Luka parah betis si turis [image source]
Komodo memang menjadi salah satu daya tarik Indonesia di mata bangsa asing. Tak heran jika banyak turis rela jauh-jauh datang dari negerinya hanya untuk bisa memotret binatang melata tersebut. Hal itu pula yang ada dalam pikiran Loh Lee Aik, seorang fotografer asal Singapura yang sangat tertarik dengan kadal raksasa yang hanya ada di Indonesia.
Namun, rasa penasaran yang berlebihan pada komodo ternyata berujung apes baginya. Bagaimana tidak? Saat hendak mengabadikan aktivitas binatang purba terakhir itu, Loh Lee Aik justru diserang oleh si komodo. Sontak saja beritanya jadi sorotan berbagai media. Dan berikut ini adalah lima fakta di balik turis yang diserang komodo tersebut.
Kepala Humas Kepolisian Daerah NTT, Jules Abraham Abast menuturkan jika turis asal Singapura tersebut berangkat dari Labuan Bajo ke Pulau Komodo sejak tanggal 1 Mei 2017. Loh Lee Aik kemudian menginap di salah satu rumah warga setempat. Loh tampaknya sudah tidak tahan ingin memotret komodo, ia pun berjalan-jalan di sekitar Kampung Komodo.
Diketahui jika Loh Lee Aik juga sudah dua kali nggak mau bayar tiket masuk Taman Nasional Komodo. Loh hanya membayar tiket di hari pertama dia datang. Untuk hari kedua dan ketiga, turis tengah baya tersebut menolak untuk mengeluarkan uang.
Sehari sebelum kejadian apes yang menimpa si turis, ia memang sempat trekking dengan ditemani ranger, Basra. Menurut Basra, turis Singapura tersebut memang sering mengambil foto yang aneh-aneh. Yang dimaksud dengan mengambil foto yang aneh-aneh adalah tidak menaati aturan.
Menurut penjaga Taman Nasional Komodo, kejadian digigitnya turis Singapura tersebut adalah yang pertama kali terjadi sejak tiga tahun terakhir. Dilaporkan jika sebelumnya warga sudah memberikan peringatan agar Loh tidak terlalu dekat dengan binatang khas Indonesia tersebut. Namun, rupanya Loh tidak mau ambil pusing dengan peringatan tersebut. Terlebih, Loh memasuki wilayah sangat tidak dianjurkan bagi pengunjung, bahkan jauh dari kawasan aman yang ditentukan petugas.
Selama tiga hari di Kampung Komodo, Loh memang diketahui tinggal di rumah warga setempat -untuk menghemat biaya. Seperti diketahui, ia juga tidak membayar tiket masuk dan berjalan-jalan seenaknya sendiri tanpa ada pengawalan dari petugas khusus (ranger). Padahal, petugas di sana sudah mengingatkan untuk tidak mempertaruhkan risiko keselamatakan dengan tinggal bersama penduduk setempat dan menonton komodo tanpa pemandu resmi hanya demi menghemat isi dompet.
Nasib nahas memang menimpa Loh, namun dengan insiden tersbebut setidaknya menyadarkan kita untuk selalu taat aturan. Toh, apa yang dilakukan pemandu demi keselamatan pengunjung, bukan kepentingan pribadi.
Fenomena viral Arra, bocah lima tahun yang dikenal karena kepandaiannya berbicara dengan gaya dewasa, kembali…
Nama Fedi Nuril akhir-akhir ini kembali dikenal publik. Bukan karena kembali membintangi film dengan tokoh…
Kamis (20/3/2025) pukul 03.00 WIB, saat asyik scrolling media sosial X sambil sahur, mata tertambat…
Dunia aviasi Indonesia bakal semakin berwarna dengan kehadiran burung-burung besi baru. Indonesia Airlines, sebuah perusahaan…
Lagi-lagi rakyat Indonesia dibikin geleng-geleng kepala oleh ulah aparat penegak hukum. Kali ini kasusnya sedang…
Baru-baru ini, dunia hiburan Korea Selatan diguncang oleh skandal yang melibatkan aktor papan atas, Kim…