Categories: Tips

Waspada MERS, Pemerintah Mengadakan Sosialisasi Untuk Calon Jamaah Umroh

Pencegahan Virus MERS via okezone

Virus penyebab Middle East respiratory syndrome (MERS) kini mulai menyebar di Thailand. Pemerintah Thailand minggu lalu mengumumkan bahwa negara mereka terinfeksi virus penyebab penyakit pernapasan akut itu lewat seorang pendatang dari Oman. Ini merupakan kasus MERS pertama di Thailand. Dengan ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 1.334 kasus MERS di 26 negara, sebanyak 471 di antaranya berujung kematian.

Indonesia tak boleh menganggap remeh ancaman MERS. Sebagai negara dengan mayoritas muslim, lalu lintas orang dari dan ke Timur Tengah sangatlah tinggi, terutama pada bulan puasa yang diyakini merupakan salah satu masa terbaik untuk beribadah umroh. Selain itu, kemungkinan masuknya virus dari Thailand dan Korea Selatan juga harus diwaspadai hingga WHO menyatakan kedua negara itu bebas dari MERS.

Oleh karena itulah, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen PPPL) gencar mengadakan penyuluhan untuk calon jamaah yang akan beribadah ke Tanah Suci. Penyuluhan ini digelar terkait merebaknya MERS-Corona Virus (MERS-CoV) di Timur Tengah dan Korea Selatan.

Hingga kini belum ada vaksin yang tersedia untuk menangani virus tersebut. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan akan perketat dan melakukan pengecekan di setiap bandara yang ada di Indonesia. “Karena sebentar lagi akan ada ibadah haji dan marak yang akan umroh. Kita lakukan ini untuk mencegah warga negara kita terkena virus,” ungkap Direktur jendral PPPL, Muhammad Subuh, Kamis (25/6).

Menurut data, tercatat ada dua warga negara Indonesia (WNI) yang terjangkit virus MERS pada 2014. Satu korban meninggal di Arab Saudi, sementara itu satu korban lainnya dapat diselamatkan. “Tetapi dulu, WNI ada dua orang yang kena. Satu berjenis kelamin wanita di Arab Saudi dan meninggal di sana. Satu lagi jamaah umroh dari Makassar dan keadaannya sudah sembuh sebelum kembali ke Indonesia,” tuturnya.

Menurutnya, pemerintah akan melakukan upaya-upaya seperti adanya sosialisasi tentang virus ini, penguatan jejaring laboratorium, serta penguatan pada koordinasi lintas program dan lintas sektor. Virus MERS ini sendiri mulai merebak pada bulan September 2012 lalu dan berasal dari Arab. Virus itu kembali menjadi sorotan setelah menelan sebanyak 29 korban jiwa di Korea Selatan.

Share
Published by
Adys Disty

Recent Posts

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

3 weeks ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

4 weeks ago