Tak ada gading yang tak retak. Bumi pertiwi Indonesia kadang bersusah hati dan air matanya berlinang beneran seperti lagunya. Seiring makin dewasanya negeri ini, semakin banyak ujian dan persoalan yang datang bertubi-tubi.
Semua terekam dalam beberapa foto garapan anak bangsa yang diunggah oleh National Geographic Indonesia, serta beberapa foto amatir tentang kenyataan hidup di Indonesia. Benarkah kita mencintai negeri ini? Dan masihkah kita mencintai negeri ini dengan segala kekurangannya.
Banjir? Gambar Sungai Citarum yang sedang ‘detoks’ alias diambil sampah dan limbahnya ini sudah menjelaskan semuanya. Sungai mendangkal, air menghitam, sampah bergelimpangan. Sungai ini ‘sakit kronis’ sejak begitu lama.
Nggak mungkin kan, ikan ini yang makan kripik kentang kemasan terus lupa buang di tempat sampah? Coba bayangkan kalau ini perutmu. Ikan Raja Laut menjadi pemakan segala ketika perairan sudah terkontaminasi. Kesimpulannya, jangan buang sampah di air.
Sang fotografer menuliskan, “Ketika saya lelah,raja negeriku tengah tertidur dan pasal undang undang negara hanyalah sebuah tulisan,matahari dan awan menjadi atapku untuk berlindung. UUD 1945 Pasal 34 ayat 1 berbunyi Fakir Miskin dan anak – anak yang terlantar dipelihara oleh NEGARA.”
Kampung pinggiran rel Petamburan di Tanah Abang. Kesenjangan sosial terjadi akibat urbanisasi yang berbekal ekspektasi terlalu tinggi. Hasilnya? Tinggal seadanya di pinggiran rel atau tidur di kolong jembatan.
Band KAPITAL dari Kalimantan memposting ini sambil memberikan pesan: “Apa susahnya menyimpan sampah di dalam mobil dulu,lalu membuangnya di tempat sampah kemudian, Selamat Mudik Para ID**T! Jangan balik lagi ya!”
Meski air meluap di Nunukan, Kalimantan Utara, tapi upacara tetap dilaksanakan. Di perkotaan, mungkin sudah diliburkan, atau tidak jadi upacara. Well, simpulkan sendiri.
Foto PKL di SD YPK Sion Warkabu oleh mahasiswa angkatan 2007 Fakultas Sastra Unipa. Anak-anak ini tetap bisa tersenyum dalam keterbatasannya. Semoga bisa menginspirasi kita yang dilimpahi berbagai kecukupan.
Jakarta berteman dengan banjir sejak lama. Bukan cuma sanitasi dan sampah, tapi juga sikap warganya yang jadi masalah. Dan siklus saling menyalahkan antara warga dan pemerintah tak pernah berakhir.
Masih banyak permasalahan yang dihadapi negeri ini. Potret di atas menceritakan masalah yang ada di Indonesia, hanya seujung kuku. Bukan untuk membuat kita semakin putus asa dengan negeri ini, tapi untuk membuat kita merefleksikan diri, seberapa cintakah kita pada negeri ini?
Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…