Oke, kita tahu bahwa rumah dibangun untuk menyediakan tempat untuk berlindung yang nyaman bagi pemiliknya. Untuk mendapatkan sebuah rumah yang nyaman untuk ditinggali, maka rumah akan didesain sedemikan rupa agar terlihat cantik dan indah.
Tapi siapa sangka ternyata ada juga beberapa orang yang mendesain rumahnya justru untuk membuat tetangganya jengkel. Yah, mungkin si pemilik rumah sudah terlalu sebal dengan tetangganya sehingga mereka mendesain rumahnya seperti berikut ini.
Dua orang yang berbeda pandangan saja terkadang bisa berdebat tanpa akhir. Tapi rupanya Aaron Joackson memang sengaja ingin membuat marah tetangganya. Aaron sengaja membeli sebuah rumah tepat di seberang gereja Westboro Baptist Church yang sangat anti-homoseksual. Sebenarnya jika ingin sekedar membangun rumah tinggal sih tidak masalah, tapi Aaron Jackson sengaja memilih rumah tersebut dan ingin menjadikannya museum LGBT.
Hukum yang mengatur tentang zona area mencegah Jackson menjalankan rencananya. Karena rencananya gagal, ia memilih untuk mengecat dinding luar rumah tersebut dengan warna pelangi dari Pride Flag. Kalau hal ini tentu tidak bisa dicegah, karena secara teknis ia tidak melanggar peraturan karena ia hanya mengecat dindingnya saja. Setidaknya menurut mereka, mereka melawan Westboro Baptist Church dengan cinta.
Dari depan rumah ini mungkin terlihat biasa saja, tapi rumah ini ternyata berbentuk segitiga dan ukurannya sangat kecil, dan menyempit hingga sebesar 140 cm saja di bagian paling belakang. Jadi, siapa ya kira-kira yang membangun rumah seperti ini?
Rumah ini dibangun pada tahun 1925. Kabarnya, rumah ini dibangun di sepetak tanah kecil setelah seorang tetangga ingin membeli tanah segitiga tersebut dengan harga yang sangat murah. Karena merasa tersinggung, si pemilik tanah kemudian justru membangun sebuah rumah di atas tanah tersebut. Bahkan saking kecilnya dapur di dalam rumah ini, pemiliknya harus berdiri di samping jika mau membuka pintu oven.
Di Massachusetts juga ada rumah yang juga sangat sempit. Rumah empat tingkat ini hanya memiliki lebar tiga meter saja di titik terlebarnya dan 2,8 meter di titik tersempitnya. Kira-kira bagaimana ya tinggal di dalamnya?
Menurut cerita, tanah tersebut diwarisi oleh dua bersaudara. Salah satu dari dua saudara tersebut membangun rumah yang besar, sementara lainnya pergi berperang. Sekembalinya ia pulang dari peperangan, ia langsung membangun rumah kecil di tanah yang tersisa untuk merusak pemandangan rumah saudaranya yang telah membangun rumah lebih dulu.
Beberapa orang terkadang merasa jengkel dengan tingkah laku tetangga yang tidak toleransi atau suka mengotori lingkungan. Jika dengan diperingatkan saja tidak mempan, maka jalan terbaik adalah mengambil tindakan langsung. Nah, hal inilah yang dilakukan oleh John Hollensbury.
Pria ini memiliki sebuah rumah di Queen Street, Alexandria. Masalahnya, di antara rumahnya dan tetangganya, ada semacam celah dan orang-orang suka membuang sampah sembarangan di sana. Solusi yang ia lakukan adalah dengan membangun sebuah rumah kecil di celah tersebut agar orang-orang tidak lagi menggunakannya. Meski hanya selebar 2,1 meter, rumah ini tetap digunakan sebagai tempat tinggal sejak selesai dibangun pada tahun 1830.
Setiap orang pasti menginginkan sebuah rumah idaman, namun membangunnya begitu saja tentu tidak mudah dan butuh perencanaan. Charles Froling mempunyai rencana besar untuk membangun rumah impiannya di sebuah tanah yang ia warisi. Tapi sayangnya impiannya harus hancur.
Dewan kota memutuskan untuk membangun sebuah jalan dan menggunakan sebagian besar tangah milik Froling. Kekecewaannya ini tidak menghentikannya membangun rumah. Sebaliknya, ia tetap menggunakan tanah sempit sisanya untuk membangun sebuah rumah untuk mengganggu dewan kota. Memang hanya selebar 3 meter saja, tapi rumah tersebut tetap ia tinggali.
Francis O’Reilly memiliki sepetak tanah kecil di Massachusetts. Karena menurutnya tanah tersebut terlalu kecil, ia kemudian berniat menjual tanah tersebut kepada tetangganya karena mungkin bisa bermanfaat untuknya. Tapi ternyata tetangganya tidak ingin membeli tanah tersebut.
Entah karena merasa marah atau tersinggung, Francis O’Reilly akhirnya justru membangun rumah kecil di tanah tersebut pada tahun 1908. Tujuannya, ya untuk membuat jengkel tetangganya dengan adanya rumah kecil yang mengganggu pemandangannya tersebut. Rumah ini hanya selebar 2,4 meter dan panjang 11 meter. Meski kecil, rumah ini masih digunakan sebagai rumah tinggal hingga sekarang.
Tidak seperti yang lainnya, bangunan ini dibangun oleh sebuah perusahaa. Gedung Sam Kee dibangun oleh Sam Kee Company pada tahun 1913. Sebenarnya lahan yang ia beli adalah tanah yang berukuran standard.
Malang bagi Sam Kee, dewan lokal mengklaim sebagian tanahnya lagi untuk membuat jalan. Nah, Sam Kee rupanya tetap bertekat membuat bangunan di sana, jadi ia menyewa seorang arsitek untuk membuat bangunan komersil dua tingkat. Maka jadilah Sam Kee Building dengan lebar 1,5 meter di lantai satu dan 1,8 meter di lantai 2.
Pria yang satu ini sepertinya benar-benar kesal dengan tetangganya dan sama sekali tidak mau mengalah. Pada tahun 1950, dua orang pria bertetangga berseteru. Kemudian, salah seorang pria membeli sepetak tanah dan membangun sebuah rumah berwarna putih di tanah yang dibelinya.
Masalahnya, pria kedua kemudian juga membeli tanah tepat di samping rumah pria kedua dan membangun sebuah rumah hanya dengan jarak kurang dari 30cm di antara dua rumah. Dengan jarak sesempit ini, pria kedua secara efektif menghalangi setiap pemandangan, cahaya matahari dan angin untuk pria pertama.
Seorang pemilik rumah di Inggris ingin menghancurkan rumah tiga tingkatnya dan membangun lagi rumah yang lebih luas dengan kolam renang bawah tanah. Tapi ternyata, para tetangganya komplain dengan rencana yang ia miliki. Tentu saja pemilik rumah tersebut kemudian merasa kesal.
Untuk membalas dendam, ia ingin membuat para tetangganya jengkel. Ia kemudian mengecat dinding luar rumahnya dengan garis merah putih agar bertentangan dengan konsep rumah milik para tetangganya. Bagaimana tidak, rumah-rumah tetangganya semua bermodel Georgian, tapi rumahnya sendiri sengaja ia buat berbeda dengan cat bergaris merah putih. Yah, paling tidak ia bisa membuat jengkel tetangganya.
Itu tadi beberapa rumah atau bangunan yang sengaja dibangun untuk membuat tetangganya jengkel. Tapi kalau kamu memang jengkel dengan tetanggamu, bicarakan baik-baik, ya.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…