Editorial

Tak Melulu Gurun Gersang, Kota di Arab Saudi Ini Punya Sawah dan Hasilkan Beras Termahal di Dunia

Siapa pun pasti paham jika negara Timur Tengah seperti Arab Saudi memiliki kondisi geografis berupa gurun pasir yang terlihat kering dan gersang. Namun stigma tersebut terpatahkan ketika melihat salah satu wilayah di negeri kerajaan itu yang bernama provinsi Al-Ahsa, Arab Saudi Timur.

Al-Hasa atau al-Ahsa, merupakan wilayah oasis tradisional di Arab Saudi timur yang terkenal hijau dan memiliki tanah yang bisa ditanami oleh padi. Tak heran jika kegiatan pertanian menjadi aktivitas yang utama di sana. Salah satu beras termahal di dunia bahkan dihasilkan dari sana.

Wilayah Oasis yang dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian

Proses penanaman padi di kota Al-Ahsa, Arab Saudi [sumber gambar]
Al-Hasa merupakan wilayah oase (oasis) tradisional di Arab Saudi bagian timur yang namanya digunakan oleh Kegubernuran Al-Ahsa. Di sana, masyarakat memanfaatkan kondisi geografisnya yang relatif hijau untuk kegiatan bercocok tanam. Laguna (tempat yang memiliki air di antara padang pasir) Al-Hasa terletak di dekat kota Hofuf dan Abqaiq di Provinsi Timur yang mencakup area seluas sekitar 7.500 ha.

Menjadi sentra perkebunan kurma milik Kerajaan

Lokasi subur yang menjadi sentra perkebunan kurma Kerajaan Arab Saudi [sumber gambar]
Sejarah Sejarah ekonomi Al-Ahsa sendiri dikaitkan dengan pertanian dan sempat menjadi sentra perkebunan kurma terbesar di kerajaan Arab Saudi. Wilayahnya yang subur menjadi tempat untuk mengembangkan beberapa produk pertanian seperti padi, jagung, sayuran, dan beberapa buah.

Lokasi yang ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco

Lokasi subur yang ditetapkan sebagai salah satu warisan alam oleh UNESCO [sumber gambar]
Keunikan wilayah yang subur dan hijau meski berada di tengah-tengah padang pasir (oase), membuat Al-Ahsa ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan lanskap budaya yang dianggap merupakan “gabungan karya alam dan manusia”. Keputusannya berdasarkan definisi UNESCO tentang Lanskap Budaya (Konvensi UNESCO Mengenai Perlindungan Budaya Dunia dan Warisan Alam, Pasal 1, 1972, Pedoman Operasional Pelaksanaan Konvensi Warisan Dunia, 2008).

Dikenal sebagai daerah penghasil beras merah berkualitas bernama Hesawi

Beras merah Hesawi yang terkenal paling mahal di dunia [sumber gambar]
Beras Hesawi merupakan tanaman pertanian yang ditanam di daerah panas seperti Arab Saudi karena membutuhkan suhu setinggi 48 derajat Celcius. Cuaca tersebut membuat padi Hesawi mengkonsumsi banyak air saat ditanam. Karena kualitas yang dihasilkannya, satu kilogram beras merah Hesawi dihargai sebesar 50 Riyal Arab Saudi atau Rp197.474. Tak heran jika bahan pangan tersebut menjadi yang termahal di dunia.

Produk hortikultura yang terancam punah karena sumber air yang langka

Pengairan dengan pipa di salah satu lahan pertanian di Al-Ahsa [sumber gambar]
Sayangnya, keberadaan beras Hesawi terancam punah lantaran sumber air yang langka. Padahal saat fase penanaman, padi direndam seluruhnya di dalam air dan diairi selama lima hari berturut-turut setiap minggunya. Petani di Al-Ahsa melakukannya sekitar empat bulan hingga waktu panen tiba.

BACA JUGA: Sangarnya Proyek Green Riyadh yang Bakal Hijaukan Wilayah Arab Saudi, Tanda Kiamat Semakin Dekat?

Provinsi Al-Ahsa dengan Laguna (oase) serta beras merah Hesawi, adalah salah satu bukti bahwa wilayah Arab Saudi memiliki tempat yang subur dan hijau untuk kegiatan pertanian. Hanya saja, hal tersebut mungkin jarang terekspos karena negeri Kerajaan tersebut lebih dikenal sebagai penghasil minyak bumi yang melimpah.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

35 mins ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago