Siapa yang tidak tahu dengan Stadion Gelora Bung Karno? Ya, ini adalah salah satu spot olahraga kebanggaan masyarakat Indonesia. Nggak cuma itu, gelanggang olahraga yang didirikan oleh Presiden pertama kita IR. Soekarno ini juga jadi jawaban beliau atas tantangan dari Asian Games Federation. Pada saat itu Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games ke IV tahun 1962
Sejak saat itu, stadion yang sudah berusia 55 tahun tersebut digunakan untuk banyak acara bertaraf nasional maupun internasional. Contohnya seperti saat sekarang ini di mana kita bakal jadi tuan rumah dari Asian Games 2018. Lewat penunjukan lomba olahraga terbesar di Asia itu pemerintah Indonesia pun merombak habis penampilan stadion yang awalnya bernama Senayan ini. Lalu apa aja sih bedanya yang dulu dan sekarang?
Dulu area sepak bola Stadion Gelora Bung Karno hanya menggunakan rumput biasa. Nggak cuma becek kalau kena hujan, tapi juga licin dan gampang bikin para pemain jatuh. Selain itu warnanya memudar seiring berjalannya waktu dan membuat lapangannya terlihat membosankan.
Beda dengan sekarang yang memakai jenis Zoysia Matrella atau rumput manila. Kelebihannya selain punya warna yang lebih hijau dari sebelumnya, juga bisa tahan dari injakan kaki pemain sepak bola yang biasanya memakai sepatu pul. Selain itu rumputnya juga nggak licin, jadi jangan harap ada pemain yang berjatuhan tanpa alasan.
Selama Gelora Bung Karno berdiri, trek lari belum pernah diperbaiki. Para atlet yang berlomba di sana pun hanya bisa menikmati tanah gravel yang tampilannya sederhana. Sampai akhirnya wacana perombakan Gelora Bung Karno ini membuat para atlet meminta agar trek lari tersebut juga diperbaiki.
Sekarang trek lari sudah dibenahi dan menjadi lebih segar. Sangat nyaman untuk dipakai berlari karena lintasannya terbuat dari karet sintetis. Akhirnya permintaan dari para atletik terkabul dan trek lari yang dulu ngenes sekarang menjadi istimewa.
Seperti yang kita tahu, Gelora Bung Karno memiliki warna kursi biru dan kuning. Tapi itu juga tidak semuanya karena cat-cat sudah mengelupas. Banyak juga coretan yang ada di beberapa kursi yang bikin orang-orang males banget buat duduk. Selain itu banyak penonton yang nggak dapet tempat duduk gara-gara saling mendahului waktu masuk tribun.
Hal itu jadi bidikan utama yang harus direnovasi. Akhirnya kursi stadion dicat ulang menjadi warna merah putih biar Indonesia banget. Selain itu kursi yang dulu bentuknya deretan, sekarang menjadi single seat dan dilengkapi dengan nomor-nomor yang mirip di bioskop sehingga nggak menyulitkan para penonton untuk mencari bangku yang sudah dipesan. Dan yang paling penting nggak ada lagi penonton yang nggak kebagian kursi.
Kursi-kursi yang dimiliki Gelora Bung Karno banyak yang tidak layak. Lebih tepatnya rusak karena ulah para suporter yang nggak bertanggung jawab. Maka hal ini pun juga nggak lepas dari perbaikan agar makin nyaman dan tentu tahan dari perilaku para penonton yang ngawur.
Setelah direnovasi, kursi-kursi GBK pun semakin kece. Nggak hanya punya model yang berbeda dan makin bikin anteng, tapi juga kuat. Meskipun sudah dirancang sedemikian rupa, tapi tetap saja sebisa mungkin hindari kelakuan yang merusak. Karena wajah GBK juga representasi Indonesia. Malu lah kalau belum apa-apa sudah dirusak.
Sejak dulu bagian luar dari Gelora Bung Karno nggak dihiasi apapun. Hanya jalanan polos biasa dan ditambah pohon-pohon yang mengitari stadion Gelora Bung Karno ini. Tampak biasa dan tak ada istimewanya.
Demi menyambut Asian Games 2018, Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno ingin menjadikan halaman stadion nggak monoton. Caranya adalah dengan pembangunan museum olahraga. Diharapkan cara itu bisa membuat suasana baru untuk Gelora Bung Karno dan dapat menarik minat masyarakat untuk lebih suka dengan olahraga.
Pemugaran Stadion yang paling terkenal di Indonesia kita ini bukan hanya untuk pelaksanaan Asian Games saja, tetapi untuk memperlihatkan pada dunia kalau kita juga punya area olahraga yang layak untuk diperhitungkan. Selain itu pembenahan ini juga untuk masyarakat Indonesia agar lebih nyaman pada saat menonton pertandingan olahraga di stadion yang melegenda ini. Ayo kita dukung atlet Indonesia dengan menonton secara langsung Asian Games 2018 di Stadion tercinta kita ini.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…