Categories: Tips

5 Hal ini Membuat Arab Begitu Dibenci Oleh Negara-Negara Barat

Arab Saudi, negara kaya minyak ini begitu diperhitungkan kiprahnya di dunia. Tak hanya berpengaruh, mereka juga punya andil terhadap jalannya roda kehidupan global saat ini khususnya di ranah ekonomi. Bagi orang Indonesia sendiri Arab Saudi adalah negara yang harus dikunjungi setidaknya sekali seumur hidup. Ya, untuk melakukan kewajiban haji.

Sudut pandang orang Indonesia terhadap Arab bisa dibilang biasa saja. Tidak terlalu menyukai namun juga tidak pula benci. Namun ketika kasus TKW yang disakiti beberapa waktu lalu muncul, nyaris membuat masyarakat Indonesia marah dan menghujat negara ini. Jika Indonesia seperti ini pandangannya terhadap Saudi Arabia, lalu bagaimana negara-negara barat? Ya, mereka ternyata tidak menyukai negara ini. Bahkan bisa dibilang benci.

Lalu apa saja yang sebenarnya bikin negara ini tidak disukai orang-orang Barat? Berikut ulasannya.

1. Arab Saudi Diduga Mendanai Aktivitas Terorisme Global

Uni Eropa dan Amerika sudah lama mencurigai Arab Saudi mendanai banyak sekali organisasi-organisasi teroris di seluruh dunia. Bahkan mereka memperkirakan sudah ada sekitar $ 100 miliar yang disebarkan ke pihak-pihak tertentu. Bahkan banyak pihak barat yang menyinggung antara keterkaitan ISIS dan Arab Saudi. Meskipun belum ada bukti yang bisa ditunjukkan, namun mereka mengatakan alasan kenapa ISIS tetap bisa bertahan adalah lantaran sokongan dana dari Arab Saudi.

Barat menduga jika Arab ada di balik eksistensi organisasi-organisasi teroris [Image Source]
Hillary Clinton pernah mengatakan jika Arab adalah Fountainhead of Terrorism alias penyumbang dana di balik organisasi teroris. Bahkan ada dugaan jika Arab juga mendanai serangan 9/11. Mengenai hal tersebut sudah dijelaskan dalam sebuah dokumen setebal 28 lembar yang ditulis oleh salah seorang anggota kongres di negeri Paman Sam. Jadi, apakah Arab yang berada di balik semua kekacuan di muka bumi belakangan ini? Tidak ada yang tahu.

2. Kesetaraan Wanita dan Pria yang Timpang

Kebiasaan di Saudi Arabia, wanita dilarang keluar sendiri. Setidaknya seorang wanita harus didampingi satu orang pria yang masih satu keluarga. Jika melanggar hal ini, para wanita akan dihukum bahkan sampai dijatuhi kurungan penjara.

Negara barat menganggap perlakuan Arab kepada wanitanya berlawanan dengan HAM [Image Source]
Orang-orang barat menganggap hal ini sangat bertentangan dengan HAM. Dimana seharusnya wanita punya kebebasan yang sama dengan pria. Namun Arab mengklaim peraturan seperti ini justru akan menyelamatkan kaum perempuan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebenarnya hal semacam ini bukanlah hal yang harusnya dibandingkan. Ya memang kalau dibandingkan dengan negara barat serta anggapan masyarakatnya, sudah jelas apa yang dilakukan orang-orang Arab terhadap kaum wanitanya sama juga dengan pelanggaran HAM.

3. Pemberlakukan Hukuman Mati

Arab adalah negara yang menganut hukuman mati untuk kejahatan berat. Prosesinya sendiri biasanya lewat pemancungan di tempat umum. Tahun ini Saudi sudah memenggal setidaknya 100an orang. Ya, barat tidak menyukai negara ini karena mereka berbeda dalam sistem pemberian hukuman. Di Arab memberlakukan sistem ‘eye for an eye’, sedangkan di barat perilaku kejahatan tidak layak dihukum mati. Tentu saja atas nama HAM.

Hukuman mati juga jadi sesuatu yang sangat dibenci negara barat dari Arab [Image Source]
Media barat pun sering menyindir dengan membandingkan Arab dengan ISIS. Mereka mengatakan jika Arab seharusnya malu lantaran lebih banyak mengeksekusi manusia dibanding ISIS. Sebenarnya kalau dilihat dari statistik jumlah yang dieksekusi, maka China dan Iran lah yang paling banyak di dunia.

4. Arab Melarang Kebebasan Berbicara

Di barat siapa pun bebas berbicara semaunya. Entah itu di muka umum atau di media sosial. Namun hal-hal seperti ini tidak akan pernah dijumpai di Arab. Berani mengungkapkan sesuatu maka sudah harus siap dengan risikonya. Entah itu dicambuk di muka umum atau dipenjara berhari-hari jika terbukti bersalah.

Negara barat juga menganggap kebebasan berbicara sangat dibatasi di sini [Image Source]
Contoh kasusnya adalah ketika seorang jurnalis Al Watan Online yang menulis sebuah sindiran tentang pemerintah. Tanpa perlu menunggu lama sang jurnalis pun diciduk dan di hukum seminggu penjara. Hal yang sama juga dialami oleh seorang blogger bernama Raef Badawi. Pria ini harus mendekam 10 tahun di penjara lantaran menulis artikel yang menyinggung Islam.

Memang terlihat sangat kejam, tapi perlu dilihat juga jika penyebab mereka dipenjara adalah lewat tulisan-tulisan yang memicu. Artinya, kebebasan berpendapat boleh dilakukan di sini, namun apa yang ditulis haruslah sesuatu yang tidak memantik tanggapan berlebih atau bahkan memancing amarah orang lain.

5. Polisi Arab Saudi Adalah yang Terburuk di Dunia

Berdasarkan peringkat yang dituliskan oleh Freedom House. Arab Saudi menempati posisi paling buncit dalam hal aparat keamanan. Menurut mereka hal ini dilihat dari bagaimana para aparat memberlakukan hukuman yang sepertinya sangat konyol dan terkesan semena-mena.

Lantaran dianggap suka memberlakukan hukuman konyol dan semena-mena, polisi Arab dianggap yang terburuk di dunia [Image Source]
Misalnya seperti kasus yang menimpa seorang bernama Mikhlif bin Daham. Pria ini harus merasakan dinginnya penjara hanya gara-gara ia menghadiri pertemuan yang di dalamnya terdapat seorang Syiah. Pemberian hukuman yang konyol dan tidak masuk akal juga dialami oleh seorang aktivis. Gara-garanya ia diduga menghina raja secara verbal.

Atas hal-hal seperti inilah kemudian polisi Arab dianggap yang paling buruk di dunia. Padahal jika kita menilik prinsip tiap negara punya aturannya sendiri, hal semacam ini mungkin adalah sesuatu yang wajar.

5 hal ini yang membuat barat begitu tidak menyukai Arab Saudi. Sebenarnya alasannya sendiri lebih ke arah dugaan dan relevansinya jika dibandingkan dengan negara-negara barat. Misalnya anggapan jika Arab membiayai teroris atau pemberlakukan hukuman mati.

Namun satu hal yang harus kita ingat, setiap negara punya aturannya sendiri. Arab mungkin terlihat ekstrem, namun apa pernah kita mendengar rakyatnya melakukan huru hara sampai protes berkepanjangan? Kadang apa yang diungkapkan barat tentang negara ini hanyalah bentuk ketidaksukaan mereka saja.

Share
Published by
Rizal

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

15 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago