Selain dollar, kejahatan adalah salah satu hal yang tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan. Makin bertambahnya tahun, justru makin banyak kasus kejahatan terjadi bahkan kemasannya lebih aneh dan miris lagi. Entah itu kasus yang melibatkan anak-anak atau mungkin juga kejahatan sosial yang sudah berada jauh dari batas kewajaran.
Sebenarnya apa sih yang salah? Padahal pihak kepolisian kita juga tidak pernah lelah dalam melakukan tugasnya. Mungkin di saat seperti ini sesuatu yang bernama inovasi harus dilakukan. Benar sekali, para pelaku kejahatan sekarang makin cerdas dan mulai menguasai trik-trik yang sering dilancarkan pihak kepolisian. Alhasil, aparat pun sering kecolongan bahkan selalu gagal dalam misi-misinya.
Mungkin tidak ada salahnya mereka meniru ide-ide polisi di seluruh dunia yang kreatif ini. Cara ini sudah terbukti berhasil mengurangi cukup banyak tindak kejahatan. Bagaimana saja caranya? Berikut ulasannya.
Wilayah Asia Tenggara seperti Indonesia dan Sekitarnya memang rawan sekali dengan penangkapan ikan secara ilegal. Salah satunya adalah di provinsi Bien Unido yang ada di kepulauan Bohol, Filipina. Di sini para pencuri tidak hanya mengeksploitasi ikan, tapi juga menghancurkan karang-karang ketika melakukan aksi kriminal tersebut. Polisi kelautan pun kemudian bertindak cepat, bukan melakukan penangkapan tapi justru menenggelamkan patung Maria dan Yesus.
Patung Bunda dan Yesus ini disebar di beberapa titik di kedalaman 14 kaki atau sekitar 4 meter. Hasilnya ternyata cukup bagus. Aksi penangkapan ilegal di area ini pun berkurang drastis. Si kepala polisi laut bernama Nino Rey Boniel memang sengaja melakukan hal unik ini untuk mengingatkan para pelaku kejahatan jika Tuhan ada mana-mana dan akan melihat apa pun yang dilakukan umatnya.
Cara ini sebenarnya mirip dengan pemerintah India yang memasang gambar dewa-dewi di tembok-tembok fasilitas umum agar tidak digunakan penduduk untuk kencing sembarangan. Cara ini rupanya sangat efektif. Tidak ada salahnya untuk dicoba di sini.
Demonstrasi dan water cannon ibarat pasangan serasi yang tidak bisa dipisahkan. Nyatanya memang demikian, kecuali demonstrasinya berlangsung damai, kamu tidak akan pernah melihat si meriam air itu. Sebenarnya banyak yang beranggapan kalau menghalau demonstran menggunakan water cannon kurang manusiawi. Kepolisian Belfast yang ada di Irlandia Utara ini pun kemudian menggunakan cara yang unik dan aneh. Mereka memakai mobil penjual es krim.
Bukan untuk membagi-bagikan es krim gratis, mereka menggunakan speaker atau alat pengeras suara yang seringkali digunakan si pedagang es krim untuk menjajakan dagangannya. Caranya dengan memutar sebuah musik dengan volume maksimal kemudian berputar-putar di depan para demonstran yang anarkis itu. Hasilnya sangat keren lho. Kebisingan suara tersebut membuat para pendemo kocar kacir. Bahkan sudah tidak ditemui lagi botol-botol air atau batu-batu yang melayang di atas kepala petugas.
Polisi pun bisa mengondisikan hal ini sesuai kebutuhan. Misalnya untuk menangani massa yang lebih besar, mereka akan menambah unit mobil penjual es krimnya. Cara yang kreatif dan tanpa kekerasan ini bisa ditiru juga di Indonesia. Namun jangan sampai salah putar lagu, bisa-bisa jadi konser musik dadakan.
Tak hanya berjibaku dengan penjahat, polisi juga terlebih dulu harus perhatian kepada dirinya sendiri. Apakah sudah melakukan janji dan sumpah setia jabatan atau belum. Atau kalau terlalu berat, apakah mereka sudah melakukan kewajiban pribadi sebagai polisi. Misalnya selalu ikut apel pagi, tidak terlambat saat bertugas, atau ogah menerima suap dan sebagainya. Faktanya, memang banyak juga aparat kepolisian yang nakal. Tentu saja ini wajib ditindak dan dihukum. Tapi, mungkin caranya bisa meniru kepolisian Bangkok ini.
