Categories: Tips

Meski Hanya Anak Petani, Temuan Warsito Ternyata Lebih Hebat dari Karya Peraih Nobel

Namanya Warsito. Dia seorang Doktor jebolan Teknik Kimia, Universitas Shizuoka, Jepang. Warsito juga bukan ilmuwan sembarangan. Lelaki anak petani  kelahiran Solo, 15 Mei 1967 ini pernah jadi ilmuwan riset senior di Departemen Teknik Kimia dan Biomolekuler Ohio State University, salah satu universitas terkemuka di negeri Paman Sam. Tapi, Warsito kemudian berhenti bekerja di pusat riset itu pada bulan Juli 2006.

Karena prestasinya, Majalah Tempo, salah satu media cetak terkemuka di Tanah Air, menobatkan Warsito sebagai salah satu tokoh pilihan Tempo 2006. Majalah Tempo, mengulasnya secara khusus, bersama tokoh pilihan majalah tersebut.

Warsito dan penemuannya [image source]
Seabrek prestasi dicapai Warsito. Salah satunya, adalah beberapa hak paten atas nama dirinya. Hak paten tersebut, antara lain, dua buah paten untuk pengolah limbah ultrasonik. Tidak tanggung-tanggung yang memberi hak paten itu adalah kantor paten di Jepang. Dia mendapatkan hak paten atas temuannya itu pada tahun 1999 dan 2000.

Hak paten lainnya, adalah empat paten dalam bidang tomografi dua/tiga dimensi. Yang memberikan hak paten juga bukan dari tanah Air, tapi dari kantor paten Amerika Serikat. Ia juga pemegang hak paten di bidang electrical capacitance volume tomography.

Dan, mengutip ulasan di Majalah Tempo, edisi khusus 2006, Warsito adalah penemu teknologi berkelas dunia. Bahkan karena penemuan itu, dia banyak dibicarakan oleh ilmuwan-ilmuwan dunia. Namanya banyak tertera di banyak jurnal ilmiah kelas dunia.

Teknologi yang ditemukannya itu adalah teknologi tomografi medan listrik tiga dimensi atau biasa dikenal dengan electrical capacitance volume tomography (ECVT). Ini adalah teknologi yang bisa diterapkan di bidang kesehatan, yakni untuk mengecek kesehatan seorang pasien dengan cara memindai tubuh. Karena teknologi yang ditemukannya itu, biaya pemindai tubuh bisa sangat murah. Dan, ini sangat menolong para pasien miskin.

Jadi kalau memindai pasien dengan  teknologi ECVT hasil racikan Warsito, biayanya jauh lebih murah dibanding CT Scan atau memakai MRI. Sebagai informasi, MRI itu hanya menghasilkan gambar dua dimensi. Sementara tomografi racikan Warsito, sudah menghasilkan citra gambar tiga dimensi.  Bahkan Warsito telah menggodok patennya yang ketujuh yang membuat ECTV hasil racikannya bisa punya resolusi tinggi.

Temuan Warsito, tidak hanya berguna bagi bidang kedokteran. Tapi bisa pula dipakai untuk berbagai keperluan pemindaian, misalnya untuk reaktor nuklir, hingga isi perut gunung berapi.

Sebagai informasi lagi, karena temuannya, AM Cormack dan G.N Hounsfield, penemu CT Scan, dinobatkan jadi peraih Nobel Bidang Fisiologi dan Kedokteran pada 1979. Begitu juga penemu MRI, Paul C Lauter-bur dan Peter Mansfield, diganjar Nobel karena temuannya pada tahun 2003. Dan, tahu kah kamu, Warsito menemukan itu saat ia melakukan riset di sebuah rumah toko. Jadi bukan menemukan itu di pusat riset dengan fasilitas modern dan maju.

Warsito, anak petani yang jadi doktor dan penemuannya menyelamatkan banyak orang [image source]
Selain jadi ilmuwan, Warsito juga aktif di beberapa organisasi non profit. Salah satunya, pernah jadi Ketua Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI) periode 2005-2007. Di luar itu, Warsito juga didapuk sebagai pembimbing mahasiswa program master dan dokter di tiga universitas terkemuka. Tiga universitas itu adalah, Universitas Shizuoka, Jepang, Ohio State University Amerika Serikat dan Universitas Indonesia.

Saat ini, Warsito sudah punya pusat riset dan tempat produksi tomografi tiga dimensi yang ada di Tangerang. Pusat riset itu dibangun bekerjasama dengan investor di dalam negeri.

Nah, Indonesia harus berbangga. Ternyata, banyak anak bangsa yang punya prestasi kelas dunia. Bahkan hasil temuannya bisa mengalahkan temuan peraih Nobel. Sangat istimewa. Kuncinya adalah kerja keras, didukung tekad baja untuk melahirkan sebuah karya hebat. Warsito bisa membuktikan itu, meski ia hanya anak seorang petani.

Share
Published by
Agus Supriyatna

Recent Posts

4 Kontroversi Seputar Doktif yang Kerap Bongkar Produk Skincare Overclaim

Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…

1 week ago

Serba-serbi Tol Cipularang yang Kerap Makan Korban, Mitos hingga Sejarah Pembangunan

Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…

1 week ago

4 Live Action Paling Booming di Netflix, Bisa Jadi Teman Malam Minggu

Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…

2 weeks ago

Fenomena Joged Sadbor yang Ubah Nasib Warga jadi Kaya, Benarkah Disawer Judol?

Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…

3 weeks ago

Pengusaha Budidaya Jamur Tiram Modal 100 Ribu Bisa Dapat Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…

3 weeks ago

6 Tahun Merawat Suami Lumpuh Sampai Sembuh, Perempuan Ini Berakhir Diceraikan

Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…

3 weeks ago