Categories: Inspirasi

Demi Bertahan Hidup, Penjual Buah Ini Nekat Ngesot Puluhan Kilometer

Kesempurnaan serta kecantikan secara fisik tentu menjadi dambaan bagi setiap orang. Baik laki-laki maupun perempuan, semua menginginkan hal tersebut secara mutlak. Tak jarang, demi mengejar nafsu dan ambisinya memperoleh kacantikan yang sempurna, mereka rela merubah bahkan menghilangkan karunia Tuhan yang telah diberikan untuknya.

Namun disisi yang lain, justru banyak orang yang tidak seberuntung mereka yang memiliki fisik yang lengkap serta dikaruniai kecantikan. Alih-alih ingin tampil cantik dan kekinian, keterbatasan fisik tersebut justru membuat dirinya lebih tegar dan bersyukur dalam memaknai arti kehidupan. Hal inilah yang dirasakan oleh Julhakim. Kisah perjuangan pria penjual buah yang mempunyai keterbatasan fisik ini, sangat menguras air mata.

Jeritan pilu seorang anak yang hidup sebatang kara

Keluarga merupakan hal utama yang paling penting dalam memberikan kasih sayang pada seorang anak. Hal seperti inilah yang luput dari kehidupan seorang Julhakim. Semenjak kecil, dirinya harus menerima takdir bahwa kedua orangtuanya, tak lagi menemani dirinya.

Ilustrasi hidup sebatang kara [sumber gambar]
Alhasil, semenjak kelahiran dirinya, ia harus dirawat oleh seorang ayah angkatnya yang mencurahkan segenap jiwa raganya untuk ia seorang. Seolah menjadi suratan takdir, sang ayah angkat pun harus berpulang kepada sang pencipta, meninggalkan banyak kenangan manis pada dirinya. Alhasil, pada saat itu juga, dirinnya harus berjuang menahan kerasnya hidup sebagai seorang anak yang hidup sebatang kara.

Kondisi fisik yang membuat airmatanya tak berhenti mengalir

Bak kisah-kisah dalam sinetron, Julhakim kecil juga harus merasakan cobaan berat lain yang selalu membuat dirinya hanyut dalam buaian airmata. Selain hidup sebatang kara, ketidaksempurnaan secara fisik juga dialami oleh dirinya pada saat itu. Meski seakan tak terima dengan kondisi hiduonya, ia berusaha untuk tetap tabah dalam menjalani setiap episode lehidupannya

Ilustrasi menangis [sumber gambar]
Hidup dalam keterbatasan fisik serta himpitan kebutuhan hidup, tak lantas membuat dirinya lupa akan fitrahnya sebagai seorang manusia. Jika selama ini para penyandang difabel iidentikan dengan profesi pengemis, dirinya bahkan enggan untuk melakukan pekerjaan hina tersebut. Hal itulah yang menjadi motivasi, sekligus prinsip hidup dari seorang Julhakim.

Menyambung nyawa dengan merangkak ratusan kilometer

Fisiknya yang tak sempurnya, membuat Julhakim harus berpikir realistis dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Tak mau merendahkan diri dengaan menjadi seorang peminta-minta, dirinya bertekad mandiri dengan memilih perdagangan sebagai mata pencahariannya. Ketika pagi masih berselimut kegelapan, dirinya sudah harus bangun untuk mempersiapkan barang dagangannya.

Bertahan hidup dengan merangkak [sumber gambar]
Pria kelahiran 1994 tersebut memilih untuk berjualan buah-buahan setiap harinya. Yang miris, dirinya harus relah berjalan dengan cara merangkak puluhan kilometer untuk menjajakan barang dagangan miliknya. Bahkan, kulit lututnya sering terkelupas dan menghitam karena gesekan pada aspal setiap dirinya merangkak. Ia sering berkeliling di sekitar pasar Sanggau, Terminal hingga rumah sakit.

Prinsip hidup yang menggetarkan hati

Cobaan hidup dengan keterbatasan fisik yang dideritanya, membuat Julhakim senantiasa tabah dalam menjalani keseharian hidupnya. Dalam kondisi tersebut, Julhakim enggan berbuat sesuatu yang hina dan bertentangan dengan dirinya. Bagi dirinya, meski hidup dalam kekurangan dan keterbatasan fisik, ia enggan berbuat sesuatu yang justru dapat merendahkan martabatanya sebagai seorang manusia.

Prinsip hidup yang mengharukan [sumber gambar]
Dirinya mempunyai sebuah prinsip yang selalu ia tanamkan dalam hati kecilnya. Selain ingin mandiri dalam hidup, dirinya pantang untuk mengemis maupun perbuatan negatif lainnya seperti mencuri. Asal halal, ia rela melakukaknnya meskipun dengan risiko yang dapat membahayakan dirinya, terutama kulit lututnya yang sering terkelupas terkena gesekan aspal.

Impian sederhana untuk memudahkan dirinya berjualan

Merangkak puluhan kilometer setiap hari untuk menawarkan buah dagangannya, membuat Julhakim menyimpan mimpi dan sebuah asa yang terpendam dalam dirinya. Dengan penghasilan perhari Rp 60 ribu dari menjual buah-buahan, Julhakim berkeinginan membeli sebuah motor untuk  melancarkan pekerjaannya menjual buah-buahan.

Motor menjadi impian Julhakim selama ini [sumber gambar]
Selama berjualan buah-buahan, dirinya telah mampu menabung sedikit demi sedikit hingga tercapai sebanyak Rp 300 ribu. Rencananya, uang tabungan itulah yang akan digunakan oleh Julhakim untuk merealisasika mimpinya memiliki motor yang diidam-idamkannya selama ini.

Keterbatasan secara fisik ditengah himpitan kebutuhan hidup, tak serta merta membuat sosok Julhakim gelap mata. Alih-alih merendahkan martabatnya dengan melakoni pekerjaan hina sebagai pengemis, dirinya memilih berjuang dan bertahan hidup sebagai penjual buah meski harus merangkak puluhan kilometer. Kisah perjuangan Julhakim diatas, bisa menyadarkan sekaligus “menampar” diri kita yang hobi mengeluhkan sulitnya hidup. Bagi mereka yang suka merubah fisiknya dengan jalan yang negatif, cerita diatas akan menyadarkan mereka dengan pertanyaan, “sudahkan Anda mensyukuri hidup dan kelengkapan fisik hingga saat ini?”.

 

 

 

Share
Published by
Dany

Recent Posts

4 Kontroversi Seputar Doktif yang Kerap Bongkar Produk Skincare Overclaim

Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…

1 week ago

Serba-serbi Tol Cipularang yang Kerap Makan Korban, Mitos hingga Sejarah Pembangunan

Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…

2 weeks ago

4 Live Action Paling Booming di Netflix, Bisa Jadi Teman Malam Minggu

Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…

2 weeks ago

Fenomena Joged Sadbor yang Ubah Nasib Warga jadi Kaya, Benarkah Disawer Judol?

Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…

3 weeks ago

Pengusaha Budidaya Jamur Tiram Modal 100 Ribu Bisa Dapat Omzet Puluhan Juta Sekali Panen

Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…

3 weeks ago

6 Tahun Merawat Suami Lumpuh Sampai Sembuh, Perempuan Ini Berakhir Diceraikan

Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…

3 weeks ago