Inspirasi

Kisah Pria India yang Sukses Jadi Milyuner di Indonesia Lewat Usaha Pemintalan Benang

Tak hanya kaum China perantauan saja yang banyak menorehkan kisah sukses sebagai pengusaha di Indonesia. Mereka yang datang dari India ternyata juga ikut memiliki  prestasi yang serupa. Salah satunya adalah pengusaha Sri Prakash Lohia. Keberadaanya kisahnya di Indonesia membuatnya masuk sebagai salah satu jajaran konglomerat di tanah air.

Berangkat dari keluarga perantauan India, Sri Prakash harus berjuang keras agar bisa sukses di tanah seberang. Bersama saudara-saudaranya lainnya, ia memilih Indonesia sebagai tempatnya berusaha dan berinvestasi. Hingga saat ini, dirinya dikenal sebagai pebisnis besar di Indonesia, khususnya di bidang pemintalan benang. Seperti apa perjalanan usahanya di masa lalu?

Berbagi bisnis dengan saudara-saudaranya

Perantauan India yang memilih menjadi WNI [sumber gambar]
Pada akhir 1980-an, sang ayah yang bernama Manohar Lal memutuskan untuk membagi bisnis keluarga menjadi tiga. Sumber dari economy.okezone.com menuliskan, hal tersebut dilakukan untuk menghindari konflik bisnis di antara keluarga sendiri. Alhasil, Sri Prakash pun memilih Indonesia sebagai tempatnya membuka usaha. Sementara saudaranya yang lain ada yang memilih India dan Thailand untuk berbisnis. Sri Prakash sendiri telah menjadi WNI sejak 1985.

Berawal dari sebuah pabrik pemintalan benang

Berawal dari pabrik pemintalan benang di Purwakarta [sumber gambar]
Keputusan memilih Indonesia sebagai tempat membuka usaha, menjadi bagian terpenting bagi perjalanan bisnis Sri Prakash Lohia. Dilansir dari tempo.co, ia membuka usaha pemintalan benang yang merupakan pabrik pertamanya di Purwakarta pada 1974 silam. Baru di tahun 1975, usaha tersebut bisa berproduksi dengan karyawan yang berjumlah 2.000 orang. Berbekal investasi awal sebesar US$ 10 juta, pria lulusan Bachelor of Arts/Science dari Delhi University itu berhasil mengembangkan bisnisnya dan mulai merambah ke bidang lain.

Menapaki sukses dalam mendirikan usahanya

Sukses membesarkan perusahaanya di Indonesia [sumber gambar]
Gebrakan Sri Prakash terjadi pada 1990, di mana ia mulai merambah bisnis di bidang polyethylene terephthalate (PET). Dilansir dari economy.okezone.com, lewat perusahaannya yang bernama Indorama Synthetichs, ia membangun basis produksi untuk pembuatan botol plastik. Tak hanya itu, Sri Prakash juga membuka perusahaan baru di Nigeria pada 2006 yang bergerak pada bisnis petrokimia. Seiring dengan berjalannnya unit usaha baru ini, Sri Prakash juga membeli perusahaan lokal yang sebelumnya dikelola pemerintah setempat yang bernama National Petroleum Corporation.

Dikenal sebagai kolektor benda-benda antik

Pilih membangun bisnis di Indonesia [sumber gambar]
Selain berkutat sebagai pebisnis, Sri Prakash juga dikenal hobi mengkoleksi benda-benda seni yang memiliki nilai sejarah yang tinggi. Sumber dari economy.okezone.com menuliskan, ia banyak mengumpulkan barang antik dari abad ke-17 berupa litograf-ilustrasi di dunia yang dicetak dari blok batu ke atas kertas. Alhasil, sosoknya menjadi kolektor terbesar kedua di dunia.

Masuk dalam daftar Forbes sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia

Masuk daftar Forbes 2018 [sumber gambar]
Sebagai sosok pengusaha yang sukses, Sri Prakash juga berhasi mauk ke dalam jajaran orang-orang kaya di Indonesia maupun dunia. Dilansir dari forbes.com, ia memiliki harta sebesar 7,6 miliar dolar atau setara Rp 110 triliun. Tak salah bila ia menempati peringkat 4 sebagai 50 orang Indonesia terkaya 2018 dan di urutan ke-228 sebagai Milyuner 2018.

BACA JUGA: Mukesh Ambani, Si Pengusaha Terkaya di India yang Kisah Hidupnya Bikin Takjub!

Status sebagai perantauan di Indonesia, membuat seorang Sri Prakash berjuang keras agar sukses di negeri orang. Ia memberikan sumbangsih yang besar tak hanya pada negara asalnya, India, tapi juga di Indonesia. Yang membanggakan, namanya pun telah masuk dalam daftar Forbes sebagai salah satu yang terkaya di Indonesia. Hebat ya Sahabat Boombastis.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

7 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago