Sebagai sebuah kekuatan sepak bola, Indonesia pastinya bukan yang terhebat di Asia Tenggara. Hal ini dapat tercermin dari peringkat FIFA yang diperoleh Indonesia yang jauh tertinggal dari negeri tetangga. Bahkan Timnas acap kali kuwalahan untuk menghadapi mereka. Tapi, kedua aspek ini tidak berlaku untuk kompetisi tanah air.
Meski bukan yang paling sempurna, tapi kerap menyedot pesepakbola top untuk datang. Nama-nama pemain kelas dunia bahkan legenda, seperti Mario Kampes dan Michael Essien menjadi buktinya. Kendati kiprahnya tidak lama, kehadiran menunjukkan apabila pamor kompetisi tanah air lebih tinggi dari negara tetangga. Lalu siapa sajakah mereka? Untuk mengetahui simak ulasannya berikut.
Mario Kempes bukanlah pemain asing sembarangan yang bermain di Indonesia. Selain Legenda Argentina, dirinya juga mempunyai bekal sukses membawa kejayaannya untuk tanah kelahiran. Kala itu lewat 6 golnya di ajang Piala Dunia 1978, pria ini bantu Argentina Juara. Saat di Indonesia pria berambut gondrong ini memperkuat Pelita Jaya di tahun 1993. Selama kiprahnya di tanah air, El Toro sukses membuat 12 gol dalam 18 kali penampilan. Tidak berhenti di situ ia juga rangkap jabatan sebagai pelatih kesebelasan tersebut.
Untuk orang Kamerun, Piala Dunia 1990 menjadi sebuah momen yang selalu diingat. Hal ini lantaran untuk pertama kali mereka mampu menembus babak delapan besar di ajang tersebut. Di balik kisah gemilang itu, penyerang kunci Kamerun yakni Roger Milla juga pernah mengecap panasnya kompetisi tanah air. Tercatat ia menghabiskan dua tahun untuk bermain di percaturan sepak bola Indonesia. Bahkan kiprahnya di tanah air dilalui bersama dua kesebelasan nasional yakni Pelita Jaya dan Putra Samarinda. Ketika itu ia menorehkan 35 penampilan dan 51 gol.
Mengikuti jejak seniornya di Timnas Kamerun, Piere Njaka juga menghabiskan senja kariernya di Indonesia. Sebagai seorang bintang di dunia sepak bola, mantan pemain Persija ini memiliki prestasi yang tidak bisa dianggap remeh. Begitu juga dengan kiprahnya di Indonesia yang dimulai tahun 2008 lalu juga sukses bantu klub lokal meraih trophy kompetisi nasional. Menjadi jenderal Arema ia sukses membuat timnya bermain layaknya singa haus makanan. Selain kesebelasan kota Malang ia juga melanglang buana di sejumlah klub nasional.
Dari deretan mantan pemain yang dimiliki oleh Timnas Ghana, Michael Essien merupakan salah satu yang tersukses. Hal ini dibuktikannya dengan beberapa raihan piala di kompetisi benua biru. Namun sayang, kiprah hebatnya itu tidak berlanjut saat bermain di kompetisi Indonesia. Mantan pemain Real Madrid bisa dikatakan gagal menunjukkan performa terbaik saat berkiprah di Indonesia. Meski belum berhasil, namun namanya tetap menjadi catatan manis kompetisi tanah air yang kerap menampung pemain dunia.
Kedatangan pemain tersebut ke tanah air selain menyemarakan bola nasional, juga jadi bukti bagaimana menarik dan hebatnya kompetisi tanah air. Potensi yang seperti inilah seharusnya dapat dimanfaatkan untuk menjadikan persepakbolaan Indonesia jauh lebih hebat lagi. Nama-nama ini juga hanya sebagian kecil pemain top yang pernah mengecap kerasnya kompetisi tanah air.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…