Ramai pemberitaan pidato Prabowo Subianto yang menyinggung gaji dokter lebih rendah dari tukang parkir, banyak menuai komentar di sana-sini. Yang jadi pertanyaan, benarkah profesi dari tenaga kesehatan itu tidak menjanjikan kesejahteraan bagi para pekerjanya? Padahal, Indonesia nyatanya memiliki talenta-talenta yang bagus di bidang kedokteran.
Tak hanya terkenal, mereka juga dinilai hidup berkecukupan dengan profesinya sebagai dokter. Salah satunya adalah Dr. dr Terawan Agus Putranto yang dikabarkan telah dilirik oleh Jerman berkat teknik cuci otak miliknya. Bukan hanya soal gaji semata, para dokter sukses di bawah ini juga membuktikan bahwa profesi mereka sangatlah menjanjikan.
Tak banyak sosok ahli kesehatan seperti Arthur Gan Hok Bing di Indonesia. Sosok peraih Palang Merah AS (American Red Cross) sebagai ‘Humanitarian of the Year 2018’ itu, dikenal sebagai sebagai ahli bedah plastik dan filantropis yang sangat dihormati berbagai kalangan. Selain menjadi seorang dokter, nama pria asal Bandung ini diabadikan di sebuah gedung yang disebut Ohio Health Arthur G. H. Bing, MD, Cancer Center. Sayangnya, ia dan istri telah menjadi warga negara AS pada 1975 lewat program naturalisasi. Tak hanya menjadi dokter, Arthur Bing juga menekuni profesi sebagai pengusaha yang aktif di berbagai organisasi.
Nama Dr dr Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) sempat mencuat beberapa waktu lalu lantaran teknik pengobatan miliknya dinilai kontroversial. Laman pojoksatu.id menuliskan, pria yang menjabat sebagai Kepala RSPAD Gatot Subroto itu tengah berada di Jerman. Para pekerja kesehatan di Negeri Hitler tersebut rupanya tertarik dengan keahlian dokter Terawan. Adalah pihak Rumah Sakit Krankenhaus, Nordwest, Jerman, yang mengundang dirinya untuk memperkenalkan metode cuci otak yang menjadi keahliannya.
Bedah syaraf otak memang sebuah proses kedokteran yang memiliki resiko kematian yang tinggi. Alhasil, tak banyak dokter di dunia yang menguasai hal tersebut. Namun hal tersebut tak berlaku bagi sosok Prof. Dr. Eka Julianta Wahjoepramono, dr., Sp.BS. Sumber tribunnews.com menuliskan, ia berhasil dalam menangani operasi batang otak (Surgery of Brainstem Cavernous Angioma) kepada 50 pasien tanpa menyebabkan kematian. Tentu saja, hal ini merupakan sebuah prestasi yang diakui oleh dunia.
Di Amerika Serikat, Pusat Pengendalian Penyakit Menular atau Center for Disease Control and Prevention (CDC) di Atlanta, Georgia, merupakan tempatnya para peneliti kesehatan terbaik di negeri tersebut. Salah satunya adalah dokter Endang Widiastuti Handzel. Dilansir dari sains.kompas.com, ia telah menjadi karyawan tetap CDC sejak 2012 dan bekerja di bagian Emergency Response and Recovery. Dokter lulusan universitas Atmajaya, Jakarta, ini juga sempat bekerja pada CARE International, World Vision International, dan juga dengan UNICEF.
BACA JUGA: Fakta Dokter Terawan, Penemu Metode Cuci Otak Terhebat yang Malah Dipecat di Negeri Sendiri
Meski besaran gaji adalah ranah pribadi yang menjadi bahasan sensitif, toh sejatinya profesi kedokteran masih menjanjikan di masa depan. Terlepas dengan kelebihan dan kekurangan yang ada, masalah pendapatan sejatinya bisa dirubah atau dinaikkan sesuai regulasi dan perkembangan ekonomi negara. Namun, alangkah baiknya jika kita sebagai masyarakat awam, tidak terus menerus tenggelam pada isu-isu sensitif seperti di atas. jika mau berkaca pada diri sendiri, sudahkah kita memberikan kontribusi pada negara ini?
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…