Categories: Unik Aneh

Gak Cuma di Indonesia, Inilah 4 Negara yang Juga Punya Tradisi ‘Mercon Bumbung’ Menjelang Berbuka

Kalau bicara mengenai bulan puasa tentunya tidak lepas dengan tradisi meriam Ramadan atau ‘mercon bumbung’. Ya, tradisi menembakkan meriam bambu dengan suara nyaring sebelum berbuka itu zaman dulu seolah jadi hal yang wajib. Namun sekarang kebiasaan itu tidak dengan mudah kita temui, hanya di beberapa daerah di Indonesia.

Ternyata di beberapa negara, ada pula tradisi yang mirip dengan mercon bumbung loh. Bahkan meriam yang mereka gunakan bisa lebih besar dengan suara super nyaring. Dan sampai sekarang pun masih banyak yang melakukan tradisi ini. Lalu negara mana saja sih itu? Biar gak penasaran simak ulasan berikut.

Tradisi meriam Mesir, sudah ada sejak dulu

Di Mesir ternyata tradisi membunyikan meriam pada saat menjelang magrib saat Ramadan bukanlah hal yang baru. Dilansir dari laman Viva, tradisi ini bermulai pada tajun 865 Hijriyah, saat pemerintahan Ottoman Khosh Qadam. Waktu itu tak sengaja pihak penguasa menembakan sebuah meriam dan membuat penduduk gempar.

Meriam Mesir [sumber gambar]
Akhirnya penduduk yang kalang kabut waktu itu menganggap adanya meriam itu pertanda waktu berbuka, karena tak ada serangan dari luar. Sejak saat itulah, kebiasaan membunyikan meriam menjelang berbuka jadi sebuah tradisi tersendiri bahkan hingga sekarang. Meriam yang dipakai untuk menandai waktu iftar (menjelang berbuka/magrib) oleh orang mesir disebut Midfar Al Iftar’ atau ‘Meriam Iftar.

Di Lebanon tradisi serupa juga ditemui

Siapa sangka kalau di Lebanon, tradisi meriam menjelang berbuka ini juga bisa ditemui. Hal ini tidak terlepas juga dari pengaruh para Ottoman yang membawa tradisi meriam. Di sana, pada saat iftar, baik anak-anak maupun dewasa, biasanya saling berlomba untuk membunyikan suara meriam.

Meriam Lebanon [sumber gambar]
Sayangnya, pada tahun 1980-an, tradisi ini sempat tidak ada karena adanya penyerangan. Meriam dianggap sebagai upaya perlawanan dan dianggap senjata, sehingga semuanya mesti disita. Hingga akhirnya pihak berwajib Lebanon mengembalikan fungsi dari tradisi ini, sehingga generasi tua bisa bernostalgia dan yang muda bisa belajar kebudayaan yang sempat hilang beberapa waktu itu.

Arab melakukan tradisi ini sebagai penanda jam buka

Arab Saudi rupanya tidak luput dari tradisi meriam bulan Ramadan ini. Dilansir dari laman Viva, adanya meriam penanda waktu berbuka ini ternyata berhubungan dengan keadaan di masa lalu. Jam tangan dan dinding pada waktu itu masih belum ditemukan.

Meriam Arab Saudi [sumber gambar]
Alhasil untuk memberitahukan waktu berbuka, maka petugas yang ditunjuk akan menembakan sebuah meriam. Cara ini zaman dahulu lumayan efektif karena permukiman di Arab masih belum padat seperti sekarang. Ketika meriam ditembakkan di sebuah bukit, maka suara akan menggelegar lumayan jauh sehingga umat Islam pada waktu itu bisa tahu kalau sudah masuk saat berbuka puasa.

Di Malaysia jadi tradisi khas keturunan melayu

Fenomena ‘mercon bumbung’ pada saat Ramadan ternyata ada pula di negara tetangga kita Malaysia. Rupanya hal ini karena adanya peristiwa di masa lalu yang juga lekat dengan sejarah. Dilansir dari laman Republika, menembakkan meriam ini dilakukan untuk memberitahukan Sultan Pahang kalau waktu berubuka telah tiba.

Meriam Malaysia [sumber gambar]
Tidak hanya Sultan Pahang, para penduduk yang tidak memiliki jam ataupun alat komunikasi seperti radio akhirnya juga mendapatkan infomasi mengenai waktu berbuka. Bahkan hingga sekarang, tradisi ini masih dilakukan dan dilestarikan. Sampai-sampai ada petugas khusus yang akan membunyikan meriam ketika waktu magrib telah tiba.

BACA JUGA: Tradisi Unik Saat Ramadan di Seluruh Dunia, Salah Satunya dari Indonesia

Ternyata tidak hanya di Indonesia, tradisi ‘mercon bumbung’ atau meriam penanda berbuka juga ada di berberapa negara di dunia. Hal ini menunjukkan betapa suka citanya umat muslim menyambut bulan suci Ramadan. Semoga kita semua juga mendapatkan pahala di bulan puasa ini.

Share
Published by
Arief

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

2 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago