mulai memanfaatkan TikTok untuk berjualan produk atau mempromosikan bisnis besar mereka,…
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…