Tidak bisa disangkal kalau rokok memang membahayakan secara medis. Tak hanya bisa bikin paru-paru rusak, rokok bahkan bisa bikin leher kita berlubang seperti kisah Alm Mas Robby yang pernah jadi headline panas beberapa waktu lalu. Rokok memang banyak mudaratnya, tapi, di sisi lain ia juga memberikan manfaat. Bukan secara medis memang, tapi hal-hal yang juga tak kalah pentingnya.
Di antara banyaknya manfaat rokok adalah bisa mempererat hubungan pertemanan, kuat begadang melakukan pekerjaan, sampai soal relaksasi pikiran. Silakan tanya para penghobi rokok, jawaban mereka pasti tak jauh-jauh dari itu. Tak hanya dialami oleh orang-orang biasa, manfaat rokok yang seperti ini nyatanya juga diakui oleh para tokoh terkenal dunia.
Bukan bermaksud untuk mendukung pembaca untuk merokok, ulasan ini hanya bertujuan memberikan wawasan akan sisi lain tokoh-tokoh hebat dunia yang ternyata hobi menghisap tembakau dilinting itu. Lalu siapa saja mereka ini? Simak ulasannya berikut.
Sudah bukan rahasia lagi kalau Bung Karno adalah seorang perokok sejati. Hampir di setiap kesempatan, beliau akan selalu memantik States Express 555 miliknya. Terutama ketika berakrab ria bersama tokoh-tokoh dunia. Sebut saja Jawaharlal Nehru sampai Perdana Menteri Soviet Nikita Khrushchev.
Bung Karno merokok, tapi bukan tipe perokok berat. Beliau menghabiskan setidaknya hanya dua batang sehari, ditambah satu kali setiap selesai makan. Beliau ini juga hampir tak pernah menenteng bungkus rokok ke mana-mana. Bung Karno selalu meminta pengawalnya yang bernama Mangil untuk membawakan kaleng rokok plus korek api sang Presiden pertama ini.
Dengan pamor sebagai ilmuwan cerdas yang penemuannya sangat berguna bagi dunia, kita mungkin membayangkan Einstein adalah sosok super serius yang tidak suka membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tak berguna. Tapi, nyatanya si pria cerdas itu tak begitu-begitu amat. Maksudnya, Einstein juga menikmati hidupnya seperti orang kebanyakan. Tak hanya soal wanita, hal ini bisa kita lihat dari hobi merokoknya.
Ya, Einstein adalah seorang perokok. Tidak bisa dibilang kelas berat juga walaupun ia melakukannya cukup sering. Einstein tak pernah lepas dari rokok pipanya setiap waktu, bahkan di waktu ia harus serius, misalnya ketika melakukan penelitian. Kesukaannya akan rokok bahkan sampai membuatnya mencetuskan satu quote fenomenal. “Saya percaya bahwa merokok memiliki kontribusi akan suatu perdamaian dan keakraban,” begitu kata penemu teori Relativitas ini.
Tak pernah diragukan bagaimana kesetiaan Panglima Soedirman terhadap bangsa ini. Kita pasti masih ingat bagaimana beliau yang sakit keras masih memaksakan dirinya untuk berjuang demi bangsa. Benar-benar sangat layak dijuluki pahlawan. Nah, karena bahasan kita adalah rokok, tentu akan out of topic kalau membahas detail sang Panglima ini. Langsung saja korelasi beliau dengan rokok, apakah benar jika Panglima Soedirman adalah perokok?
Jawabannya adalah benar, dan beliau ini merupakan seorang perokok berat. Pak Soedirman sudah merokok sejak beliau remaja. Rokoknya sih tak pernah bermerek kecuali tengwe alias nglinting dewe (bikin sendiri). Panglima Soedirman juga diketahui cukup susah untuk berhenti merokok walaupun dokter sudah bolak-balik mewanti-wantinya. Bahkan pernah pada suatu ketika saat sakit, Jenderal Soedirman meminta istrinya untuk menghisap satu rokok kemudian menghembuskan asapnya ke wajah sang panglima.
Kira-kira apa yang bakal terjadi jika dunia tak pernah melahirkan seorang Steve Jobs? Mungkin semua akan baik-baik saja, tapi yang jelas kita akan kehilangan salah satu pionir teknologi terbaik. Bill Gates, Zuckerberg mungkin jagoan, tapi Jobs, dia lebih dari itu. Nah, terlepas dari kisah kesuksesannya yang dramatis, Jobs ternyata juga menjalani hidupnya seperti orang-orang. Salah satunya ya merokok, sesuai dengan bahasan kali ini.
Steve merokok sejak usia remaja, tapi sepertinya berhenti total ketika kanker pankreas menggerogotinya. Steve muda ini memang bandel sekali, soal merokok, ia tak hanya mencoba yang biasa saja, tapi juga marijuana. Tapi, untuk yang satu itu Steve punya alasan sendiri.
Meskipun kejam luar biasa dengan melakukan pembantaian mengerikan, tapi tak dipungkiri Tiongkok bisa bangkit karena jasa seorang Mao Zedong. Bagaimana ia menetapkan aturan-aturan, tentang pengangkatan ekonomi dan sebagainya, hal-hal yang dilakukan Mao ini sukses bikin negeri Tirai Bambu melesat. Soal rokok, Mao diketahui memang seorang perokok sejati.
Rokok sudah seperti kebutuhan premier baginya. Setiap waktu Mao selalu menyempatkan untuk memantik satu batang. Saking cintanya Mao dengan rokok, ia pernah bercita-cita untuk membuat banyak pabrik rokok. Dan hal tersebut ternyata benar-benar terjadi di masa sekarang. Ya, hari ini Tiongkok adalah penghasil tembakau terbesar di dunia yang penggunaannya untuk kebutuhan dalam negeri. Hanya sekitar lima persen dari total jumlah tembakau yang diekspor oleh Tiongkok. Jadi, bisa dibayangkan sebanyak apa rokok di Tiongkok hari ini.
Selama ini stigma soal rokok yang selalu diidentikkan dengan orang-orang kelas menengah ke bawah, sepertinya harus direvisi. Ya, ternyata tokoh-tokoh besar dunia juga menggandrungi rokok sebagai hobi mereka. Ulasan ini tidak menganjurkan pembaca untuk merokok lho ya. Kita sudah cukup dewasa untuk tahu mana yang benar dan salah. Merokok atau tidak kembali ke masing-masing orang. Tapi, tentang rokok yang bisa membuat seseorang terkena penyakit, hal tersebut memang benar.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…