Usia bukanlah halangan seorang pemain sepak bola untuk mampu mengharumkan nama bangsa. Banyak sekali prestasi yang ditorehkan oleh tim garuda muda dalam kompetisi internasional. Hal tersebutlah yang menjadikan mereka selalu jadi kebanggaan di saat timnas senior sedang suram. Meski tidak banyak kompetisi jenjang usia di Indonesia, mereka sering sekali tampil perkasa dengan menggondol piala pada event internasional.
Salah satu yang terbaru adalah saat timnas U-16 mampu membawa pulang piala dari Jepang. Anak asuh mantan pemain timnas, Fachri Husaini bahkan mampu memenangkan semua pertandingan di sana. Kisah fantastis tersebut bukanlah hal pertama untuk para pemain timnas muda. Dalam sejarahnya banyak sekali prestasi yang telah mereka dapatkan, baik di kawasan Asia atau Dunia. Lalu seperti apakah kisahnya? Simak Ulasannya berikut.
Hari itu Desember 1991 semua pendukung timnas Indonesia memadati stadion utama Gelora Bung Karno. Dengan harap-harap cemas mereka menyaksikan partai final SEA Games antara Indonesia melawan Thailand. Saat pertandingan tersebut, Indonesia dipastikan meraih gelar juara setelah menang pada babak adu pinalti. Gelar tersebut sangat spesial karena didapatkan di hadapan ratusan ribu orang Indonesia. Hebatnya lagi, para punggawa merah putih saat itu hampir 85 persen berisikan pemain di bawah usia 23 tahun. Meski berpadukan dengan pemain senior, peran pemain muda yaitu seperti Widodo dan lainnya tidak bisa dibilang remeh karena sering mencetak goal penting pada pertandingan tersebut.
Setelah harus berpuasa gelar selama 22 tahun, pada 2013 silam akhirnya timnas dapat kembali meraih trophy. Saat itu bertajuk AFF U-19 Indonesia di bawah asuhan Indra Sjafri mampu tampil perkasa dengan meraih gelar juara. Prestasi besar tersebut didapatkan saat sepak bola mengalami goncangan hebat bernama dualisme. Di partai puncak Timnas U-19 menang dramatis melalui babak adu pinalti. Prestasi tersebut menjadi layaknya air di gurun pasir yang mampu puaskan dahaga para pencinta bola di tanah air. Timnas U-19 juga tampil aktraktif dengan permainan bola-bola pendek layaknya Barcelona.
Jepang menjadi salah satu negara yang sangat hebat dalam urusan sepak bola. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk para punggawa timnas U-16 yang mampu mengalahkan mereka. Bermain di tengah udara dingin Jepang, anak asuh Fachri Huesaini mampu menang dengan skor tipis satu kosong. Hasil tersebut membuat Timnas Indonesia melaju ke babak final Tournament Jeneys. Menghadapi Vietnam di partai puncak, Randy Juliansyah dan kawan-kawan mampu menang dengan skor satu nol tanpa balas. Gelar ini merupakan yang pertama untuk Indonesia, pada pagelaran yang dilaksanakan di Jepang tersebut.
Tahun 2013, Indonesia didaulat untuk mengadakan event besar bertajuk Islamic Solidarity Games. Pada ajang Multievent tersebut, Indonesia berhasil menjadi juara umum setelah mampu memuncaki tabel perolehan medali. Hasil bagus tersebut juga di ikuti oleh timnas Indonesia di bawah usia 23 tahun. Tampil compang-comping dengan persiapan kurang, tidak menghalangi kehebatan timnas saat itu. Turnamen yang diadakan di Palembang itu, timnas berhasil masuk pada partai final. Menghadapi Maroko, anak asuh Rahmad Darmawan harus puas menduduki peringkat ke dua lantaran kalah. Runner-up menjadi hasil terbaik pada kejuaraan antara negara Islam ini karena memang saat itu persiapan timnas sangat singkat.
Tournament Gothia merupakan salah satu kompetisi besar yang sering diadakan di Eropa. Saat itu Timnas Indonesia diwakili oleh SSB ASIOP Apacinti. Menghadapi Swedia di partai Final, Egy Maulana dkk tampil menggila dengan mencukur habis negara berasal dari Eropa tersebut. Tercatat timnas mampu melesatkan tiga goal ke gawang Swedia. Hasil bagus tersebut bertambah dengan dinobatkannya Egy sebagai pencetak goal terbanyak tournament. Keberhasilan tersebut tidak pernah disangka lantaran kualitas negara yang mengikuti tergolong bagus. Seperti Italia, Brazil dan Spanyol.
Melihat kehebatan Timnas Indonesia usia muda memanglah menjanjikan. Permainan atraktif dengan perpaduan bakat yang luar biasa membuat mereka selalu tampil kesetanan. Berbagai cerita tadi adalah bukti nyata bagaimana timnas muda mendulang banyak piala. Bahkan mereka mampu melampaui seniornya dalam urusan tersebut. Namun, yang patut diperhatikan dari punggawa muda ini adalah terus dapat tampil konsisten, pasalnya banyak dari mereka selalu berguguran atau bahkan menghilang saat usianya mulai dewasa.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…