Di dunia ini memang terdapat banyak suku yang menerapkan tradisi seksual yang nyeleneh. Salah satu suku dengan budaya seks yang ekstrem yaitu suku Mosuo yang mendiami propinsi Yunnan dan Sinchuan, China.
Suku yang terdiri dari sekitar 40.000 penduduk tersebut tersebar di sekitar Danau Lugu. Disebut-sebut suku Mosuo merupakan penganut tatanan masyarakat di mana perempuan yang bertindak sebagai pemimpin. Bukan hanya soal pekerjaan fisik, masalah seksual juga wanita yang jadi penguasa. Untuk lebih detailnya, berikut ini adalah ulasan tentang suku Mosuo.
Masyarakat suku Mosuo memang dikenal sebagai suku minoritas yang memegang teguh adat dan budaya turun temurun sejak ribuan tahun lalu. Sampai sekarang, sistem matriakal atau menjadikan perempuan sebagai pemimpin masih dipraktekkan di suku tersebut.
Orang-orang suku Mosuo hidup terasing di sekitar wilayah Danau Lugu, kira-kira 2,700 meter di atas permukaan laut. Lokasi tempat tinggal mereka dikenal sebagai kawasan yang sangat perawan, dikelilingi oleh hutan lebat dan juga pegunungan. Dalam keseharian, perempuanlah yang mengatur segala tetek bengek urusan domestik. Sementara pria, tidak pernah dibiarkan melakukan pekerjaan berat kecuali mengurus ternak.
Bagi para perempuan yang mulai beranjak dewasa, mereka sudah dididik untuk melakukan pekerjaan seperti memasak, membersihkan rumah, mencari kayu bakar, membuat kain tenun, bertani dan juga mengurus peternakan. Sebaliknya, para kaum laki-laki sama sekali tidak dituntut untuk melakukan pekerjaan kecuali memberi makan ternak, selebihnya mereka bersantai sepanjang hari.
Sejak dulu, suku Mosuo memang tidak mengenal ikatan pernikahan. Hidup para perempuan tidak bersama suami, melainkan bersama dengan keluarga besar sepanjang hayat. Biasanya, satu keluarga terdiri dari sepuluh anggota, bahkan ada juga yang tediri dari 20 hingga 30 orang. Tiap perempuan memiliki kamar tidur pribadi yang bisa digunakan untuk melakukan hubungan dengan lelaki yang dia inginkan.
Seorang perempuan yang dianggap beranjak dewasa adalah dia yang sudah berusia 13 tahun. Saat itu, akan dilakukan ritual istimewa, di mana si gadis diberi pakaian indah dan dihias secantik mungkin. Dia juga akan dipakaikan perhiasan dan pakaian tradisional.
Upacara tersebut sebagai tanda kedewasaan seorang gadis. Saat itu, dia sudah boleh memiliki seorang kekasih yang boleh mengunjunginya ke kamar ketika malam datang. Perempuan dinyatakan berhak atas banyak pria yang dia inginkan, tanpa adanya beban moral apapun. Biasanya, saat upacara si gadis akan bisik-bisik untuk menentukan nama laki-laki yang akan diajaknya menemani malamnya.
Si perempuan berhak untuk tidur dengan siapapun laki-laki yang dipilihnya, namun hanya semalam, besok paginya mereka harus keluar dari kamar. Perempuan boleh menentukan apa hubungan mereka akan bertahan setahun, sebulan atau bahkan semalam. Jika si perempuan sudah bosan dengan seorang laki-laki, maka dia akan memberikan kode dengan meletakkan sepatu di depan pintu kamar.
Menurut penuturan lelaki di desa, mereka mengaku happy dengan kehidupannya sebagai salah satu suku Mosuo. Mereka hidup di lingkungan yang tanpa beban. Mereka bisa bercinta tiap malam sesuai suasana hati si perempuan. Misalnya terjadi ketidak cocokan dengan hubungannya dengan si perempuan, dengan mudah mereka berganti pasangan lain tanpa adanya sakit hati. Di suku Mosuo juga tidak kenal istilah zina, selingkuh, perawan, duda ataupun janda.
Jika seorang perempuan hamil setelah hubungan intim, maka anak yang lahir tersebut dimiliki secara eksklusif oleh sang ibu dan mendapat nama keluarga dari ibu. Si anak tidak akan dikenalkan pada sang ayah sampai masuk akil baliq. Kehidupan adat istiadat suku Mosuo dikenal sangat langka dan menarik. Saking uniknya, beberapa dekade terakhir banyak sekali peneliti yang datang dari berbagai belahan dunia datang dan membuat nama suku Mosuo jadi terkenal di seluruh dunia.
Terlebih, daerah tempat tinggal mereka sangat alami dan perawan. Hal itu karena rata-rata penduduknya berprofesi sebagai petani dan peternak. Saat ini, lokasi tempat tinggal suku Mosuo kerap dikunjungi oleh para turis untuk berwisata. Mirisnya, budaya Mosuo kerap disalahgunakan oleh para turis yang ingin coba-coba berhubungan seks dengan para perempuan suku.
Itulah lima hal tentang suku Mosuo yang budayanya masih terjaga hingga saat ini. Saat ini, desa yang dihuni penduduk Mosuo begitu diminati oleh wisatawan asing. Selain menikmati pemandangannya yang perawan, mereka juga memiliki potensi dipilih oleh perempuan desa untuk bercinta di malam yang dingin.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…