Categories: Olahraga

Mengenang Pelatih Indonesia Berdarah Tionghoa yang Membuat Timnas Mampu Cakar Asia

Prestasi mungkin menjadi suatu dasar banyaknya pelatih timnas Indonesia dipecat. Tercatat sudah lima kali sepak bola negara kita berganti nahkoda. Dari mulai berkebangsaan asing sampai produk dalam negeri. Pelatih –pelatih itu didatangkan dengan ekspektasi besar agar dapat meraih sebuah kejayaan. Namun dari semuanya yang pernah menangani timnas, nama Endang Witarsa tentu sangatlah sulit dilupakan.

Pasalnya, bersama pelatih berdarah Tionghoa ini Indonesia mampu menjadi macan Asia. Pria lahir di Kebumen ini sudah mencintai sepak bola sejak dirinya masih anak-anak. Bahkan dirinya pernah masuk timnas Indonesia sebagai pemain, berbekal kemampuan tersebut pada tahun 1967 PSSI mengangkatnya sebagai pelatih. Dan dari sini pria  bernama asli Liem Soen Yu dikenal luas. Lalu seperti apakah dirinya? Simak ulasannya berikut.

Gaya melatihnya yang tegas membuat pemain timnas Indonesia bermain hebat

Latihan Pemain sepak bola [Image source]
Pelatih tentu memegang peran penting terhadap performa pemain di atas lapangan. Karena hal ini lah yang menjadikan Endang Witarsa memiliki karakter keras dalam melatih. Tak jarang pemain mendapatkan makian apabila tidak menjalankan starteginya. Tidak hanya itu pria Kebumen ini juga menarapkan kedisplinan pada setiap pemainnya. Aturan-aturan yang dibuatnya sangat pantang untuk dilanggar karena akan berhujung pencoretan. Namun, hal ini membuat timnas saat itu mampu bermain hebat, Thailand, Vietnam dan Malaysia mampu dibuat bertekuk lutut. Bahkan negara hebat Uruguy mampu dikalahkan.

Membuat Indonesia meraih banyak prestasi internasional

Indonesia Juara [Image source]
Metode Endang Witarsa memang berdampak kepada pemain Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan permainan timnas pada saat itu juga dapat dikatakan luar biasa. Dampaknya adalah mampu meraih berbagai gelar internasinoal. Dari mulai Juara Piala Raja Thailand, Juara Anniverseri Cup, Juara Pesta Sukan, Juara Agha Khan Cup Pakistan dan Juara Merdeka Games Singapura. Apabila melihat prestasi tahun 1970-1980 tersebut saat ini sangat susah untuk diulangi kembali. Hebatnya lagi saat itu  nama Indonesia dijuluki sebagai macan Asia karena prestasi hebat tersebut. Bagaimana sobat apa kalian ingin melihat timnas berprestasi seperti dulu?

Tangan dinginya melahirkan legenda-legenda Indonesia

Widodo CP [Image source]
Sebagai pelatih tertua di Indonesia tentu, kehebatan pelatih berdarah Tionghoa ini sudah tidak diragukan lagi. Selain mampu mendulang banyak penghargaan Endang Witarsa juga mampu menlahirkan bakat-bakat sepak bola tanah air. Di dalam sosoknya yang tegas Kejeniuasan dalam melihat pemain memiliki potensi memang sangat luar biasa. Tercat ada belasan nama yang dihasilkannya yang saat ini menjadi legenda sepak bola Indonesia. Sebut saja Widodo Cahyono Putro, Iswandi Idris, Rully Nerre, Rony Pattinasarani dan masih banyak lagi. Tanpa polesan kakek yang lahir di Kebumen itu, tentu pemain tersebut tidak akan mampu menjadi tulang punggung timnas.

Merupakan pelatih yang menolak Rasialisme etnis

Rasis dalam sepak bola [Image source]
Hidup sebagai seorang yang memiliki budaya berbeda tentu tidaklah mudah. Berbegai kali olokan diskriminatif supporter tentu pernah dialami oleh pria saat menjadi pemain bola. Berangkat dari hal tersebutlah pelatih tertua ini menolak dengan tegas kompetisi antara etnis Tionghoa yang pernah diusulkan saat itu. Melansir dari laman CNN pelatih asal Kebumen ini juga menolak dengan tegas semua kegiatan yang berdampak pada isu rasialisme. Bahkan menurut cucu Endang Witarsa pernah mencaci maki orang yang mengusulkan hal tersebut. Hal ini tentu dapat ditiru oleh semua orang di saat kejadian tersebut sangat marak belakangan ini di Indonesia.

Menyerahkan seluruh hidupnya untuk sepak bola

Latihan Sepak Bola [Image source]
Komitmen tingi dalam dunia sepak bola adalah hal hebat lain yang ada pada diri Endang Witarsa. Pada tahun 1960 dirinya menamatkan pendidikanya dan membuat pria keturunan Tionghoa itu diangkat menjadi Dokter Gigi. Tentu profesi yang akan mendapatkan banyak materi. Namun, kecintaannya terhadap sepak bola lah yang membuat Endang Witarsa memilih jalan menjadi pelatih sepak bola. Memulai karir dengan menukangi tim UMS lalu berlanjut ke timnas Indonesia dan beberapa tim lokal tananh air. Layaknya saat menahkodai timnas dirinya juga membawa prestasi untuk tim yang dilatihnya. Kencitaanya terhadap sepak bola memang tidak ada tandingannya pasalnya di usi kepala Sembilan dirinya tetap aktif mengelola klub bola.

Meski saat ini Endang Witarsa sudah meninggalkan dunia untuk selamnya. Prestasi yang pernah ditorehakannya tentu patut untuk dikenang dan di contoh. Selain prestasi Endang Witarsya juga meninggalkan nilai-nilai nasionalisme yang harus dijaga. Agar kedepanya tidak akan pernah ada kata minoritas dan mayoritas di Indonesia. Dengan persatuan serta diiringi kerja keras pastinya kedepan Indonesia dapat berprestasi.

Share
Published by
Galih

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

21 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago