Shalat merupakan bentuk penghambaan tertinggi kepada Tuhan Sang Maha Pencipta. Di samping melantunkan doa dan ayat-ayat suci Al-Qur’an, ibadah satu ini merupaka esensi utama bagi seorang muslim maupun para mualaf (muslim baru, setelah mengikrarkan kalimat syahadat.
Seperti kejadian baru-baru, ada seorang wanita yang kedapatan sedang melaksanakan shalat di dalam Gereja. Alhasil, komentar pro kontra pun mulai bermunculan dari Netizen. Jika diperhatikan, ibadah shalat sebenarnya bisa dilaksanakan di mana pun sesuai dengan keadaan yang dialami. Asalkan memenuhi syarat yang sesuai syariat agama. Seperti gambar di bawah ini, menjadi bukti bahwa shalat wajib ditunaikan dalam situasi dan kondisi apapun.
Pada gambar di atas, tampak seorang wanita terlihat sedang menunaikan shalat. Mengenakan mukena berwarna keemasan, ia tampak tak peduli sedang beribadah di dalam sebuah gereja. Gimana menurutmu Sahabat Boombastis?
Dalam kondisi di tengah perjalanan pun, manusia diwajibkan untuk menunaikan tugasnya menegakkan shalat. Salah satu contohnya pada gambar di atas. Melaksanakan ibadah juga bisa dikerjakan sembari duduk di bangku penumpang. Tak hanya pesawat, tapi juga jenis kendaraan lainnya.
Dilansir dar laman almanhaj.or.id, terdapat sebuah ibadah yang dinamakan shalat khauf yang biasa dikerjakan saat berada dalam kondisi berperang. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah An-Nisaa’ 102
“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (Sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan seraka’at), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bershalat, lalu shalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata…”
Kemacetan terkadang tak bisa dihindari saat berada dalam sebuah perjalanan. Namun, hal tersebut bukan menjadi penghalang untuk tetap menunaikan shalat. Bisa dikerjakan sembari duduk di belakang kemudi, maupun di atas aspal jika kendaraan berhenti total. Asal ada cukup ruang dan memenuhi syarat yang sah, shalat bisa dilakukan.
Dalam keramaian manusia yang sedang sibuk dengan urusan duniawi, senantiasa menghidupkan shalat menjadi perkara yang tak bisa ditunda. Seperti gambar di atas, saat berkumandang adzan, penumpang tersebut segera menggelar koran dan melaksanakan shalat. Meski bisa dilakukan sembari duduk, akan lebih terasa keberkahannya jika dilakukan secara sempurna.
Mengerjakan shalat bisa dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang sedang dialami. Asal memenuhi syarat sebagai sahnya ibadah tersebut. Diterima atau tidak, itu bukan urusan kita sebagai manusia yang menilai. Karena sejatinya, shalat merupakan hubungan pribadi antara Tuhan dan mahkluk ciptaan-Nya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…