Siang (28/8) Kepolisioan Burgenland, Austria mengkonfirmasi bahwa mereka menemukan sebuah truk ayam berisi 70 mayat yang telah membusuk di sisi jalan tol. Truk tersebut dilengkapi dengan surat izin dengan tulisan dalam bahasa Slovakenia dan telah ditelantarkan di bahu jalan sejak Rabu lalu. Temuan ini didasari oleh laporan warga yang mengatakan bahwa tercium bau busuk setiap mereka melintas dekat truk tersebut.
Tidak ada seorangpun yang menyangka bahwa truk itu berisi mayat yang telah membusuk. Semula, warga mengira bahwa yang membusuk adalah daging ayam, karena memang truk tersebut menampilkan logo perusaan penjual daging ayam. Tapi temuan menggemparkanlah yang ditemukan oleh polisi. Berikut uraian lengkapnya.
Truk bergambar daging ayam ini sudah ditelantarkan sejak beberapa hari di bahu jalan tol. Di tengah-tengah musim panas Austria, bau busuk begitu menyengat, bahkan bagi pengendara mobil yang melintasi jalan dalam kecepatan tinggi. Polisipun tidak buru-buru menindak laporan tersebut, karena tidak menyangka bahwa bau busuk tersebut berasal dari mayat manusia.
Truk tersebut diduga dikendarai dari Serbia hingga Austria. Identitas si pengemudi, yang merupakan warga negara Romania, sudah dikantongi polisi dan sedang dalam pengejaran. Diduga, sang supir berhenti di bahu jalan karena penasaran dengan isi truk. Setelah mengetahui bahwa truk yang dikendarainya berisi mayat, dia meninggalkan truk tersebut begitu saja.
Truk tersebut merupakan truk yang biasa digunakan untuk membawa daging ayam dalam keadaan beku. Sehingga, box truk tersebut sangatlah kedap udara dan tidak memiliki ventilasi untuk sirkulasi udara. Namun, tidak ada es di dalam truk ketika ditemukan, sehingga mayat-mayat tersebut membusuk dengan sangat parah. Saking busuknya, polisi sempat kebingungan menentukan ada berapa mayat yang menjadi korban.
Mayat-mayat tersebut kini dibawa ke Vienna untuk proses otopsi. Truk tersebut adalah milik dari perusahaan daging Hyza, yang juga menjadi bagian dari Agrofert Holding, sebuah perusahaan yang dimiliki oleh Menteri Ekonomi Ceko, Andrej Babis. Ketika diminta keterangan, perusahaan tersebut mengatakan bahwa truk yang bersangkutan telah dijual sejak tahun 2014.
Setelah polisi mengetahui kejadian mengejutkan tersebut, polisi segera memblokir akses masuk ke jalan tol. Mereka melakukan serangkaian pemeriksaan, kemudian mengirim truk tersebut ke Vienna untuk pemeriksaan lebih lanjut dan juga tes DNA.
Awalnya, polisi memperkirakan ada 20 mayat di dalam box tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan, polisi meyimpulkan terdapat 50 mayat. Namun, pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium forensik di Vienna menyatakan ada total 70 mayat.
Polisi setempat memperkirakan, orang-orang di lori itu sudah menjadi mayat sejak satu setengah hingga dua hari sebelumnya. Para korban kemungkinan sudah tewas saat kendaraan itu melintasi Austria dari Hungaria, ungkap pejabat berwenang. Kendaraan itu ditarik ke sebuah bangunan bea cukai yang memiliki ruang pendingin, di Nickelsdorf.
Diduga, orang-orang yang membusuk di dalam truk tersebut adalah orang yang sedang mencari suaka. Mereka biasanya berasal dari negara yang sedang berkonflik dan ingin memulai hidup baru di negara lain, meskipun menjadi imigran gelap. Imigran gelap memang terkenal nekad menempuh perjalanan panjang dengan kendaraan yang tidak layak karena alasan ekonomi.
Hans Peter Doskozil, Kepala polisi provinsi Burgerland, lokasi ditemukannya mobil itu mengatakan, mobil boks berpendingin itu bukan jenis yang biasa digunakan para penyelundup manusia. Oleh sebab itu, pihak yang berwenang masih terus menyelidiki adanya kemungkinan lain. Hingga kini belum ada informasi lebih lanjut.
Pada badan boxs mobil itu terpampang logo perusahaan unggas dari Slovakia, Hyza, yang disebutkan sudah menjual mobil itu, namun pemiliknya yang baru tidak mengganti logonya. Truk bernomor polisi Hungaria itu diyakini meninggalkan Budapest, ibukota Hungaria, Rabu pagi.
Peristiwa ini mengingatkan kita akan pengungsu dari Rohingnya yang datang ke Aceh beberapa bulan lalu. Diperkirakan terdapat ribuan pencari suaka yang akhirnya meninggal di jalan sebelum sampai ke negara tujuan mereka. Mereka tidak bisa kembali ke negara mereka sendiri karena resiko yang sangat tinggi.
Semoga tidak ada lagi perang dan konflik yang menyebabkan penduduk suatu negara berniat menyelundupkan diri ke negara lain. Karena hal itu akan merugikan kedua negara dan mengancam keselamatan warga negaranya. Kita doakan kejadian perih seperti ini tidak terulang lagi. (HLH)
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…