Kegagalan Timnas meraih gelar juara di ajang bertajuk Anniversary Games 2018 memanglah menyakitkan. Namun apabila melihat perkembangan Tim Merah Putih hasil buruk tersebut sedikit bisa terobati. Hal ini juga dapat menjadi bukti apabila Luis Milla belum layak untuk diganti oleh pelatih lain.
Menahkodai Timnas sejak akhir 2016 lalu, Milla membawa angin perubahan besar untuk Indonesia. Meskipun baru sumbang medali perunggu, tapi Tim Merah Putih kini tampil lebih bagus lewat permainan atraktif. Lalu apa saja sih perkembangan sejak Timnas ditangani Luis Milla, yuk Sahabat Boom lihat ulasan berikut.
Bertahan pastinya bukan suatu hal yang mudah. Diperlukan kekompakkan dan juga kerjasama untuk mampu melakukannya. Dalam hal ini sekarang Timnas bisa dikatakan mampu melakukan dengan baik. Hal ini dibuktikan dari rata-rata kemasukan gol pertandingan yang minim. Bahkan saat bertemu tim besar macam Korea Utara, Bahrain atau Islandia kita tidak banyak kemasukan gol. Bayangkan dulu sudah sulit menyerang kita juga harus banyak kemasukan gol di sebuah pertandingan internasional. Contoh saat kita dihajar Bahrain 10-0 di kualifikasi Piala Asia.
Selain kemampuan bertahan yang meningkat, Timnas juga kini menampilkan permainan yang menonjolkan kelebihannya. Hal ini dibuktikan dengan pemain bola-bola pendek dan sesekali melakukan umpan panjang ke sayap. Dengan gaya tersebut tubuh kecil pemain Garuda akan jauh dapat dioptimalkan kemampuannya. Ditambah lagi kecepatan lari punggawa Merah Putih juga dapat ditonjolkan dengan permainan tersebut. Meski belum sempurna saat, tapi sepak bola atraktif yang dinginkan Luis Milla, jelas membuat Indonesia jauh hebat dari dulu.
Faktor kunci dalam sepak bola adalah stamina. Tanpa energi niscaya sebuah tim mampu untuk memenangkan pertandingan. Selain metal masalah klasik Timnas terdahulu adalah stamina. Seperti mengetahui hal tersebut, Luis Milla mengubah elemen penting di tubuh Timnas. Apabila kita mengambil sampel pertandingan di kompetisi Anniversary Games 2018 lalu, pemain Indonesia hampir tidak kedodoran, meski memasuki menit terakhir pertandingan. Bahkan beberapa kali malah Tim Merah Putih melakukan gebrakan di ujung waktu laga.
Beberapa elemen ini memanglah membuat Indonesia tampil jauh lebih baik saat ini. Tapi beberapa masalah seperti cara memanfaatkan peluang dan pengendalian emosi tetap harus segera untuk diperbaiki. Berkaca dari hal-hal tersebut pasti tidak adil apabila nantinya Luis Milla harus lengser dari kursi ke pelatihan Timnas. Dan yang perlu diingat hanya Bandung Bondowoso yang mampu membuat candi sehari. Jadi sangat tidak mungkin apabila prestasi di sepak bola didapatkan secara sekejap. Kalau menurutmu gimana sobat olahragaku?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…