Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Saat ini mungkin kita hanya bekerja untuk menyambung hidup tanpa memiliki ambisi apa pun. Tapi siapa tahu ternyata takdir membawa kita ke kedudukan nomor satu di negeri ini.
Mungkin itulah yang terjadi pada presiden-presiden kita jauh sebelum dipercaya untuk memimpin negara Indonesia. Pada masa muda, pekerjaan mereka tidak jauh berbeda dengan pekerjaan kita saat ini. Namun hidup mereka berubah setelah memutuskan membanting setir ke dunia politik.
Kita sudah banyak mendengar kisah Jokowi sebelum menjadi presiden. Pada tahun 2012, beliau adalah Gubernur DKI Jakarta dan sebelumnya lagi adalah Walikota Solo, sebelumnya lagi adalah pebisnis mebel yang produknya diekspor ke mancanegara. Jokowi muda pernah bekerja di perusahaan mebel milik pamannya. Ia bekerja, belajar, dan terus menabung hingga memiliki modal yang cukup untuk mendirikan usaha sendiri. Seandainya Jokowi tidak pernah terjun ke dunia politik, mungkin beliau saat ini menjadi pengusaha ulung.
Sejak kecil, SBY memiliki impian untuk menjadi tentara. Semasa pendidikan Akabri beliau selalu berprestasi dan menjadi lulusan terbaik. Karirnya saat menjadi tentara menanjak begitu cepat. Beliau telah menduduki berbagai jabatan saat berada di militer. Pada tahun 1999, saat menjabat sebagai Kepala Staf Teritorial, beliau memutuskan untuk pensiun awal dan menerima tawaran Gus Dur sebagai menteri di kabinetnya. Itulah awal karir politik SBY. Seandainya beliau tidak menerima tawaran tersebut, mungkin beliau sempat menduduki jabatan sebagai Panglima TNI.
Megawati memang terlahir di keluarga politisi, meskipun saudara-saudaranya memilih tidak terjun di bidang itu karena trauma akan apa yang terjadi pada ayah mereka. Megawati sempat duduk di bangku kuliah yaitu di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (1965-1967) dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (1970-1972). Megawati tidak menyelesaikan kedua studinya tersebut dan memilih berkecimpung di dunia politik. Lalu, apa jadinya jika Megawati tidak berpolitik? Mungkin beliau akan meneruskan studi psikologinya dan jadi seorang psikolog yang sering diundang di televisii.
Sama seperti Megawati, Gus Dur juga lahir di keluarga politisi. Awalnya beliau tidak tertarik sama sekali dengan dunia politik. Gus Dur muda sibuk mengembangkan pesantren dan mengajar. Beliau adalah guru Pesantren Tambakberas dan Guru Kitab Al Hikam. Kemudain beliau bergabung di Universitas Hasyim Asyari sebagai dekan Fakultas Praktik dan Kepercayaan Islam. Seandainya Gus Dur tidak menuruti bujukan kakeknya untuk aktif di organisasi Nahdhlatul Ulama dan terjun di dunia politik, mungkin Gus Dur menjabat sebagai rektor Universitas atau paling tidak guru besar.
Kisah presiden yang satu ini sering difilmkan sehingga kisahnya tidak asing bagi kita. BJ Habibie merupakan salah satu anak bangsa yang jenius dan mampu mengharumkan nama Indonesia dengan keenceran otaknya. Tidak hanya meraih prestasi gemilang saat belajar teknik di Jerman, beliau bahkan mencetuskan sebuah rumus yang dinamakan Faktor Habibie atau Teori Keretakan Pesawat. Kebayang kan apa yang beliau kerjakan seandainya tidak terjun ke dunia politik. Mungkin beliau bisa lebih dikenal sebagai ilmuwan yang nyaris setara dengan Einstein.
Presiden dengan masa jabatan terlama ini dulunya hanyalah seorang tentara biasa yang membantu melawan penjajah. Setelah Indonesia merdeka, beliau mencoba merintis karir di dunia militer. Suatu kali beliau merasa putus asa dengan karirnya yang jalan di tempat dan sempat berpikir untuk menjadi sopir taksi saja. Kisah ini tidak ada di biografi Soeharto, namun diceritakan oleh adiknya, Probosutedjo dalam sebuah wawancara. Ini adalah fakta yang menarik karena jika Soeharto benar-benar memutuskan untuk keluar dari TNI, maka seumur hidupnya beliau akan menjadi sopir taksi!
Sejak muda, Soekarno senang sekali mengikuti organisasi. Beliau juga orang yang gigih dan orator yang ulung. Sulit sekali membayangkan beliau tidak terjun ke dunia politik karena apa yang ia lakukan sejak muda selalu berhubungan dengan organisasi dan perjuangan melawan penjajah. Seandainya beliau tidak memilih jalur politik, mungkin beliau akan dikenal sebagai aktivis yang lantang menyuarakan pendapatnya. Membayangkan hal ini, memang sudah sebaiknya beliau jadi presiden saja sekalian.
Takdir itu unik. Mungkin saja sebetulnya ada orang-orang yang memiliki kesempatan untuk menjadi presiden namun menolak tawaran untuk terjun ke dunia politik dan memilih untuk terus bekerja sebagai pengusaha misalnya. Tentu itu pilihan hidup kita masing-masing. Tapi jika dibayangkan, alangkah berbedanya hidup kita seandainya kita banting setir dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…