Categories: Tips

Run, Pulau Milik Indonesia yang Sempat Menjadi Rebutan Inggris dan Belanda

Barangkali sebagian besar dari kita masih asing dengan nama pulau Run, pulau terkecil di Kepulauan Banda, Indonesia. Pulau yang memiliki panjang sekitar 3 kilometer dan lebar 1 kilometer tersebut berlokasi dekat dengan Darwin, Australia. Saat ini namanya memang tak begitu dikenal, namun pulau kecil ini dulunya pernah menjadi berlian yang diperebutkan oleh Belanda dan Inggris.

Hal tersebut karena  Run memiliki peran penting dalam roda perekonomian global karena hasil buminya yang luar biasa. Bahkan konon nilainya lebih tinggi dari emas dan perak. Ya, hasil bumi yang dimaksud ini adalah pala di mana sangat dibutuhkan oleh orang-orang barat. Para dokter masa itu memperkenalkan pala sebagai obat pes yang dulu pernah mewabah di Eropa, dan dulu dikenal dengan sebutan Black Death.

Penghasil Pala yang Menyilaukan Dunia

Menyebarnya berita bahwa pala merupakan obat bagi penyakit pes pun membuat nilai jual bahan ini meningkat hingga 10 kali lipat. Tak lama setelah itu, muncul pula berita tentang khasiat pala yang bisa digunakan untuk mengobati pilek, perut kembung, disfungsi ereksi dan lain sebagainya. Saat itu, semua rempah-rempah asal Kepulauan Banda dikuasai oleh Belanda, terkecuali Run.

Run [Image Source]
Inggris pun mulai mengirimkan ekspedisi menyeberangi benua untuk mendapatkan pala. Pada tahun 1616, Britania pun resmi menjadikan Run sebagai kawasan jajahan. Raja Inggris begitu gembira dengan keberhasilan tersebut, hingga ia pun mengubah gelarnya menjadi ‘King of England, Scotland, France, Ireland dan Run’.

Menjadi Rebutan Inggris dan Belanda

Meski Run sudah diklaim oleh Inggris, ternyata Belanda tak mau mengalah. Hal tersebut tentu demi bisa memonopoli pala dari pulau Run. Dan ternyata, pulau Run juga menjadi salah satu penyebab pecahnya perang antara Inggris dan Belanda pada tahun  1652-1654. Pada tahun 1667, kedua negara tersebut pun akhirnya menyepakati perjanjian Breda.

Run & New York [Image Source]
Isi perjanjian tersebut adalah, Run diserahkan kepada Belanda. Sementara Inggris mendapatkan pulau Manhattan yang tidak memiliki rempah-rempah, sepi dan juga membosankan di Amerika Utara yang saat ini menjadi New York City.

Run yang Terlupakan

Rupanya, keberuntungan memang tak memihak pada Belanda. Monopoli terhadap pala runtuh setelah pemindahan pohon tanaman tersebut ke Ceylon (Sri Langka) pada tahun 1817. Sementara 350 tahun kemudian, Manhattan berkembang menjadi kota besar yang mendunia, New York. Sementara Run kian tenggelam. Namanya pun kian terlupakan.

Run yang terlupakan [image source]
Tak hanya itu, Run pun semakin tertinggal. Tak ada aliran sungai yang bersih, sementara listrik juga hanya menyala selama 4 jam di sana dan sama sekali tak ada internet. Jalan utama yang ada di sana juga hanya bisa dilalui gerobak. Jadi, warga hanya bisa berjalan kaki untuk menuju tempat tertentu.

Lokasi yang Tertinggal

Pulau Run begitu sulit dijangkau. Sebab, cuaca ekstrim membatasi jumlah pengunjung pulau tersebut. Bayangkan, dalam setahun hanya ada 3 bulan waktu lautan untuk tenang. Lohor Burhan, seorang guru yang bekerja di sana mengatakan jika hingga saat ini pala merupakan sumber mata pencaharian utama.

Run dan Pala [Image Source]
Meski nilainya menurun dibanding dengan masa lalu, namun permintaan pala masih sangat tinggi. Terlebih karena penanamannya sangat organik. Dan hasilnya diekspor hingga ke luar negeri, bahkan New York.

Inilah Run, pulau yang dulunya jadi rebutan tapi kini bahkan tak banyak orang kenal. Seumpama waktu bisa kembali ke masa lalu dan Inggris yang mendapatkan Run, kira-kira akan seperti apa ya tempat ini? Mungkin saja Run saat ini bisa seterkenal bali atau bahkan Ibiza mengingat Inggris suka memberdayakan daerah jajahannya.

Share
Published by
Nikmatus Solikha

Recent Posts

Perempuan Ini Pura-Pura Lumpuh Selama 20 Tahun Demi Menghindari Pekerjaan Rumah

Seorang gadis dari Provinsi Hebei, China, diketahui telah berpura-pura lumpuh selama lebih dari 20 tahun.…

2 days ago

Kisah Reza Nurhilman Pengusaha Maicih, Dulu Keliling Pakai Mobil Kini Punya Omzet 7 Miliar

Pilihan terjun ke dunia bisnis bukan hal yang akan diambil oleh sembarang orang. Hanya mereka…

4 days ago

Belum Genap 2 Bulan, Keponakan Ayu Ting Ting Meninggal Dunia Setelah Muntah dan Diare

Kabar duka datang dari keluarga besar Ayu Ting Ting atas meninggalnya keponakan penyanyi sekaligus presenter…

6 days ago

Saptoyogo Purnomo Raih Medali Pertama RI di Paralimpiade 2024 Setelah Hampir 50 Tahun

Indonesia patut berbangga dengan apa yang diraih Saptoyogo Purnomo yang berhasil menorehkan prestasi gemilang di…

7 days ago

Potensi Gempa Megathrust di Indonesia yang Disebut Tinggal Tunggu Waktu

Belakangan warga Indonesia dihebohkan dengan isu gempa megathrust. Hal ini berawal dari gempa di Pulau…

1 week ago

Praz Teguh Pamit dari Podcast Warung Kopi (PWK), Penonton Sedih

Beberapa waktu belakangan, fans Podcast Warung Kopi atau PWK sedang dikagetkan dengan mundurnya Praz Teguh…

1 week ago