Olahraga

Dibayar Murah Meriah, Wasit Liga 2 Ini Harus Menanggung Pedihnya Dihajar Pemain

Seperti yang sudah kita ketahui bersama menjadi wasit di Indonesia bukanlah perkara yang gampang. Dari pengeroyokan sampai dihujat keras penonton menjadi pemandangan umum yang kerap menimpa mereka. Padahal jika melihat gajinya resiko yang dialami mereka bisa dibilang sangat tidaklah sebanding. Dan kisah miris mengenai wasit baru-baru ini dirasakan oleh pengadil lapangan Liga 2  yakni Abdul Razak.

Sebagai pemimpin pertandingan laga Persigres Gresik United Vs Persiwa Wawena, ia dihajar seperti halnya samsak tinju oleh salah satu pemain. Kemalangan Abdul Razak di Stadion Djoko Samudra Gresik sendiri terjadi di ujung pertandingan tepatnya menit 78. Dan berikut ulasan mengenai bagaimana nahasnya wasit Liga 2 itu merasakan pukulan ala pencak dor pemain.

Abdul Razak Vs beberapa punggawa Persiwa Wawena

Dalam pertandingan yang berujung pengeroyokan layaknya pencuri ayam tertangkap warga tersebut terjadi antara Abdul Razak dengan pemain Persiwa Wawena. Wasit berperawakan kurus tersebut diserbu oleh 7-6 punggawa tim asal Papua tersebut. Razak menerima pukulan ke bagian wajahnya dan menerima tendangan hingga membuatnya tersungkur. Namun untung di tengah kejadian panas tersebut dirinya dapat diselamatkan. Jika tidak, bisa jadi bergedel jagung 1000-an. Untuk kalian yang melihat cuplikan videonnya pastinya sangat ingin berkata kasar untuk aksi para pemain Persiwa yang sangat tidak terpuji itu.

Keputusan penalti berujung babak belurnya Abdul Razak

Aksi pemain Gresik dan Wawena [Sumber Gambar]
Seperti halnya ada gula dan semut, sikap arogan yang dilakukan oleh pemain Persiwa Wawena tadi bisa dikatakan ada penyulutnya. Dilansir laman Jawapos.com, beberapa punggawa tim asal timur Indonesia itu merasa kecewa dan tak terima dengan keputusan wasit. Mereka menganggap benturan antara pemain kedua tim di kota penalti Persiwa tidaklah layak untuk dijatuhi sebuah hukuman tendangan 12 pas. Namun ketika itu, sang pengadil lapangan Liga 2 itu berdalih jika ada pelanggaran yang dilakukan oleh pemain Wawena Ryan Ardiansyah terhadap punggawa Persigres Gresik United David Faristian. Kalau melihat cuplikan video di atas siapa nih yang menurutmu  salah sobat?

Tanggapan kedua pelatih tim mengenai hal memalukan tersebut

Pelatih Persiwa Wawena [Sumber Gambar]
Sebagai pemimpin tim yang berlaga dilanjutan Liga 2 tersebut, kedua pelatih bisa dibilang memiliki pandangannya tersendiri mengenai pengeroyokan Abdul Razak itu. Dilansir laman Bolasport, pelatih Persiwa yakni Suimin Diharja mengaku jika pertandingan yang berjalan bagus kala itu sudah dicederai oleh kepemimpinan wasit. Sedangkan pandangan berbeda ditunjukkan oleh juru taktik tim Gresik United Sanusi Rahman yang mengatakan jika aksi bar-bar tersebut sudah mencoreng nilai sportivitas. Jika melihat kejadiannya yang tersebut seharusnya para pemain itu bisa lebih bisa mengontrol emosi. Wong ya, wasit itu masih manusia yang punya salah dan tidaklah sempurna.

Babak belurnya Abdul Razak berakhir dengan kemenangna Gresik United

Gresik United menang [Sumber Gambar]
Di balik kejadian yang memilukan tersebut, sebenarnya kedua tim tunjukkan pertandingan yang sengit. Baik Persigres Gresik United atau Persiwa Wawena sama-sama melakukan jual beli serangan yang menjadikan laga sore itu berjalan seru. Tim Papua lebih dulu unggul lewat gol yang dilesatkan oleh Khairul Azmi di 18 menit. Namun menuju interval kedua tuan rumah mampu menyamakan kedudukan lewat aksi Thaufan Hidayat. Dan Lalu dipenghujung pertandingan Gresik United akhirnya menang lewat satu gol yang berhasil disarangkan pemainnya Obiet Rivaldo. Hasil tersebut membuat tim asal Gresik itu lebih semangat lagi menghadapi pertandingan.

Gaji kecil resiko yang dialami sangat besar

Aksi brutal wasit [Sumber Gambar]
Seperti yang sudah disinggung di awal tadi, menjadi wasit di Indonesia memang menyimpan resiko besar yang tak sesuai gajinya. Bisa dibilang, uang pesangon yang diterima mereka bisa langsung habis jika setiap kali memimpin laga menerima hal serupa yang dialami Abdul Razak tadi. Dilansir laman Indosport, para pengadil lapangan Liga 2 sendiri menerima gaji sebesar 3,5 juta setiap pertandingan. Kendati masuk kategori cukup, namun melihat arogansi yang kerap menerima wasit pastinya jumlah tersebut amatlah kecil.

Berkaca dari hal tersebut, kita dapat simpulkan bahwa sepak bola Indonesia masih perlu banyak perbaikan. Apalagi khusus masalah wasit Vs pemain, sepertinya hal tersebut tidak ada hentinya di kompetisi bola tanah air. Sebenarnya, jika kedua insan lapangan hijau tersebut dapat berbenah untuk menghadirkan kualitas kompetisi tanah air yang hebat bukanlah perkara sulit

Share
Published by
Galih

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

11 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago