Keseharian kita hampir selalu diwarnai dengan berita-berita kecelakaan di tol atau jalan raya. Bus dan truk memberi kontribusi yang cukup besar dibandingkan jenis kendaraan lainnya dengan kasus yang didominasi oleh ‘rem blong.’
Bodi kendaraan yang besar, dipadu dengan beban mesin, barang atau penumpang, ditambah dengan penggunaan pedal rem yang terus-menerus memperbesar kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat rem blong. Lalu, apa yang harus dilakukan oleh pengemudi bus dan truk agar terhindar dari malapetaka ini?
Intensitas penggunaan rem pada kendaraan besar menentukan keselamatan dan kelancaran perjalanan. Bila digunakan secara terus-menerus, berulang, dan dalam jangka waktu yang lama, komponen-komponen rem bisa mengalami overheat.
Dikutip dari detik.com, Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan menjelaskan bahwa rem yang terlalu panas bisa timbulkan malfungsi. Jadi, selain cek dan servis kendaraan secara berkala, usahakan untuk memakai fungsi rem secara bijaksana.
Bila ditelaah lebih jauh, penyebab terjadinya rem blong adalah karena jalanan yang menurun. Bisa dipahami karena pengemudi bus dan truk akan menggunakan segala cara untuk mengurangi kecepatan, termasuk berkali-kali menginjak pedal rem.
Ahmad Wildan menjelaskan bahwa sopir bus dan truk harus memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang teknik mengemudi, terutama di jalan menurun. Tidak cukup belajar secara otodidak dan mengandalkan pengalaman saja.
Lebih lanjut, Wildan menjelaskan bahwa ada teknik yang harus dipahami oleh pengemudi bus dan truk saat melintasi jalanan menurun. Apa yang harus dilakukan?
“Seperti ketika akan melewati jalan menurun, pengemudi harus menggunakan gigi rendah, dan tidak boleh menginjak pedal rem, tapi laju kendaraan harus diperlambat dengan exhaust brake,” terang Wildan.
Meningkatnya intensitas penggunaan rem pada bus dan truk di jalanan menurun memang tak terhindarkan. Untuk itu, pengemudi harus memahami waktu penggunaannya demi menghindari pemakaian yang terlalu berlebihan dan mengakibatkan rem blong.
Wildan mengingatkan, bila tidak perlu menginjak pedal rem, tak usah diinjak. Untuk memperlambat laju kendaraan bisa memanfaatkan fungsi engine brake dengan menggunakan gigi rendah serta mengaktifkan exhaust brake.
Dengan memahami teknik pengereman di jalanan menurun, Anda tahu kapan waktu yang tepat untuk menggunakan rem. Pemakaian yang bijaksana akan mengurangi beban rem utama, sekaligus menghindarkan kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat rem blong.
BACA JUGA: Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Diduga Rem Blong
Selamat mencoba dan semoga selalu diberi perlindungan dan kelancaran hingga sampai tujuan.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…