Penggemar sepak bola, terutama penggemar liga Inggris patut bergembira. Pasalnya, tahun ini liga Inggris kembali digelar dan sudah melewati beberapa pertandingan. Liga Inggris atau Premier League adalah pertandingan sepak bola profesional di Inggris yang telah dimulai sejak tahun 1992.
Nah, kali ini untuk kamu para penggemar bola, Boombastis akan mengajakmu untuk melihat kejadian-kejadian paling mengejutkan yang pernah terjadi dalam pertandingan liga Inggris. Apa saja ya?
1 Februari 2006, Sol Campbell yang saat itu berada di tim Arsenal ikut bermain dalam pertandingan melawan West Ham. Di babak pertama, Arsenal sudah kalah 2-1 oleh West Ham dan keduanya bisa dibilang karena kesalahan Campbell. Pemain tengah ini kemudian digantikan saat half-time namun penggantiannya ini juga masih diliputi misteri.
Alasan sesungguhnya kenapa Campbell keluar baru muncul beberapa tahun kemudian di biografinya. Ketika ia berjalan keluar dari lapangan, ia mendengar seseorang meneriakkan ancaman dan membuat gerakan tangan yang membentuk pistol. Gerakan tersebut diarahkan kepadanya, dan penonton yang melakukan gerakan tersebut membuat gerakan seperti menembak dirinya diikuti suara letusan kecil. Penggemar tersebut tidak bergeming dan terus memandanginya sambil tersenyum sinis. Saat half-time, Campbell seperti bukan dirinya sendiri saat berada di ruang ganti Arsenal. Ia berkata, “aku tidak bisa melanjutkan ini.”
Sudah ada beberapa kasus ketika pemain sepak bola tiba-tiba menderita serangan jantung di lapangan. Jadi saat Bafetimbi Gomis tiba-tiba pingsan saat pertandingan antara Swansea dan Tottenham pada 4 Maret 2015 lalu, para fans dan pemain sepak bola lainnya ikut merasa khawatir. Striker asal Perancis tersebut tiba-tiba jatuh pingsan dan harus dirawat hingga lebih dari lima menit sebelum akhirnya dibawa keluar lapangan dengan tandu dan memakai masker oksigen.
Pemain lain dan para fans terdiam dengan tangan di wajah mereka, tidak sanggup melihat Gomis yang terbaring tidak bergerak di lapangan. Untungnya, Gomis yang menderita vasovagal yang membuatnya tiba-tiba pingsan kembali sadar setelah ia berada di luar lapangan. Ia minta untuk bermain kembali, namun dilarang mengingat kondisi kesehatannya. Ia kembali bertanding seminggu kemudian melawan Liverpool.
Adu argumen antara pemain di lapangan hijau adalah hal yang biasa. Namun hal yang lebih mengejutkan terjadi pada 4 Maret 2015 dalam pertandingan antara Manchester United dan Newcastle. Setelah terjatuh setelah saling beradu dengan Evans, Cisse kemudian mengayunkan kakinya hingga hampir mengenai Evans.
Evans kemudian berbalik dan meludahi striker Newcastle, Cisse. Cisse yang marah kemudian berdiri dan berbalik meludahi Evans dari jarak dekat. Keduanya jelas langsung mendapatkan hukuman. Evans dilarang bermain dalam 6 pertandingan dan Cisse selama 7 pertandingan. Evans menyangkal ia meludahi Cisse, sedangkan Cisse langsung mengakui hal tersebut namun mengatakan ia melakukannya karena membalas Evans.
Pemain sepak bola manapun tidak akan mau menjadi pemain pengganti yang digantikan. Namun hal inilah yang terjadi pada Emmanuel Eboue dalam pertandingan 6 Desember 2008. Tapi hal ini dilakukan untuk kebaikan Eboue sendiri. Eboue masak pada menit ke 32 menggantikan Samir Nasri. Namun ia beberapa kali melakukan kesalahan dengan salah melakukan operan sederhana atau gagal mengontrol bola, bahkan hingga tidak sengaja men-tackling temannya sendiri, Kolo Toure.
Pendukung Arsenal sudah berharap timnya akan menang setelah gol yang dicetak Adebayor. Namun penampilan Eboue mendapatkan olok-olok dari suporternya sendiri setiap kali ia melakukan kesalahan dan membuat kepercayaan dirinya semakin merosot. Eboue akhirnya digantikan dengan Mikael Silvestre yang ironisnya disambut dengan sorakan ramai oleh suporter. Eboue kembali ke bangku cadangan sambil menangis sementara itu Adebayor menghiburnya. Namun yang mengejutkan, ia sudah bisa tampil kembali dan kuat secara mental dalam pertandingan di London utara.
Setiap orang tahu bahwa mencetak gol secara langsung lewat lemparan ke dalam adalah hal yang tidak mungkin. Tapi Birmingham City nyatanya berhasil mencetak gol di malam yang tidak akan pernah dilupakan oleh para penggemar saat mereka mengalahkan Aston Villa 3 – 0 pada 16 September 2002.
Setelah City unggul 1 gol di pertengahan kedua, Villa mencetak gol bunuh deri dengan cara yang paling aneh. Olof Mellberg mengambil bola dan berniat melemparkannya ke kiper Peter Enckleman agar penjaga gawang tersebut bisa memulai serangan. Enckleman menyambut bola tersebut dengan kaki kirinya, namun bola tersebut memantul dan langsung menggelinding masuk ke gawangnya sendiri.
