Ngantri sampe macet itu memang nggak pernah enak. Walau disabar-sabarin, tapi kalo jadi ‘ritual menahun’ juga lama-lama akan jadi bom waktu.
Saudara-saudara kita yang di Bontang, sudah beberapa hari ini mengalami yang namanya ngantri BBM. Bahkan ada yang bilang antriannya mengular sampai 300 meter. Hal ini terjadi karena pasokan permintaan BBM yang diminta terlambat sehingga sempat terjadi kelangkaan.
Mungkin hal ini terdengar biasa ya di negeri kita, tapi miris juga karena ini terjadi justru pasca harga bensin diturunkan. Coba perhatikan gambar di bawah ini.
Bayangkan itu terjadi sepanjang hari, saat banyak orang mau ngampus, ngantor, antar anak ke sekolah, dan sebagainya. Bayangkan itu terjadi pada kita.
Mau pindah SPBU lagi bensin udah tipis. Kalopun ada ngantrinya juga lama. Katanya harga bensin turun, tapi kok masih susah dapet BBMnya?
Indah Puspitasari menulis sebuah surat terbuka untuk Pak Jokowi. Yah, kita memang punya presiden yang ‘merakyat’ sehingga ada harapan besar kalau suara rakyat seperti ini akan sampai ke telinga beliau.
Dalam suratnya itu Indah tidak hanya sedang menyuarakan tentang BBM, tapi kita juga dibisikin bahwa masih banyaaaak sekali fasilitas mendasar yang tidak merata pada daerah Indonesia di luar Jawa dan Bali. Sekalipun itu adalah provinsi penghasil devisa dan terkaya di negeri ini.
Sampai keluar jargon yang GONG BANGET dan sebenarnya miris juga kalau dibaca, “Indonesia itu dari Sabang sampai Merauke. Tapi, Indonesia Raya hanya ada di Jawa-Bali”.
Kalimat ini boleh dibilang menggetarkan buat kita sebagai sesama warga negara. Antara curhat ini menyuarakan keluhan sebagian di antara kita, atau juga bikin kita terenyuh karena meski sama-sama tinggal di Indonesia, tapi saudara kita merasa ‘dianak tirikan’ meski mungkin tidak demikian.
Ada juga sih yang berspekulasi kalau curhatan macam ini nggak perlu, karena harusnya disampaikan ke pemerintah daerah supaya lebih efektif. Ada juga yang bilang bahwa surat macam ini mengindikasikan ‘baru antri 3 hari aja udah protes ke presiden’.
Sekarang memang sudah jamannya semua orang bisa curhat di Facebook, apalagi bikin surat terbuka ke Pak Jokowi. Tapi curhat yang satu ini boleh dibilang adalah salah satu action yang mungkin terjadi akibat sudah ‘gemesnya’ warga dengan pelayanan publik dan sarana serta prasarana yang masih payah, sementara SDM dan SDA mereka sudah menyumbangkan banyak sekali bagi negeri ini. Apalagi kalau fenomena ini sudah menahun.
Kita semua bisa sabar, tapi berhak menyuarakan apabila ada yang sistem yang tidak lancar apalagi tidak benar.
Semoga semua jajaran pemerintah yang ada di atas sana juga mendengar, agar tidak ada lagi warga kita yang merasa tertinggal di sana sini. Lebih-lebih lagi sampai tidak merasa bagian dari Indonesia Raya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…