Apa kabar para pencari kerja? Resolusi apa yang kamu harapkan di tahun 2016 ini? Pasti banyak dan salah satunya yang paling jelas adalah bisa mendapatkan pekerjaan tetap. Kalau bisa yang bergaji tinggi, punya jenjang karir dan ibu bos yang cantik. Ya, memang tak ada resoulusi yang paling diharapkan para job seeker selain mendapatkan pekerjaan. Namun, 2016 sepertinya jadi tahun yang tak begitu bersahabat bagi para pencari kerja.
Tahun yang tak begitu bersahabat pagi pencari kerja, tentu ada alasannya sampai 2016 dijuluki seperti itu. Ya, kali ini mencari kerja takkan lebih mudah dari tahun-tahun sebelumnya. Regulasi dan kebijakan baru, serta deretan faktor lain yang menjadikan sebuah lapangan pekerjaan makin susah lagi diraih.
Jadilah lebih baik dan lebih menggila lagi dari tahun sebelumnya. Karena hanya itu yang akan memudahkan dalam mencari kerja. Nah, berikut adalah alasan-alasan kenapa 2016 adalah tahun yang tak menyenangkan bagi para pencari kerja.
MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN yang tengah digodok beberapa waktu lalu akhirnya diberlakukan per 1 Januari 2016. MEA sendiri ditaksir akan mampu membuka lebih luas peluang ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Tak hanya membuka peluang bisnis, MEA memungkinkan kita atau masyarakat Asia Tenggara lain untuk bebas bekerja di negara-negara yang terlibat. Artinya, saingan kita tak lagi lokal namun sudah Internasional.
Jika bersaing di daerah sendiri saja sudah sulitnya minta ampun, kali ini beban mentalnya akan bertambah. Kita akan bersaing dengan mereka yang berasal dari Malaysia atau Singapura. Jika tak bisa menetapkan standar yang tinggi maka habislah kita dilumat oleh dominasi pekerja luar negeri yang lebih kompeten. Bahkan dengan kualitas mereka yang sudah teruji itu maka kesempatan pekerja Indonesia bakal makin kecil. Bahkan diprediksi jika para pekerja asing sangat mungkin jadi kandidat untuk duduk di kursi menejerial. Wih, gawat nih!
Jumlah angka pengangguran di Indonesia makin bertambah sepanjang tahun kemarin. Gara-garanya, adalah kelesuan ekonomi nasional yang membuat banyak sekali perusahaan bangkrut dan gulung tikar. Tak hanya itu faktor regulasi pemerintah juga turut memengaruhinya. Salah satunya adalah beban pungutan perusahaan yang besar kepada pemerintah.
Gara-gara hal itu setidaknya 200an perusahaan tutup. Alhasil, sekitar 5000an orang lebih otomatis kehilangan pekerjaan mereka. Di tahun 2016, jika pemerintah masih menetapkan regulasi yang sama, maka makin banyak lagi perusahaan yang bangkrut. Makin sedikit jumlah perusahaan, maka persaingan untuk bisa memasukinya akan lebih berat.
Seperti biasanya, tahun berganti maka lulusan baru pun siap terbit. Hal ini juga jadi alasan kenapa di tahun 2016 mencari kerja akan lebih susah dari sebelum-sebelumnya, ditambah dengan MEA dan juga regulasi pemerintah tadi.
Setidaknya ratusan ribu lulusan SMK maupun perguruan tinggi akan bersaing ketat mendapatkan pekerjaan pertama mereka. Kita harus bersiap-siap dengan ini dan jangan sampai kalah pengalaman dari mereka yang masih baru. Serangan para lulusan baru ini tak hanya bergejolak di tingkat buruh saja. Akademisi juga, apalagi banyak master dan doktor yang juga lulus tahun ini. Makin susah kan nyari kerja?
Kebanyakan orang mungkin fokus menjadi pegawai, namun beberapa yang lain ingin mendirikan usaha sendiri. Mendirikan usaha sih gampang-gampang susah. Gampang mimpinya, susah ‘wujudinnya’. Ada banyak tantangannya, selain modal juga adalah surat izin usahanya.
Di Indonesia dikenal ribet kalau mau bikin surat usaha seperti ini. Setidaknya butuh berhari-hari mulai dari tahap awal sampai jadi. Itu pun kadang masing kena pungli yang besar, entah di Kelurahan lebih-lebih kecamatan. Bahkan bisa sampai ratusan ribu. Di beberapa negara seperti Selandia Baru dan Singapura, membuat surat izin seperti ini hanya butuh sehari saja.
Gunanya surat ini banyak, selain sebagai legalitas, juga jadi berkas yang harus ada ketika mencari modal. Sayangnya, pemerintah sendiri kurang pro masalah seperti ini. Kalau di tahun 2016 masih saja begini sepertinya akan makin banyak para calon wirausahawan potensial yang gugur sebelum mengembang.
Tahun berganti berarti usia makin bertambah. Usia yang bertambah ini juga jadi masalah pelik bagi para job seeker. Masalahnya, cukup banyak lowongan pekerjaan yang membatasi umur calon pelamarnya.
Makanya, bagi yang berusia rawan dan belum mendapatkan pekerjaan, tahun ini akan makin menyusahkan mereka. Beberapa perusahaan sangat mementingkan kriteria umur ini. Alasannya beragam, mulai dari kesehatan dan kebugaran fisik, sampai masalah pribadi seperti menikah.
Inilah tantangan bagi para pencari kerja di tahun 2016. Sama sekali tak mudah kalah dilihat dari banyaknya fakta yang ada. Namun demikian, jangan pernah berputus asa dalam menggapai pekerjaan impian. Akan selalu banyak jalan asal kita punya kemampuan. Sikapi saja dengan legowo dan positive thinking. Misalnya MEA, ini bisa jadi kabar gembira juga buat kita karena makin luas daerah yang bisa kita jelajahi untuk mencari kerja.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…