Saat ini, isu LGBT atau lesbian, gay biseksual dan transgeder sedang banyak dibicarakan. Sejumlah pihak menyatakan menolak propaganda dan keberadaan LGBT, sementara yang lainnya berusaha keras agar LGBT diterima di Indonesia.
Di Indonesia, LGBT memang menjadi kontroversi karena banyak yang tidak setuju dengan hal ini. Namun di negara lain LGBT ternyata banyak mendapatkan dukungan. Bahkan dari beberapa perusahaan Amerika yang cukup familiar berikut ini.
Apple Inc. adalah sebuah perusahaan teknologi yang begitu populer dengan produk-produk teknologinya. Perusahaan ini didirikan oleh almarhum Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne. Steve Jobs dan perusahaan Apple Inc. sejak lama memang sudah diketahui mendukung pernikahan sesama jenis. Beberapa kali, apple menghapus berbagai aplikasi di iTunes App Store yang bersifat menolak homoseksualitas.
Tidak hanya itu saja, dalam polling rencana pengadaan Proposition 8 tahun 2008, Apple dan beberapa perusahaan lain berusaha agar peraturan tersebut tidak dianggap konstitusional. Proposition 8 adalah rencana untuk mendefinisikan bahwa pernikahan hanya sah antara pria dan wanita saja.
Instagram ternyata juga merupakan salah satu perusahaan Amerika yang mendukung LGBT. Ketika Amerika Serikat mengesahkan pernikahan sesama jenis, Instagram termasuk salah satu yang mendukung keputusan tersebut. Dalam akun facebooknya, instagram mengabadikan peristiwa yang bersejarah bagi warga Amerika tersebut.
Dalam akun tersebut, instagram menulis, “Hari ini, Mahkamah Agung Amerika Serikat telah mengesahkan pengumuman penting membatalkan Undang-undang Pernikahan, sebuah hukum yang menghalangi pemerintah federal mengakui pernikahan sesama jenis. Peristiwa bersejarah ini didokumentasikan lewat Instagram oleh ribuan orang yang berkumpul di depan Mahkamah Agung – beberapa bahkan berkemah semalaman – untuk mendengar keputusan tersebut yang diumumkan sekitar pukul 10 a.m. ET.”
NIKE Inc. telah sejak lama mendukung persamaan hak LGBT. Tahun 2012, Nike meluncurkan kaos dengan tulisan #BETRUE untuk mendukung LGBT. Tidak hanya itu saja, mereka juga mendukung Referendum 71 yang mendukung pernikahan sejenis.
Bahkan baru-baru ini, Nike memutuskan sponsorshipnya dengan Manny Pacquiao karena petinju tersebut mengungkapkan penolakannya terhadap LGBT. Nike menganggap komentar Manny mengerikan. Apalagi perusahaan tersebut memang merupakan pendukung kuat komunitas LGBT.
Perusahaan Google merilis dukungannya terhadap LGBT setelah MA Amerika melegalkan pernikahan sesama jenis. Saat itu, Google menampilkan kotak “search” dengan warna pelangi serta menggunakan Google Doodle untuk menyatakan dukunganya. Perusahaan ini juga termasuk salah satu yang menyerukan kampanye anti-Proposition 8.
Menurut mereka, Proposition 8 yang hanya mengakui pernikahan antara laki-laki dan wanita adalah diskriminasi. Pihak Goolge juga turut memberikan donasi sebesar 140 ribu USD untuk mendukung kampanye Anti-Proposition 8. Pada tahun 2010, jauh sebelum pernikahan sesama jenis dilegalkan di seluruh Amerika, Google sudah mulai menawarkan jaminan kesehatan untuk pasangan gay karyawan mereka.
Siapa yang tidak tahu dengan Starbucks. Coffee shop yang begitu populer dan banyak terdapat di berbagai negara ini ternyata juga dengan terang-terangan sebagai pendukung LGBT dan pernikahan sesama jenis.
CEO Starbucks, Howard Schultz menyatakan dukunganya ketika Mahkamah Agung Amerika Serikat melegalkan pernikahan sesama jenis. Perusahaan ini bahkan mengambil langkah untuk memastikan bahwa komunitas anggota LGBT memiliki tempat aman di gerainya di wilayah Seattle, Washington.
Facebook mungkin yang paling terlihat jelas dalam memberikan dukungan terhadap LGBT. Ketika pernikahan sejenis disahkan, Facebook menawarkan gambar pelangi yang bisa dipasang di foto profile facebook mereka. Sebanyak 26 juta orang ikut mengganti foto profile mereka dengan pelangi untuk menunjukkan dukungan.
Tidak berhenti sampai di situ saja, perusahaan ini juga memberikan kebijakan pro-LGBT dalam perusahaannya. Beberapa diantaranya adalah peraturan tanpa diskriminasi, tunjangan tanpa terkecuali, dan mempraktikan keberagaman.
Microsoft juga dikenal sebagai perusahaan yang mendukung LGBT. Mereka juga sempat menyumbangkan 100 ribu USD untuk mendukung Referendum 71 yang mendukung pernikahan sesama jenis.
Di dalam lingkup perusahaan Microsoft sendiri terdapat beberapa karyawan yang juga seorang LGBT. Mereka juga mendirikan perkumpulan dalam perusahaan yang disebug GLEAM (Gay dan Lesbian Karyawan Microsot). Perkumpulan ini juga telah diakui sejak tahun 1993.
Itulah segelintir perusahaan raksasa yang dengan terang-terangan memberikan dukungannya terhadap LGBT. Masih banyak perusahaan lain yang juga memberikan dukungannya seperti Amazon, IBM, eBay, dan sebagainya.
Kasus LGBT di Indonesia memang sedang panas-panasnya, dan informasi mengenai banyak perusahaan besar yang terang-terangan memberi dukungan ini cukup mempengaruhi kebijaksanaan konsumennya di Indonesia untuk menggunakan produk mereka. Tapi masih banyak juga diantara kita yang membaca tulisan ini masih setia menggunakan Facebook, searching menggunakan Google, dan menenteng iPhone.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…