Cedera dalam pertandingan adalah hal yang umum terjadi dalam olahraga. Dalam pertandingan antara Arsenal melawan Stoke City yang digelar pada 27 Februari 2010 lalu, Aaron Ramsey mengalami patah tulang kaki yang cukup parah hingga membutuhkan waktu 3 tahun baginya untuk bisa sembuh total dan bisa tampil dengan level skill seperti sebelumnya.
Ramsey mengalami patah tulang hingga patahannya menembus kulit saat beradu dengan Ryan Shawcross. Cedera yang ia alami begitu parah sampai membuat pemain yang berada di dekatnya, terutama Thomas Vermaelen terlihat mual. Shawcross sendiri terlihat murung atas kejadian ini hingga ia harus dihibur oleh rekan timnya sementara Ramsay dibawa meninggalkan lapangan dengan kaki menggantung dengan cara yang aneh.
Pada 20 Maret 2004, Duncan Ferguson mencekik Steffan Freud di tengah pertandingan yang membuat para penggemar sepak bola terkejut. Sebelumnya, ia telah mendapatkan kartu kuning karena menyikut Freund, kemudian mendapat kartu merah setelah memiting leher Freud. Karena merasa marah dengan keputusan wasit, ia kemudian berjalan menuju Freud dan mencekik dan mendorongnya.
Peristiwa ini membuat Everton harus bermain dengan 10 pemain saja. Saat berjalan kembali ke ruang ganti, Ferguson bahkan masih membuat gerakan tangan menantang pada para fans. Ia juga mendapatkan hukuman dilarang bermain hingga 4 pertandingan selanjutnya.
Pada 23 November 1996, terjadi kejadian yang lebih aneh lagi dalam dunia sepak bola. Ali Dia mengaku bahwa ‘sepupunya’ George Weah membantunya mendapatkan kesempatan untuk bermain di liga Inggris bersama Southampton. Boss Saints, Graeme Souness mendapatkan telepon dari mantan World Player of the Year yang merekomendasikan sepupunya Ali Dia. Menurutnya, ia adalah pemain Senegal 30 tahun dengan 13-cap yang juga merupakan pemain internasional Senegal. Menurutnya ia juga sudah banyak bermain untuk klub besar seperti Paris Saint-Germain dalam masa karirnya. Souness kemudian mengambil kesempatan tersebut dan membuatkan kontrak 1 bulan sebagai percobaan untuk Dia.
Yang jadi masalah, ternyata bukan Weah yang menelepon Souness dan Dia hanyalah mahasiswa biasa di Portsmouth. Ia diletakkan di dalam jajaan pemain cadangan dalam pertandingan di kandang melawan Leeds United dan sempat bermain menggantikan Matt Le Tissier di menit ke 33. Di menit ke 52, ia kembali digantikan setelah menurut Le Tissier, penampilannya terlihat seperti ‘Bambi on ice’ atau Bambi di atas es. Sesaat kemudian, Weah mengatakan bahwa ia sama sekali tidak pernah menelepon Souness dan ia tidak tahu siapa itu Ali Dia. Southampton memutus kontrak tersebut hanya dalam 14 hari, tapi setidaknya ia berhasil mewujudkan impiannya tampil di liga Inggris yang bergengsi.
Pada pertandingan yang digelar 8 April 1996 lalu, David Busst mengalami cedera patah kaki yang sangat mengerikan. Hanya dalam 2 menit pertama, Busst bertabrakan dengan Denis Irwin dan Brian McClair yang membuat kakinya patah hingga tulangnya terlihat menonjol melalui kaos kakinya. Para pemain yang ada di lapangan merasa shock dan dengan peristiwa mengerikan ini dan pertandingan harus dihentikan hingga 9 menit. Air dan pasir digunakan untuk menghilangkan darah yang bercucuran di rumput.
Begitu parahnya cedera yang dialami Busst, sempat muncul kemungkinan kakinya harus diamputasi. Namun untungnya ia bisa menghindari takdir tersebut, namun ia mengalami infeksi hingga akhirnya ia tidak pernah bisa bermain secara profesional lagi.
Mengalami kekalahan dalam pertandingan olahraga adalah hal yang biasa terjadi, namun jelas terkadang membuat frustasi. Pada 2 April 2005, Newcastle United telah kalah 3 goal dalam pertandingan di kandang, hanya bermain dengan 10 pemain, dan hanya tinggal 8 menit lagi sebelum peluit akhir pertandingan dibunyikan. Menghadapi kekalahan ini, Kieron Dyer bertengkar dengan teman sesama timnya, Lee Bowyer.
Sebuah argumen tentang oper yang salah membuat Bowyer berkata pada Dyer, “Kau tidak pernah oper kepadaku,” dan Dyer merespon dengan, “Alasan aku tidak mengoper padamu adalah karena pada dasarnya kamu s***”. Keduanya kemudian berkelahi dan harus dipisah oleh teman sesama tim dan juga lawan mereka Gareth Barry, pemain Aston Villa.
Wasit tidak punya pilihan lain selain mengirim keduanya keluar lapangan sehingga Newcastle sekarang harus bermain dengan 8 orang saja. Beberapa tahun kemudian, Dyer mengungkapkan bahwa saat keduanya kembali ke ruang ganti, manajer Graeme Souness begitu marah sehingga ia berkata pada keduanya, “Jika kamu ingin berkelahi, aku akan menghajar kalian berdua”. Kedua pemain ini kemudian harus minta maaf dalam sebuah acara konferensi pers dan harus kehilangan kesempatan berlaga di semi-final FA Cup.
Itulah tadi beberapa kejadian yang mengejutkan yang sempat terjadi di pertandingan Liga Inggris. Menurutmu, kejadian apa yang paling membuatmu paling shock saat nonton Liga Inggris?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…