Categories: Trending

Sisi Sadis Samurai, Ketika Tak Lagi Ksatria dan Malah Jadi Sang Pencabut Nyawa

Selama ini, kebanyakan orang selalu mengira bahwa samurai adalah sekelompok ksatria pemberani dan terhormat. Mereka adalah orang-orang yang melayani serta melindungi komunitasnya. Tapi, apa benar demikian?

Kenyataannya, samurai nggak selamanya semulia itu. Mereka juga sering menjadi sosok yang semena-mena, apalagi dengan kekuatan dan keistimewaan yang mereka miliki. Nggak jarang samurai juga memanfaatkan keistimewaan mereka untuk membabat habis siapa saja yang dianggap menghina mereka.

Berikut ini adalah beberapa alasan kenapa ada kalanya samurai adalah orang-orang yang semaunya sendiri.

1. Menguji Pedang pada Manusia

Di Jepang ada istilah tameshigiri yang artinya untuk “tes memotong” dan biasanya hanya dilakukan oleh orang yang ahli saja. Biasanya, pengujian ketajaman pedang ini dilakukan pada gulungan tikar jerami, tapi ada juga sebagian yang mengujinya pada manusia! Kejam!

Tameshigiri [Image Source]
Orang yang dijadikan bahan penguji ini biasanya adalah kriminal yang memang akan dihukum. Tergantung tingkat keparahan kejahatan yang dilakukan, terkadang tangan atau kaki mereka yang akan dipotong. Tapi untuk penjahat kelas besar, bisa saja tubuh mereka dipotong jadi dua. Memang sih sasarannya adalah penjahat dan praktik ini nggak sering terjadi, tapi kenyataan bahwa pedang diuji pada manusia saja sudah mengerikan.

2.  Bisa Membunuh Siapa Saja

Samurai punya hak yang mengizinkan mereka untuk langsung membunuh siapa saja dari kelas bawah atau bahkan samurai lainnya jika mereka merasa tersinggung. Syaratnya hanyalah harus langsung dilakukan setelah menerima penghinaan dan ada saksi mata.

Samurai [Image Source]
Masalahnya, seorang samurai bisa menggunakan pelayan mereka sendiri sebagai saksi mata. Artinya, mereka sangat mungkin untuk membunuh siapa saja yang mereka mau tanpa pandang bulu. Jelas akan ada sebagian orang yang memanfaatkan hak yang mengerikan seperti ini.

3. Kadang Juga Membunuh Orang Tanpa Alasan

Pada masa kekacauan di era Sengoku dalam sejarah Jepang, ada kegiatan ilegal yang dilakukan oleh sebagian samurai yang dikenal dengan Tsujigiri. Arti harfiahnya adalah pembunuhan di jalanan dan memang itulah yang dilakukan oleh para samurai tersebut.

Samurai Fighting [Image Source]
Biasanya, hal ini dilakukan oleh para samurai yang baru saja beli pedang baru atau mempelajari teknik baru. Nah, mereka akan berjalan-jalan di malam hari untuk mencoba senjata atau teknik baru mereka ini pada siapa saja yang sedang lewat. Meski ilegal, jarang ada yang tertangkap karena sulitnya mencari saksi. Lagi pula, para samurai itu juga bisa membuat alasan bahwa orang yang dibunuh itu telah menghina mereka.

4. Nggak Mau Berbaur Karena Menganggap Dirinya Paling Penting

Adakalanya seorang samurai akan menjadi ronin atau nggak bertuan, bisa juga karena telah mempermalukan dirinya sendiri dan nggak mau melakukan seppuku atau bunuh diri. Jadi mereka akan berkelana mencari seseorang yang mau menyewa jasanya sebagai seorang penjaga atau bodyguard. Karena nggak bertuan, mereka juga nggak berpenghasilan dan hampir menyerupai gelandangan yang nggak punya pekerjaan.

Sekelompok Samurai [Image Source]
Sayangnya, meski keadaannya sudah seburuk itu, ronin biasanya masih bertingkah seperti mereka masih merupakan seorang samurai. Mereka akan memperlakukan orang lain dengan seenaknya dan menolak bekerja seperti masyarakat umum karena menganggap orang-orang tersebut berada di bawah mereka. Bahkan, selain menjadi bodyguard, tidak sedikit juga yang akhirnya malah menjadi kriminal dengan membunuh dan merampok orang demi mendapatkan uang.

5. Memanah Anjing Sebagai Bentuk Olahraga

Samurai nggak hanya mahir menggunakan pedang saja. Samurai juga ahli dalam menggunakan panah. Bahkan, mereka juga mengembangkan latihan khusus yang disebut dengan inuoumono. Hanya saja, latihan khusus ini cukup sadis karena mereka mengejar anjing dengan berkuda dan memanah mereka.

Inuoumono [Image Source]
Seiring berjalannya waktu, latihan ini makin populer hingga samurai dan bangsawan Jepang mulai melakukannya hanya untuk bersenang-senang. Tapi untungnya, terkadang panah yang digunakan diberi bantalan. Tapi meski begitu, ditembak panah dengan kecepatan tinggi akan tetap terasa menyakitkan.

Ngeri rasanya kalau seseorang dengan kemampuan bertarung dengan senjata mengerikan bisa bebas berbuat semaunya. Apalagi dengan hak untuk membunuh seseorang yang dianggap menghinanya, tentu bakal bikin siapa saja ketakutan dengan keberadaan mereka. Ya, terkadang kekuatan dan kelebihan menjadi ujian. Tak semua orang mampu mengemban sebuah kelebihan, sehingga hal tersebut berubah arah menjadi kekuatan berbahaya serta mematikan.

Share
Published by
Tetalogi

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

3 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago