Jujur saja, hidup di Indonesia memang nggak mudah. Selain karena hal-hal fundamental alias mendasar seperti susahnya cari kerja atau soal kehidupan yang nggak semudah dulu, hal kecil alias printilan-printilan juga bikin Indonesia makin nggak ngenakin untuk ditinggali. Dan memang hal-hal yang kecil kadang justru bikin kita lebih frustasi.
Salah satunya misalnya tukang parkir. Suatu ketika kamu pergi naik motor ke salah satu toko modern yang saingan ketat itu. Sebelum masuk ke dalam kamu nggak lihat siapa-siapa. Selesai belanja dan naik motor, eh tiba-tiba muncul suara “Yok, terus mundur-mundur.” Ya, tukang parkir yang entah darimana asalnya tiba-tiba muncul. Uang Rp 2 ribu melayang padahal ke supermarket hanya beli sabun yang harganya Rp 5 ribu. Bukan masalah uang parkirnya, si tukangnya iniloh. Jaga motor nggak, tapi minta uang. Hal-hal seperti ini yang bikin kesel.
Nggak cuma si tukang parkir goib itu, ada banyak kejadian-kejadian yang bikin kita kesel luar biasa. Kamu yang pernah mengalaminya dan kemudian berkomentar, “Ah, biasa saja :)” kami sangat salut dengan kebesaran hatimu!
Jadi, ceritanya kamu sedang buru-buru pulang karena sudah larut malam dan kebetulan lewat jalan yang lumayan sepi. Eh, sialnya, entah kenapa motor jalannya kayak orang mabuk oleng sini oleng sana. Setelah diperiksa ternyata bocor nih, dan kebetulan banget di ujung sana ada tukang tambal ban. Tambal deh dan akhirnya bisa pulang. Tapi, seringnya di momen seperti ini kamu bakal dimintai tarif yang lebih mahal. Jika biasanya tambal ban saja Rp 10 ribu, ini bisa dua kali lipatnya. Karena nggak punya pilihan, ya sudah dibayar, padahal dongkol luar biasa.
Pernah nggak ketemu mbak-mbak judes seperti ini? Pasti pernah. Gimana rasanya setelah dibentak-bentak padahal kita pembeli? Ya, tentu bikin gregetan luar biasa. Seandainya punya banyak uang, pasti kita bilang, “Gua beli sama mulut-mulutnya sekalian!”
Semua pria suka yang namanya sepak bola, apalagi ketika tim kota sendiri yang main. Namun, nggak semua suka cara para suporter ini berkelakuan ketika di jalan. ‘Bleyer-bleyer’ alias mainin gas nggak karuan, sampai bawa bendera besar-besar yang bikin pengendara di belakangnya tertutup pandangannya.
Kita yang dewasa ini sudah tahu kalau bocah alias remaja-remaja tanggung itu pikirannya masih labil. Kalau pun salah ya wajar kan memang lagi proses belajar. Namun, akan selalu ada momen di mana kita sadar kalau bocah itu labil tapi tetap emosi. Salah satunya ketika mereka baru bisa belajar dan kemudian sok ‘bleyer-bleyer’ di jalan alias memainkan gas dengan seenaknya.
Yakin nggak pernah mengalami ini? Bagi yang bawa mobil pasti pernah dan bahkan mungkin berkali-kali. Pengamen yang maksa ini memang bikin gregetan. Sudah nyanyinya nggak singkron dengan gitar, pakai minta uang dengan maksa. Kadang sudah diberi masih kurang. Maunya apa sih?
Siapa sih yang nggak emosi ketika dihadapkan dengan momen seperti ini? Tapi, memang inilah kenyataan hidup di Indonesia yang penuh dengan printilan-printilan kecil tapi bikin sakit hati. Kejadian ini akan selalu ada, tinggal kita menyikapinya. Kunci untuk mengatasi semua hal ini sebenarnya cuma satu kok. Yup, bener, sabar saja. Ada yang pernah mengalami kejadian di atas?
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…