Remaja merupakan fase usia di mana seseorang berada di titik paling labil. Oleh sebab itu, nggak sedikit remaja yang melakukan hal gila tanpa dipikir akibatnya. Mungkin bukan hal baru lagi jika melihat anak remaja yang mengakhiri hidupnya karena hal sepele. Di Indonesia, sudah begitu banyak kasusnya.
Di usia perbatasan antara anak-anak dan dewasa itu pula, seseorang mulai mengenal cinta-cintaan. Demikian pula dengan yang dialami oleh remaja asal Amerika Serikat bernama Katie Stubblefield. Gadis ini pada mulanya memiliki paras yang begitu cantik. Namun kecantikan dan juga wajahnya seketika menghilang sejak ia putus dari pacarnya. Berikut ini adalah cerita selengkapnya.
Kisah tragis yang dialami Katie bermula saat ia putus dari pacarnya. Setelah perpisahan itu, Katie merasa depresi dan begitu putus asa hingga merasa hidupnya tidak berarti lagi. Katie pun mulai mengunci dirinya dalam kamar. Hingga akhirnya, Katie memutuskan untuk mengambil senapan milik Robert, kakak lelakinya yang gemar berburu. Pada bulan Maret tahun 2014, Katie nekat untuk mengunci diri di kamar mandi dan menggunakan senapan berkaliber 308. Ia meletakkan senjata laras panjang itu di bawah dagunya, kemudian menembak dirinya sendiri. Seketika, wajah cantik yang dimiliki Katie hancur. Namun ajaibnya, nyawa Katie tak seketika menghilang dalam kejadian tragis tersebut.
Katie pertama kali ditemukan oleh kakak lelakinya, Robert. Ia mengaku menendang pintu kamar mandi dan menemukan adiknya dalam kondisi wajahnya yang sudah hilang dan berlumuran darah. Meski masih bisa diselamatkan, namun wajah Katie rusak parah. Dahi, hidup, mulut Katie hancur hingga tak lagi bisa dikenali sebagai wajah. Meski demikian, mata Katie masih berfungsi, meski posisinya berubah setelah hancur tertembak peluru senapan. Setelah kejadian bunuh diri itu, Katie merasa sangat bersalah karena telah membuat keluarganya bersedih dan kecewa.
Katie menjalani hidupnya dengan “wajah yang menghilang” selama setahun lebih. Selama tiga tahun, ia bersaha mendapatkan operasi transplantasi wajah. Hingga akhirnya, Katie mendapat seorang pendonor. Adalah Andrea Schneider, seorang wanita berusia 31 tahun yang jadi pendonor Katie. Andrea meninggal karena kebakaran. Dan neneknya, memutuskan untuk mendonorkan wajah cucunya. Pembedahan pun dilakukan di Klinik Cleveland di Ohio bulan Mei. Biaya operasi pun ditangging oleh Departemen Pertahanan AS melalui Institut Pengobatan Regeneratif Angkatan Bersenjata. Syukurlah operasi tersebut berhasil.
Setelah kejadian naas yang menimpanya akibat percobaan bunuh diri, Katie mulai sadar betapa meruginya orang yang berusaha menghilangkan nyawanya sendiri. Ia pun berencana untuk kuliah online dan mengejar karir sebagai seorang konseling. Katie ingin jadi seorang motivator yang mencegah tindakan bunuh diri. Menurut Katie, telah begitu banyak orang yang membantunya, dan kini ia ingin membantu orang lain.
BACA JUGA:
Pengalaman merupakan guru yang terbaik, begitu pula bagi Katie. Barangkali, Tuhan masih memberikan kesempatan dengan tidak langsung mengambil nyawanya. Meski dengan wajah yang tak lagi cantik, setidaknya Katie mendapatkan makna sesungguhnya dari kehidupan.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…