Berita meteor jatuh memang lebih sering kita jumpai di luar negeri. Belum selesai permasalahan asap di negeri ini, dan masih banyak warga yang mengharap akan turunnya hujan yang membasahi bumi. Tapi rupanya langit Indonesia malah ‘kedatangan tamu’ yang diduga meteor dan jatuh di daerah Bengkulu.
Pada Senin malam (26/10) sekitar pukul 19.00 WIB, fenomena misterius yang diperkirakan adalah meteor jatuh, mengejutkan Desa Palalo Kecamatan Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Menurut kesaksian warga setempat, mereka melihat kilatan dari langit yang dilanjutkan dengan suara dentuman keras.
Warga di Desa Penanjung Panjang, Kabupaten Kepahiang yang sama-sama berbatasan dengan Desa Palalo Kecamatan Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong, juga sempat melihat ada benda langit dengan api berkobar melesat dari langit mengarah ke Bukit Seruwai, yang disusul dengan adanya bunyi dentuman keras seperti benda langit menghantam bumi.
Tim Polres Rejanglebong, bersama warga dan sejumlah awak media sempat menelusuri hutan yang berjarak 10 km dari desa (26/10). Namun penelusuran awak ini sedikit terganjal oleh medan yang terjal. Apalagi situasi sudah gelap dan berkabut, karena lokasi tersebut merupakan area hutan lindung. Ketika sampai di titik yang diduga merupakan lokasi kejadian, yang mereka temukan hanya hutan yang terbakar. Sempat ada usaha dari petugas untuk memadamkan bara api.
Tidak hanya petugas yang menyisir lokasi, namun pemimpin beserta perangkat desa setempat juga tidak menemukan apa-apa selain lahan kebun dan hutan yang telah hangus terbakar.
Tidak lama dari saat kejadian (26/10), BMKG memang belum bisa memastikan karena alat pendeteksi tidak cukup akurat menentukan apakah itu meteor atau bukan.Ooleh karena itu Kepala BMKG Stasiun Goefisika Kepahiang Bengkulu, Litman sempat melakukan pengecekan untuk memastikan apakah benar yang jatuh di hutan Bengkulu memang meteor.
Gayung bersambut, pihak Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) pun akhirnya memberikan konfirmasi. Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin menjelaskan bahwa yang jatuh di hutan Bengkulu itu adalah meteorit. Thomas Djamaluddin juga menjelaskan perbedaan meteor dan meteorit supaya masyarakat tidak salah mengartikan.
Meteor adalah batuan antariksa berupa bola api bercahaya yang masih akan melalui gesekan saat sampai di atmosfer bumi. Sisa pembakaran meteor inilah yang dinamakan meteorit. Ukuran meteorit yang jatuh di Bengkulu diduga ukurannya sekitar 1 meter atau kurang. Ini mungkin cukup menjelaskan mengapa puing meteorit sulit ditemukan setelah jatuh ke bumi.
Untuk meteorit menurut Thomas, kejatuhannya tidak akan menciptakan gelombang besar seperti meteor. Yang kebih penting lagi, Thomas menyampaikan bahwa meteorit yang jatuh ke Indonesia tidak berbahaya, serta tidak mengandung radiasi negatif bawaan dari antariksa.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…