Jika kamu jadi polisi di sana dan melakukan kesalahan, bersiaplah menanggalkan atribut keperkasaan itu dan jadilah Hello Kitty. Benar sekali, karakater imut menggemaskan yang barang-barangnya jadi koleksi para gadis manis itu. Tidak ada hukuman paling ekstrem selain memakaikan para polisi nakal dengan atribut berbau karakter kucing lucu itu. Ini tidak melecehkan, justru akan menjadi pelajaran berharga tentang rasa malu dan juga dedikasi terhadap profesi.
Mungkin selain memakai baju girly ala Hello Kitty, boleh ditambahkan dengan sambil melayani masyarakat. Dampaknya malah bagus, kesan angker polisi bakal hilang sekaligus. Boleh dipraktikkan nih di sini.
Tidak ada hewan lain yang begitu diidentikkan dengan aparat kepolisian kecuali anjing. Namun, di China tepatnya di provinsi Xinjiang, aparatnya justru mengandangkan si sahabat baik itu dan kemudian mulai melepas angsa-angsa. Mungkin terdengar menggelikan, tapi alasannya sangat masuk akal.
Angsa adalah hewan yang agresif, malah boleh dibilang super agresif. Jika tak percaya, silahkan provokasi mereka dan dipastikan kamu tidak akan bisa keluar rumah hingga si angsa pergi. Nah, sifat agresif ini berguna untuk mengusir orang asing yang ditengarai akan berbuat jahat. Angsa juga tidak karuan kalau menyerang, mereka akan all out dalam melakukannya dan pasti akan jadi pengalaman buruk bagi si korban. Belum lagi mereka juga punya kemampuan indera pendengaran yang baik dan juga bisa melihat sinar ultraviolet.
Cara ini cukup berhasil di Xinjiang dan mungkin tidak ada salahnya dicoba pula di sini. Namun yang harus diperhatikan, mereka harus terlebih dahulu melewati serangkaian pelatihan agar bisa diperintah. Selain sangat aman, enaknya pakai angsa adalah biaya perawatan yang jauh lebih terjangkau.
Kalau urusan teknologi memang Jepang ahlinya. Meskipun demikian mereka tidak melulu menggunakan hal-hal berbau teknologi canggih, bahkan untuk hal sepenting menangkap para penjahat. Para polisi Jepang ini justru menggunakan paintball alias bola cat yang sering kamu mainkan bersama teman-teman.
Namun bukan Jepang juga sih kalau mereka tidak melakukan inovasi keren. Nah, mereka membuat paintball dari bahan yang glow in the dark alias bisa menyala dalam gelap. Tujuannya agar jejak penjahat akan bisa dilihat meskipun pencahayaannya berkurang.
Paintball ini bisa ditembakkan di mana pun, entah kendaraan atau pun si orangnya sendiri. Bahkan ini juga bisa jadi alternatif pengganti peluru. Buat kamu yang pernah bermain paintball pasti tahu rasa sakitnya terkena peluru cat tersebut di bagian yang tidak terlindungi.
Belakangan, polisi Amerika juga menggunakan cara yang sama. Hanya saja, mereka memodifikasinya sedikit dengan sentuhan teknologi canggih. Yup, mereka mengemas paintball ini dengan sebuah liquid GPS. Jadi, ketika si penjahat kabur namun berhasil tertembak peluru paintball, jejak mereka akan bisa terus terdeteksi. Polisi pun tidak perlu untuk bertindah gegabah, mereka hanya cukup berkoordinasi satu sama lain. Nah, teknologi ini yang juga tidak boleh dilewatkan kepolisian negeri ini. Mengingat banyak sekali kasus penjahat yang lolos dari kejaran petugas.
Penjahat makin cerdas otaknya, polisi pun harus berimprovisasi. Salah satunya dengan mengandalkan cara-cara tak biasa tapi ampuh seperti di atas. Namun kebiasaan buruk orang-orang negeri ini adalah susah menerima masukan. Padahal kalau benar-benar diimplementasikan bukan tidak mungkin kejahatan di Indonesia akan berkurang sangat drastis.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…