Dari begitu banyak jenis pekerjaan, guru menjadi salah satu pekerjaan yang sering dianggap enteng oleh beberapa orang. Cuma mengajar di depan kelas, murid disuruh baca buku, dikasi tugas, selesai sudah. Nggak cuma itu saja, sebagai PNS, guru juga tunjangan yang membuat hidupnya akan terjamin hingga tua nanti. Jadilah banyak orang yang berbondong-bondong ingin menjadi guru.
Menjadi guru tidaklah semudah kelihatannya. Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dilakukan bahkan sebelum tahun ajaran baru dimulai. Sebelum tahun ajaran baru dimulai, seorang guru harus sudah membuat perencanaan metode dan model pembelajaran siswa. Dalam tahap ini, maka seorang guru harus membuat Silabus dan RPP. Silabus berisi format analisis yang berisi Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, kegiatan pembelajaran, materi, alokasi waktu, sumber belajar, hingga karakter siswa diharapkan.
Selain itu, guru juga harus membuat RPP, semacam agenda mengajar setiap satu pertemuan. Mulai dari kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup, semua harus direncanakan dengan matang dan mendetail mulai dari mengucapkan salam, penyajian materi, pengerjaan tugas, kesimpulan, hingga format penilaian. Jadi jangan dikira guru masuk kelas itu hanya modal buku paket dan LKS untuk mengajar. Itu baru persiapannya saja, belum ketemu muridnya.
Ketika masuk kelas, guru akan bertemu dengan berbagai jenis murid. Ada yang penurut, rajin, tapi ada juga yang susah diatur dan yang sulit mengikuti pelajaran. Dengan banyaknya tipe murid seperti ini, seorang guru harus pintar-pintar menghadapi murid-murid dengan masing-masing sifat dan karakter mereka.
Nah, tugas guru bukan cuma sekedar mengajar, sebagai pendidik, seorang guru juga harus mengenal murid-muridnya. Seperti kata Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani yang artinya di depan menjadi teladan, di tengah membangun karya, dan mendorong dari belakang. Jadi guru juga harus berhati-hati dalam bersikap dan berbicara karena setiap kata-kata dan perilakunya akan menjadi contoh bagi murid-muridnya.
Jadi guru juga harus banyak sabar, karena selain berhadapan dengan murid, ada kalanya guru juga harus berhadapan dengan orang tua murid yang terkadang lebih sulit diajak bicara. Ada orang tua dengan telaten ikut mengajari dan mendidik murid saat berada di rumah, tapi ada juga orang tua yang lepas tangan dan menyerahkan segala urusan pendidikan kepada guru. Kalau murid dapat nilai jelek atau tidak naik kelas, gurunya yang disalahkan. Tapi saat si murid mendapat nilai bagus, muridnya yang dibilang pintar tanpa melihat jasa guru yang telah mengajarinya. Murid yang bandel ditegur cuek saja, tapi saat dihukum sedikit, lapor orang tua katanya dianiaya. Susah kan? Jadi memanglah layak jika guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Menjadi guru adalah pilihan pekerjaan yang mulia. Guru adalah sosok yang membantu membentuk generasi penerus bangsa. Mendidik dengan berbagai macam ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral agar kelak para siswa bisa menjadi manusia yang berakhlak dan berpendidikan tinggi. Ada tanggung jawab moral yang cukup besar menjadi seorang guru, jadi jangan menjadi guru kalau tujuannya hanya sekedar mencari uang. Ada tanggung jawab besar dibaliknya.
Jadi, kamu siap jadi guru?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…