Tragis, Sekolah Berubah Jadi Neraka Pasca Pembantaian Taliban 1 DAILYMAIL
Pembantaian oleh Taliban di sebuah sekolah Pakistan yang sangat beringas diceritakan oleh saksi mata, dilakukan oleh beberapa kawanan teroris bersenjata. Dilansir dari Dailymail (17/12), wajah para teroris ini sudah diidentifikasi. Namun mereka juga telah tewas oleh bom bunuh diri yang mereka lakukan di tempat sebelum bantuan datang.
Seorang murid yang berhasil melarikan diri melihat sendiri bagaimana para teroris datang dan memporak-porandakan sekolah. “Selama 10 menit mereka menembakkan peluru bertubi-tubi, kemudian berhenti. Aku bisa merasakan darah teman-teman di wajahku,” ujar seorang saksi dengan pilu.
Ada pula yang menyaksikan dengan mata kepala mereka bahwa kepala sekolah mereka, Tahira Kazi, dibakar hidup-hidup di depan murid-muridnya. Suasana begitu mencekam dan sulit bagi banyak orang lari dari situasi itu. “Hanya ada kursi sebagai tempat bersembunyi,” ujar seorang murid.
Ada salah satu murid yang berusaha menahan tangis kesakitan akibat tertembak . Hal ini ia lakukan agar tidak diserang lagi, karena teroris itu terus menembaki ruangan sehingga rasanya bagai di neraka. Ada pula murid yang menyaksikan gurunya diberondong tembakan karena dengan berani melindungi muridnya, “Kalian tak bisa menyerang anak-anakku. Langkahi mayatku dulu,” ujarnya.
Serangan pamungkas dilakukan para teroris dengan melakukan bom bunuh diri di dalam ruangan berisi 60 siswa. Pemerintah Pakistan segera mengurus kasus ini dan melakukan pemakaman masal mengingat korban yang jatuh sangat banyak.
Yang lebih menyakitkan adalah mengetahui bahwa kebanyakan dari korban merupakan anak-anak sekolah. Setidaknya ada 21 orang meninggal dunia dan sebagian besarnya merupakan anak-anak. 2 di antara korban adalah sahabat dekat dan ditemukan meninggal dalam keadaan berdampingan.
Meski area konflik Pakistan memang sudah bukan cerita baru, tapi terror mengerikan pada anak-anak ini sangat disayangkan. Sekolah itu porak-poranda. Ruangan dengan dinding berlubang-lubang karena peluru serta rusak akibat bom, darah juga masih ada di mana-mana. Dunia mengecam kejadian ini dan sebuah Page Facebook untuk korban mendapat ribuan like sebagai dukungan dan simpati atas lejadian mengenaskan ini.
Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…
Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…
Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…
Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…
Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…
Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…