Tren selalu datang dan pergi, tapi orang tetap saja mengikutinya. Banyak orang rela mati-matian menghemat biaya hidup untuk mengikuti tren yang hanya lewat sekilas mata. Dan di Indonesia, tren biasanya berlaku serentak secara nasional. Jika barang A sedang tren, maka dari Sabang sampai Merauke akan membicarakan barang A.
Berikut Boombastis akan menceritakan ulang beberapa tren yang sempat muncul di Indonesia. Mulai dari tren dengan harga terjangkau hingga tren ratusan juta rupiah. Mulai dari ikan Lou Han hingga gelang Power Balance. Dan bagaimana akhirnya tren tersebut berakhir dan tidak terdengar lagi.
Ikan ini memang dipercaya sebagian orang sebagai pembawa keberuntungan. Ikan yang juga disebut sebagai flowerhorn ini memang memiliki motif yang unik di badannya. Meskipun ikan ini memang unik dan lucu, namun belum ada pembuktian saintifik yang menyatakan bahwa ikan ini menyebabkan keberuntungan.
Tren ikan Lou Han sempat menjalar sangat cepat di Indonesia. Para kaum pria, mulai dari pengusaha hingga pejabat-pejabat berlomba-lomba memelihara ikan Lou Han di rumah dan di tempat usaha mereka. Ikan ini memiliki harga fantastis, mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah. Tren ini memang tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga terjadi di Thailand. Kini, hanya sebagian kalangan saja yang masih memelihara Lou Han. Eksistensinya tidak secerah dahulu.
Tanaman yang masih masuk dari fam Araceae ini memang memiliki daun yang lebar. Namun, jika dibandingkan dengan bunga mawar, rasanya hampir tidak ada yang istimewa dengan tanaman yang satu ini. Namun, pada zamannya, bunga ini sangat terkenal dan menjadi barang yang sangat mahal.
Apalagi anthurium jenis Gelombang Cinta. Bunga jenis ini memiliki gelombang pada bagian pinggir daun dan terdapat garis berwarna merah jambu di pinggiran tersebut. Entah siapa yang menamai tanaman itu dengan Gelombang Cinta, namun harganya sudah mencapai 100 juta rupiah. Sekarang? Anda bisa mendapatkan anthurium dengan harga 10-15 ribu rupiah saja.
Ini adalah salah satu tren yang cukup lucu. Mungkin Anda pernah mengenal seseorang yang merasa sangat keren karena memiliki gelang Power Balance. Gelang yang terbuat dari karet itu dijual dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Konon, memiliki khasiat untuk mempertahankan keseimbangan dan membuat tubuh menjadi lebih bugar. Dengan pedenya sekelompok orang percaya dan membeli gelang konyol tersebut.
Nyatanya, Australian Competition and Consumer Commision mengatakan bahwa khasiat yang digadang-gadang dari gelang Power Balance adalah bualan semata. Tidak ada efek khusus yang diterima tubuh dari gelang berhologram tersebut.Duh, kebayang kan malunya membeli gelang karet berharga ratusan ribu, padahal khasiatnya hanyalah tipu-tipu semata?
Sejak tahun 2012, burung asal Madagaskar ini masuk ke pasar Indonesia. Sejak itu pula harganya melejit tanpa bisa dikendalikan. Sepasang Love Bird yang sudah pernah bertelur bisa dihargai dari jutaan hingga belasan juta rupiah. Yang paling mahal adalah Love Bird jenis Lutino Mata Merah. Harganya mencapai lebih dari 20 juta rupiah.
Burung ini memang indah warnanya, namun, hingga saat ini sulit menemukan alasan logis mengapa harganya sampai puluhan juta rupiah. Demam ini sempat berjalan selama beberapa tahun sebelum akhirnya meredup. Kini, Lutino Mata Merah yang mahal itu dapat dibeli dengan harga 200 ribu saja.
Tren ini bertahan dari awal 2014 hingga sekarang. Berbagai kalangan dari artis, pengusaha hingga para pejabat beramai-ramai mengoleksi batu akik. Harga batu akikpun berbeda-beda, menurut motif dan asalnya. seluruh bagian Indonesia, dari Sabang hingga Merauke saat ini sedang dijangkiti demam Batu Akik.
Harga batu akik sangat beragam dari yang berharga puluhan ribu hingga ratusan juta rupiah. Jenis-jenisnya juga sangat beragam, menurut asalnya masing-masing, seperti akik Aceh, Bengkulu, Kalimantan dan lain-lain. Apakah tren akik akan bertahan? Atau justru ikut tenggelam seperti tren-tren sebelumnya?
Demikianlah beberapa tren yang sempat membuat Indonesia heboh. Mungkin Anda adalah salah satu orang yang sempat terbawa arus dan mengikuti tren tersebut. Namun, sebaiknya Anda berinvestasi ke barang yang lebih mapan, bukan hanya tren semata.
Mengikuti tren bukanlah hal yang buruk dan dilarang. Namun, kita sebaiknya tidak terlalu tergila-gila pada satu tren sampai melupakan untuk berinvestasi dengan cara yang lebih baik. Kalau suatu saat tren itu berlalu, tentu uang kita akan terbuang sia-sia. (HLH)
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…