Unik Aneh

5 Kebiasaan Unik Nelayan Indonesia yang Tidak Akan Dijumpai di Negara Lain

Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki nelayan modern maupun tradisional yang kerap pergi melaut. Di masing-masing wilayah yang ada, mereka memiliki kebiasaan unik yang telah dilakukan secara turun temurun. Tentu saja, hal tersebut tak bisa dilihat di negara lainnya alias hanya bisa dijumpai pada nelayan Indonesia.

Kebanyakan tradisi atau kebiasaan yang ada berasal dari kearifan lokal daerah masing-masing. Mulai dari hal-hal yang berbau klenik, melihat pertanda alam, hingga percaya terhadap mitos yang akhirnya berkembang dan dipercaya turun temurun. Seperti apa bentuknya? Simak ulasan Boombastis berikut ini.

Bertanya kepada orang pintar hingga melakukan ritual tertentu

Ilustrasi ritual nelayan di Indonesia [sumber gambar]
Kebiasaan ini kerap dilakukan oleh nelayan di Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Bertanya kepada paranormal, menjadi hal utama sebelum mempersiapkan diri untuk melaut, seperti membuat jaring ikan, perahu, hingga menentukan waktu yang tepat untuk berangkat. Tak hanya itu, mereka juga kerap melakukan ritual melekan alias tidak tidur dengan berbaring sepanjang malam di atas kapal.

Gunakan mantra khusus demi mendapatkan tangkapan yang melimpah

Ilustrasi ritual nelayan agar mendapat tangkapan yang melimpah [sumber gambar]
Tak hanya nelayan di Paoman, hal serupa juga dilakukan oleh mereka yang berada di Makassar. Ritual berbau klenik, menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan sebelum melaut. Agar tangkapan ikannya melimpah, mereka kerap menggunakan pisang manis ke lokasi yang dituju untuk menebar jaring. Setelah itu, mereka harus membalik celana dalam dan membaca mantra yang diambil dari potongan ayat Al-Qur’an.

Melihat kondisi awan di sekitar gunung sebagai pertanda sebelum melaut

Ilustrasi melihat ke arah gunung sebelum pergi melaut [sumber gambar]
Mengamati tanda-tanda alam sebelum pergi melaut menjadi kebiasaan dari para nelayan di daerah Ranai, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Saat itu, mereka mengamati kondisi awan dan cuaca di sekitar Gunung Ranai. Jika dirasa cerah, hal tersebut menjadi pertanda bagus untuk pergi melaut. Jika tidak ada awan sama sekali, berarti kondisinya tengah berangin kencang dan berbahaya untuk pergi melaut.

Mitos hiu paus yang membuat nelayan dilarang melaut

Mitos larangan melaut jika melihat hiu paus [sumber gambar]
Beberapa nelayan di Indonesia kerap mempercayai mitos yang berlaku di wilayah mereka. Tak jarang, hal tersebut seolah menjadi pakem dan kemudian dipercaya akan mendatangkan sebab akibat. Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh staf Program Kelautan dan Perikanan WWF-Indonesia Achmad Mustofa yang mengatakan, nelayan di Cirebon dilarang melaut apabila menjumpai hiu paus. Menurut adat setempat, hewan tersebut dianggap sebagai tanda kesialan.

Pertahankan tradisi larung sesaji sebagai bagian dari ungkapan rasa syukur

Tak hanya soal persiapan pergi melaut, para nelayan di Indonesia juga masih mempertahankan tradisinya sebagai ungkapan rasa syukur atas berkah yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Bentuknya pun bermacam-macam dengan beberapa sebutan seperti sedekah laut, larung sesaji, petik laut dan sebagainya. Acara ini biasanya digelar sesuai dengan hari dan tanggal yang telah ditentukan sebelumnya.

BACA JUGA: Mengintip 5 Fakta Mencengangkan Tentang Profesi Nelayan, Jangan Anggap Mereka Hanya Kasta Rendahan

Sebagai bangsa maritim yang dikenal dengan kebesaran dan ketangguhan pelautnya, para nelayan Indonesia tak lepas dari tradisi dan kepercayaan menjadi kearifan lokal di wilayah masing-masing. Hal tersebut diwujudkan dalam kegiatan sehari-hari mereka, baik sebelum pergi melaut, pantangan yang ada, hingga sebagai ungkapan rasa syukur mereka terhadap sang pencipta.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

6 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago