Banyak orang sudah menyiapkan diri menyambut Lebaran seperti mudik ke kampung halaman, membuat atau memesan kue kering, dan menyisihkan THR untuk galak gampil keponakan. Lebaran memang ditunggu oleh banyak Muslim, tetapi momen ini mungkin akan terasa berbeda jika kamu sudah dewasa dan bekerja tetapi belum menikah.
Tidak sedikit orang Indonesia yang membagikan keluh kesah dan video meme melalui TikTok maupun Instagram terkait pertanyaan khas Lebaran. Belum lagi, kamu yang sudah bekerja digadang-gadang tidak lagi mendapatkan uang saku atau galak gampil. Menurut Boombastis.com, berikut ini momen saat Lebaran yang terasa berbeda ketika sudah dewasa.
Uang saku Lebaran, atau di beberapa daerah disebut galak gampil, umumnya diberikan kepada anak kecil. Sebenarnya tidak ada usia maksimal anak yang diberikan galak gampil. Namun, biasanya kalau sudah lulus kuliah apalagi sudah bekerja, bakal tidak mendapatkan galak gampil. Pasalnya, sudah dinilai mampu secara finansial. Malah, tidak jarang keponakan atau sepupu yang masih kecil meminta uang saku.
Memberikan galak gampil pun bukan suatu kewajiban. Kemampuan finansial setiap orang tentu saja berbeda. Kalau memang mau memberikan galak gampil maupun tidak, hal tersebut kembali kepada individu masing-masing. Namun, tidak dipungkiri kebiasan memberi atau meminta galak gampil sudah turun temurun. Terkadang, orang yang tidak memberikan galak gampil akan dicibir.
Bertemu dengan kerabat dekat maupun jauh, menjadi salah satu rutinitas saat Lebaran. Sebagai anak kecil, momen ini tentu menyenangkan karena kerabat biasanya memberikan uang saku. Namun, bagi orang dewasa akan menjadi momok. Tidak sedikit orang yang kepo dengan menanyakan perkembangan hidup personal orang lain. Misalnya saja pertanyaan, “kapan kawin?”. Mungkin kamu yang sudah dewasa dan belum menikah, sampai bosan dan gerah mendapatkan pertanyaan tersebut.
Belum lagi pertanyaan dan komentar menyakitkan lain. Seperti mengomentari bentuk fisik, pekerjaan, bahkan sampai perihal keuangan. Tentunya hal tersebut merupakan ranah personal seseorang. Sebaiknya, tidak menanyakan atau kepo.
Naik mobil keliling kampung halaman ayah atau ibu, membuat anak kecil tidak sabar. Selain bertemu saudara, mereka menunggu serunya melihat pemandangan di jalan. Namun, sebagai orang yang sudah dewasa, momen tersebut bukan lagi soal duduk santai. Tugas kamu bertambah, menggantikan orang tua untuk menyetir mobil atau motor. Lelah dan sebal karena terjebak macet tentu akan kamu hadapi.
“Sudah bisa membelikan apa untuk orang tuamu?” Pertanyaan tersebut biasanya dilontarkan oleh tante julid. Ia suka membandingkan pencapaian anaknya dengan keponakannya. Pertanyaan itu juga tidak kalah mengganggu dengan pertanyaan kapan kawin. Setiap orang tentunya mempunyai tujuan kerja dan pencapaian masing-masing. Mungkin saja, sepupu kamu bisa membelikan mobil untuk orang tuanya, tetapi kamu lebih memilih untuk investasi demi kelangsungan masa depan.
BACA JUGA: 4 Tips Dahsyat Untuk Pertanyaan ‘Kapan Nikah?’ yang Menyiksa saat Lebaran
Jangan merusak momen Lebaran yang seharusnya menyenangkan. Usai meminta maaf, sebaiknya jangan melakukan kesalahan lagi. Nikmati saja momen Lebaran dengan makan-makan dan ngobrol seru tanpa julid.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…