Kebanyakan orang berpendapat bahwa perburuan penyihir identik dengan kejadian abad pertengahan. Orang-orang yang dituduh sebagai penyihir akan diburu, disiksa, dan dibunuh. Meski sebenarnya tidak ada bukti kuat yang menyebutkan bahwa seseorang tersebut adalah penyihir.
Di era masyarakat modern seperti sekarang ini, ternyata pemburuan penyihir masih saja ada. Kepanikan massal membuat orang-orang di beberapa negara ini memburu siapa saja yang dianggap sebagai penyihir.
Para pria, wanita, dan anak-anak tidak berdosa menjadi sasaran atas nama “Tuhan” oleh para pemburu penyihir. Mereka dianiaya dan dibunuh atas tuduhan sihir hitam. Ratusan orang lari dari Kongo dengan lengan atau kaki yang patah, serta luka bakar di tubuhnya.
Pada tahun 2001, pernah terjadi kepanikan akibat isu penyihir. Orang-orang Kongo menjadi brutal dan menghajar siapa saja yang dianggap penyihir tidak peduli teman atau tetangga. Banyak yang diserang menggunakan kapak atau parang. Bahkan ada juga yang dipukuli di tempat umum. Hingga saat ini kekerasan seperti ini masih terjadi di Kongo.
Sihir dan guna-guna masih banyak dipercaya di negara-negara sub-Sahara, termasuk Kamerun. Warga di negara tersebut dikenal pernah melakukan kerusuhan dengan membakar rumah dan benda-benda yang dituduh berhubungan dengan sihir. Ratusan orang meninggal setiap tahunnya karena perburuan penyihir.
Tahun 2014 lalu, beberapa rumah, mobil, dan toko dibakar serta dihancurkan oleh masyarakat. Bahkan anak-anak juga tidak luput dari perlakuan mengerikan tersebut. Beberapa laporan menyebutkan bahwa orang yang dituduh sebagai penyihir terkadang disiksa dan dibakar di tempat umum oleh warga.
Penyerangan brutal kepada orang yang dituduh sebagai penyihir masih banyak muncul di masyarakat Afrika Selatan. Banyak kasus pembunuhan yang melibatkan tuduhan penyihir tidak dilaporkan dan sering kali tidak diketahui oleh kepolisian.
April 2015, seorang wanita yang dituduh sebagai penyihir dipukuli, disiksa, dan ditelanjangi oleh warga di desa Mpumalanga. Polisi hanya bisa menyaksikan penyiksaan tersebut tanpa melakukan apa-apa. Sebelumnya, pada Februari 2015, Thembekile Ngubane berusia 59 tahun dituduh melakukan sihir dan dipaksa minum bensin sebelum kemudian dibakar. Sebulan kemudian, ia meninggal di rumah sakit karena luka yang dialaminya.
Sihir hitam masih dipercaya di banyak tempat di India, terutama di pedesaan. Wanita di tempat tersebut seringkali menjadi korban perburuan penyihir. Mereka ditelanjangi, dipukuli, bahkan dibunuh oleh warga desa. Menurut laporan, wanita yang paling sering menjadi sasaran adalah janda agar warga bisa merebut hartanya.
Tahun 2013, sebuah laporan dari biro catatan kejahatan nasional (NCRB) menyebutkan bahwa 700 orang wanita telah dibunuh sejak tahun 2008. Tuduhan sebagai penyihir ini seringkali masih dihubungkan dengan usaha merebut properti milik wanita tersebut, atau karena mereka menolak melakukan hubungan seksual. Tahun 2013, seorang wanita dibunuh dan putrinya diperkosa karena dituduh melakukan sihir hitam.
Tahun 2009, menurut organisasi Amnesty International, lebih dari 1000 orang dituduh sebagai penyihir dan dikunci di sebuah tempat rahasia serta dipaksa minum ramuan berbahaya yang menyebabkan halusinasi. Ramuan ini mengakibatkan kerusakan ginjal dan setidaknya dua orang meninggal dunia karenanya.
Banyak orang diantara mereka dipukuli dan disiksa. Bahkan ada juga laporan yang menyebutkan pihak berwenang di Gambia terlibat dengan praktik mematikan ini. Beberapa masyarakat akhirnya memilih lari dari Gambia karena praktik perburuan penyihir yang mematikan ini.
Perburuan penyihir di kenya sudah terjadi sejak lama sekali dan masih ada hingga sekarang. Tahun 2008, sekelompok warga Kenya membakar 11 orang yang dituduh sebagai penyihir di tempat umum.
Tahun 2013 lalu, seorang wanita diseret keluar dari rumahnya, ditelanjangi dan dihajar dengan menggunakan parang. Di tahun yang sama, seorang pria dibakar hidup-hidup di tempat umum dengan tuduhan yang sama. Perburuan penyihir telah menjadi masalah serius di negara ini sehingga banyak warga akhirnya memilih kabur dari Kenya.
Melakukan praktik sihir dianggap melanggar hukum di Zambia. Sama seperti negara Afrika lainnya, perburuan penyihir yang mematikan ini banyak terjadi di Zambia. Kepercayaan yang bersifat mistis di Zambia masih begitu tinggi sehingga hal ini mengarah pada pembunuhan dan kekerasan atas nama sihir hitam.
Pada tahun 2013, dua orang tewas dibunuh dengan kapak oleh anggota keluarganya sendiri gara-gara curiga mereka melakukan praktik sihir. Pada akhir tahun 1920an, geng pemburu penyihir juga muncul dan secara ilegal melemparkan tuduhan, penyiksaan, pemerasan dan penyitaan terhadap orang-orang yang dituduh sebagai penyihir. Hingga saat ini, pemburu penyihir seperti ini masih ada dan beroperasi secara rahasia.
Kita tidak bisa menuduh seseorang sebagai penyihir begitu saja tanpa adanya bukti yang jelas. Namun terkadang karena terdorong oleh rasa takut dan kepanikan, masyarakat dengan mudah terprovokasi sehingga baru merasa aman jika si tertuduh mendapatkan hukuman atau bahkan disingkirkan. Inilah mengapa pentingnya berkepala dingin dan berpikir dengan akal sehat. Karena kita tentu tidak mau orang yang tidak bersalah akhirnya justru menjadi korban.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…