Dalam sepak bola nama Tiongkok, tentu tidaklah sepopuler Jepang atau Korea Selatan yang sering lolos piala dunia. Namun, hal itu dapat berubah beberapa tahun ke depan. Geliat sepak bola negara tirai bambu ini kian hari mulai menunjukan kehebatan. Dimulai dengan melakukan reformasi sepak bola pada tahun 2011, saat ini Tiongkok menjelma sebagai kekuatan baru yang dipandang oleh negara lain.
Dukungan besar dari pemerintahnya adalah kunci dari melesatnya sepak bola negara tersebut. Bahkan, olahraga ini di masukan pada kurikulum sekolah. Pada tahun 2017 tercatat 200 SSB dibangun untuk mengakomodasi para bakat muda di Tiongkok. Meskipun perjalanannya masih jauh untuk menjadi terbaik, tapi apabila melihat wajahnya sekarang tentu menjadi hebat dapat terwujud. Lalu bagaimanakah sepak bola Tiongkok saat ini? simak ulasannya berikut.
Perkembangan hebat sepak bola negara tirai bambu ini dimulai reformasi besar liganya. Keberanian mendatangkan pemain top Eropa tentu merupakan jalan pintas memiliki pengaruh besar. Bintang sepak bola seperti Carlos Teves, Ramires, dan Oscar diboyong dengan bayaran fantastis untuk dapat bermain di sana.
Dampaknya adalah liga ini mulai membuat mata pencinta sepak bola tertuju pada Cina Super League. Kedatangan para pemain top eropa itu juga berdampak semakin banyak pesepakbola negara Tiongkok diincar oleh klub-klub Eropa. Meskipun gagal lolos piala dunia 2018, apabila kita cermati timnasnya bermain dengan luar biasa. Jadi tidak salah apabila kita akan perlu mewaspadai negara ini ke depannya.
Tidak hanya pemain hebat yang berada pada negara tirai bambu ini. Para pelatih hebat juga banyak menghiasi Liga Super Cina ini. Kedatanganya tentu suatu yang sangat dahsyat untuk perkembangan sepak bola di negara tersebut. Kapabilitas mentereng sebagai pelatih Eropa adalah alasanya. Dengan seribu teknik dan taktik moderen mempunyai dampak bagus untuk sepak bola Tiongkok.
Dengan sepak bola dipelajari dengan baik dan benar akan membuat perkembangan pemain akan lebih cepat. Selain itu kedatangan Scolari, Villa Boaz, Pallegrini dan Steven Goran Erikson tentu akan membuat liganya semakin angker. Unsur lain yang akan di dapatkan adalah pengalaman dalam mengelola tim top Eropa akan berdampak pada kesebelasan negara tersebut.
Selain liganya yang sangat mentereng dengan deretan orang top sepak bola di dalamnya. Tiongkok juga menyiapkan para bakat mudanya dapat berjaya layaknya pemain di negara Eropa Mereka memulai dengan memasukan olaharga ini pada kurikulum sekolah. Selain itu diberbagai daerahnya muncul Sekolah sepak bola. Investasi besar ini juga membuatnya membangun akademi terbesar di dunia.
Mengangkat konsep layaknya akademi La masia Barcelona, pada akademi ini mampu menampung 2300 siswa dengan memiliki lapangan latihan sebanyak 50 buah dengan ditunjung fasilitas sekolah, fitness center, kolam renang dan mendatangkan para pelatih top. Hal ini, diharapkan kedepanya akan bermunculan bibit pemain hebat di negara tirai bambu ini.
Berbicara sepak bola tentu sangat dekat dengan praktek tidak korupsi. Hal ini banyak dibuktikan dengan banyaknya tindakan pengaturan skor dan suap di dalamnya. Melansir pada laman Detik, salah satu pemain asing Liga Super Cina Jhon Hollins pernah mengatakan membeli pertandingan di sana sangat mudah.
Untuk menutup hal ini induk organisasi sepak bola Tiongkok bekerja sama dengan lembaga korupsi dalam membabat praktek kotor tersebut. Hal ini membuat tidak kecurangan pada olahraga bola mulai menurun. Dengan dibuktikan semakin banyak investor laur yang masuk untuk persepakbolaan Tiongkok. Bersihnya liga juga akan berdampak pada tingginya atusiasime penonton sepak bola.
Champion Asia tentu merupakan liga paling bergengsi untuk semua tim di kawasan Asia. Layaknya liga top di Eropa, kompetisi ini juga digunakan sebagai barometer kehebatan sepak bola suatu negara. Hanya klub dari kompetisi hebatlah mampu juara. Setelah puasa bertahun-tahun akhirnya ada klub asal Tiongkok mampu menjadi juara pada ajang besar ini.
Tahun 2015 tentu menjadi tonggak sejarah yang tidak pernah terlupa oleh Guangzou Evergrande yang mampu menjadi juara. Gelar itu didapatkan setelah pada final mengalahkan Al Ahli. Trophy kedua setelah 2013 ini tentu mempertegas bagaimana perkembangan hebat sepak bola negara tirai bambu tersebut. Dan semakin menunjukan bahwa setiap usaha tidak akan pernah menghianati hasil.
Prediksi berjayanya sepak bola Tiongkok memang belum terlihat nyata. Namun, apabila kita melihat perkembangannya dapatlah kita memasukan negara tersebut menjadi yang terbaik di Asia. Investasi besar, organisasi yang baik, dan pengelolaan SDM tentu adalah bukti bagaimana Tiongkok mewujudkan mimpi. Dan apabila ini dapat terus berjalan tidak hanya Asia yang mampu ditaklukan Eropa yang menjadi Kiblat sepak bola dunia mampu untuk disaingi. Kalau Tiongkok sudah kapan untuk Indonesia?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…