Dalam beberapa hari ini, beredar broadcast yang mengatakan untuk waspada terhadap gigitan Semut Charlie? Apakah ini jenis serangga yang baru lagi? Ternyata bukan Sahabat. Semut Charlie sendiri punya banyak sekali nama, kalau di Indonesia, kebanyakan dari kita mengenalnya sebagai semut tomcat.
Tomcat ini sendiri pernah mewabah dan viral pada zamannya. Beberapa tahun yang lalu, banyak sekali orang yang merasakan sensasi digigit oleh semut ini. Seperti yang terlampir dalam laman Liputan6.com, Sejumlah penghuni rusun khususnya anak-anak telah menjadi korban, sehingga badannya gatal-gatal dan melepuh di tahun 2015.
Melansir dari klikdokter, tomcat bukanlah serangga yang mematikan, tetapi memang cukup berbahaya. Habitat alaminya adalah di persawahan, sama seperti kepik dan serangga predator lain. Tapi, saat habitatnya hilang, tomcat akan mencari tempat yang hangat dan terang, makanya sering ditemukan di pemukiman warga. Serangga ini cukup berbahaya karena punya cairan racun yang ia semprotkan saat merasa terancam bahaya. Nah, dari cairan yang disemburkan inilah akan muncul bintil yang terasa gatal dan panas.
Jika kamu terkena semburan cairan racun tomcat, maka jangan panik dulu. Hal pertama yang harus dilakukan adalah membasuh bagian tubuh yang terkena cairan dengan air mengalir dan sabun. Air haruslah air bersih, dingin, dan satu arah (bisa dari aliran kran). Jika si tomcat menempel di kulit, maka jangan dibunuh seperti nyamuk. Cukup tiup saja hingga ia pergi, atau diambil dengan hati-hati menggunakan alat atau tangan yang ditutupi plastik dan dibuang ke tempat yang aman.
Setelah dibersihkan dengan air dan sabun, maka lakukan langkah selanjutnya. Kamu bisa mengompres area yang tersengat dengan menggunakan es sekitar 10 menit untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah pembengkakan. Air kompresan bisa juga dicampur dengan antiseptik. Selanjutnya, bila luka sudah timbul pecah (seperti akan melepuh), berikan krim antibiotik dengan kombinasi steroid ringan. Terakhir beri bedak agar tidak terjadi infeksi sekunder.
Langkah-langkah di atas bisa kamu tangani sendiri tanpa harus melibatkan tim medis. Namun, jika setelahnya, kondisi gigitan tak kunjung membaik dan malah tambah parah, maka hubungilah dokter. Medis yang lebih lengkap dan punya beragam cara untuk menangani penyakit sebelum mereka berubah menjadi sangat parah. Karena, meski di awal sudah disebutkan tidak mematikan, konon tomcat punya cairan yang diduga 12 kali lebih kuat dari bisa ular kobra. Cairan hemolimf atau toksin ini disebut sebagai ‘aederin’ (C24H43O9N).
BACA JUGA: Hati-hati! 4 Serangga Ini Bisa Membunuh Manusia Hanya dalam Hitungan Detik
Penanganan pada gigitan semut Charlie atau tomcat ini bisa dilakukan di rumah dengan bahan-bahan p3k pribadi. Namun, bawa ke dokter segera jika kamu melihat reaksi yang terlihat berbahaya dan tak kunjung membaik. Pastikan juga semua peralatan seperti handuk, sprei, baju dan pakaian di rumahmu berada dalam keadaan bersih selalu. Yah, karena tomcat kadang meninggalkan racunnya di bahan yang berserat seperti kain.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…