Kehidupan wanita saat ini memanglah berbeda dengan dahulu. Saat ini mereka lebih mudah memilih opsi pekerjaaan. Salah satunya adalah menjadi pemain sepak bola, profesi yang sebetulnya akrab dengan lelaki. Setiap tahun wanita bermain bola terus berkembang di wilayah Asia. Puncaknya adalah saat timnas wanita Jepang dan Tiongkok berhasil menjadi juara Piala Dunia.
Virus wanita bermain sepak bola, juga menjangkiti daerah-daerah di tanah air. Meski mereka jarang terdengar, timnas putri beberapa kali turut serta dalam kompetisi internasional. Kiprahnya pada kejuaraan-kejuaraan Asia terbilang biasa saja. Tidak adanya liga dan pembinaan yang bagus membuat para srikandi tanah air tidak mampu tampil optimal. Lalu bagaimanakah kisah timnas wanita kita? Simak ulasannya berikut.
Tahun 1969 menjadi tonggak bersejarah untuk sepak bola wanita. Pada waktu itu terbentuklah timnas yang berisikan barisan skrikandi tanah air. Dari beberapa tahun tersebut pasang surut menjadi perjalanan kisah yang tidak terpisahkan. Berbagai hasil bagus sampai buruk adalah teman yang lekat dengan mereka.
Derita kekalahan menjadi suatu akrab untuk Timnas wanita Indonesia. Menjadikannya sering dipandang dengan sebelah mata. Persiapan yang selalu mepet saat menghadapi sebuah kejuaraan menambah derita mereka. Kita bisa membandingkan dengan timnas laki-laki yang persiapan jauh lebih tertata dan sangat intens. Hal tersebutlah yang menjadi para srikandi tanah air kurang mampu tampil optimal.
Kehadiran mereka, tentu sangat jarang didengar atau terlihat. Hal ini terjadi lantaran para pemain tersebut baru akan muncul ketika ada pemusatan latihan. Ironi memang apabila kita melihat sepak bola wanita tanah air. ketika bakat mereka harus dikelola dengan latihan-latihan yang teratur, malah baru kompetisi para srikandi itu bergabung.
Kompetisi adalah kawah canda di muka pemain untuk mengembangkan bakatnya. Begitu juga dengan adanya liga1 yang ditujukan untuk bakat sepak bola tanah air. Sebab melalui hal tersebut pemain dapat terus mengelola kemampuannya. Namun, disaat laki-laki mendapat perhatian serius nasib para wanita jauh berbeda. Bahkan terlihat terbalik 360 drajat.
Meski terlihat suram dengan kurang prestasi bukan hal yang membatasi kita untuk tidak terus mendukung mereka. Adanya timnas wanita memperlihatkan bahwa bakat sepak bola benar-benar melimpah. Akan menjadi suatu hal yang bagus, apabila para srikandi dapat dikelola dengan baik. Sebab, para pemain wanita dapat menjadi opsi untuk Indonesia untuk meraih prestasi di tengah timnas laki-laki yang masih macet trophy.
Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…