Sebuah unggahan dari akun Instagram @PolresJakbar yang menceritakan seorang anggota polisi membuka warung angkringan rupa-rupanya tengah ramai diperbincangkan di media sosial. Polisi yang diketahui bernama Bripka Dwi Hariyanto itu memang memiliki usaha tersebut sebagai pendapatan sampingan.
Bertugas sebagai Humas Polres Metro Jakarta Barat, ada sebuah kisah haru di balik usaha angkringan yang didirikannya tersebut. Bripka Dwi Hariyanto sendiri bukanlah satu-satunya polisi yang memilih berdagang makanan sebagai usaha sampingan. Ada yang berjualan cilok, nasi goreng, hingga martabak. Selengkapnya, simak ulasan Boombastis berikut ini.
Berjualan cilok tak hanya menjadi usaha sampingan bagi Bripka Toni Purwanto, tapi juga sebagai sarana menyalurkan hobinya di bidang masak memasak. Berbekal sebuah gerobak sederhana, Anggota Polda DIY itu berjualan di pinggir Jalan Raya Tajem Km 2, Maguwoharjo, Sleman. Nama usaha ciloknya pun khas kepolisian, yakni ‘Cilok 86’.
Sosok Bripka Dwi Hariyanto viral di dunia setelah kisahnya membuka usaha angkringan ‘Sido Mampir’ miliknya diunggah oleh akun Instagram @PolresJakbar. Bisnis yang dijalaninya sejak tahun 2015 itu, berawal dari kegemarannya jajan di angkringan hingga akhirnya tertarik membuka usaha sendiri. Usahanya kini telah berkembang menjadi empat angkringan yang memberdayakan dan menjadi lahan penghidupan bagi pengangguran sebagai karyawannya.
Usaha kuliner berupa martabak dan terang bulan juga digeluti oleh Bripka Ambri Jayus yang sehari-harinya bertugas di Polres Sidrap, Sulawesi Selatan. Usaha yang dimulainya sejak tahun 2016 itu dilakukannya untuk menambah pemasukan keluarga, sekaligus sebagai biaya sekolah sang anak. Setiap malam, Bripka Ambri mampu meraup pendapatan sebesar Rp1-2 juta.
Kisah lainnya juga datang dari Brigadir Wawan Mulyana. Anggota Sabhara Polsek Tarogong, Garut itu berjualan bakso bersama sang istri guna memenuhi kebutuhan keluarga sekaligus menutup biaya berobat anaknya, Rema Akelia, yang menderita kelenjar tiroid. Tak hanya berjualan bakso, Brigadir Wawan juga membuat makanan lainnya seperti sate, dan nasi goreng.
Demi membiayai kedua anaknya yang tengah kuliah, anggota Polrestabes Semarang Aiptu Sutrisno berjualan nasi goreng usai berdinas di kepolisian. Pria yang juga hobi memasak itu, setiap hari mampu menjual 50 porsi nasi goreng dengan harga Rp12 ribu per porsinya. Semua dilakukan agar anak-anaknya bisa kuliah dan lulus menjadi sarjana seperti impiannya.
BACA JUGA: Seladi, Seorang Bintara Polisi yang Juga Berprofesi Sebagai Pemulung Sampah
Salut! Mungkin itulah kata-kata yang terucap saat melihat perjuangan para polisi di atas. Kegiatan berdagang yang mereka lakukan tak hanya digunakan sebagai tambahan pemasukan, tapi juga memenuhi kebutuhan keluarga hingga menyekolahkan anak-anaknya. Sebuah teladan inspiratif yang bisa menjadi contoh bagi siapa saja. Salut ya Sahabat Boombastis.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…