Categories: Inspirasi

Republik Murrawari, Calon Negara Tetangga Indonesia yang Ingin Merdeka dari Australia

Sebagai bangsa asli yang telah ribuan tahun menghuni Australia, suku Aborigin secara nyata ingin berdaulat penuh atas tanah air mereka. Dilansir dari news.okezone.com, Para aktivis di New South Wales, Australia, berniat melancarkan kampanye ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Mereka tergabung dalam induk yang sama, yaitu gerakan Republik Murrawarri. Organisasi tersebut menjadi wadah bagi suku Aborigin untuk menyuarakan keinginan dan hak-haknya sebagai pemilik asli tanah Australia. Bisa dibilang, gerakan mereka lewat Republik Murrawarri merupakan langkah pertama untuk mencapai kemerdekaan yang sesungguhnya.

Republik baru yang bakal menjadi tetangga Indonesia

Bendera Republik Murrawarri [sumber gambar]
Dilansir dari news.okezone.com, Republik Murrawarri pada awalnya adalah gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Australia dan membentuk negara sendiri. Dengan luas wilayah yang mencapai 81 ribu kilometer, cikal bakal “tanah air” bagi ribuan suku Aborigin itu secara perlahan akan terus diperjuangkan oleh mereka yang ingin bebas dari pemerintahan Australia. Jika nantinya hal itu terjadi, Indonesia bakal memiliki negara baru yang menjadi tetangga dekat.

Dilatarbelakangi permasalahan secara historis

Kedatangan Inggris di Australia [sumber gambar]
Keberadaan Republik Murrawarri sendiri tak lepas dari sejarah panjang suku Aborigin di Australia. Sumber dari news.okezone.com menuliskan, kedatangan Inggris untuk pertama kalinya yang mendarat di Sydney Cove, New South Wales, pada 26 Januari 1788, merupakan era dimulainya episode kelam bagi suku Aborigin. Sebagai pemilik asli tanah Australia, mereka menjadi sasaran pembantaian oleh kaum kulit putih Eropa sepanjang abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Memori kelam pembantaian suku Aborigin oleh orang-orang Inggris

Pemusnahan suku Aborigin oeleh kaum kulit putih [sumber gambar]
Karena merasa telah dimarjinalkan dari tanah kelahirannya oleh pendatang Eropa, sudah saatnya suku Aborigin bangkit dan menyuarakan hak-haknya. Dilansir dari news.ekonomi.okezone.com, mereka kerap melakukan protes dan demonstrasi di setiap peringatan Australia Day atau Hari jadi Australia. Acara tersebut boleh jadi merupakan “kemenangan” bagi kulit putih. Namun, perayaan Australia Day tak ubahnya seperti merayakan penjajahan dan pembantaian bagi etnis mereka di tanah air sendiri.

Calon negara yang telah memiliki undang-undang dan konstitusi

Wiradjuri Central menjadi salah satu bagian dari Republik Murrawarri [sumber gambar]
Sebagai persiapan untuk membentuk Republik Murrawari, para simpatisannya bahkan telah melakukan sejumlah hal penting. Dilansir dari news.okezone.com, terciptanya konstitusi dan undang-undang telah dilakukan sebagai langkah awal. Tak hanya itu, Dewan Warga Murrawarri kini sudah menginisiasikan transisi dari gerakan menjadi republik. Konstitusi yang mereka buat berdasarkan hukum adat, industri dan pertahanan.

Republik Murrawarri telah menentukan deklarasi kemerdekaan

Wilayah Republik Murrawarri [sumber gambar]
Tanggal 30 Maret 2013, merupakan hari bagi kemerdekaan yang dideklarasikan oleh Republik Murrawarri ebagai sebuah negara. Sumber news.okezone.com menyebutkan, pada pegiat gerakan tersebut melakukan kampanye hingga ke tingkat PBB. Di mana mereka ingin mendapatkan bantuan mengenai repatriasi tanah leluhur, sumber daya alam, wilayah laut, dan udara, yang masuk ke dalam wilayah Murrawarri.

BACA JUGA: Potret Kejamnya Penjajah Menyiksa Suku Aborigin

Suku Aborigin yang telah lama mendiami pulau yang kini disebut Austrlia tersebut, juga memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Terlebih, sejarah masa lalu yang cukup kelam, bisa menjadi jalann yang ampuh untuk mendapatkan pengakuan secara luas dari negara-negar lain. Semoga saja ya Sahabat Boombastis .

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Rosita Istiawan Pionir Hijau, Dedikasi Bangun Hutan 25 Tahun

Di tengah keputusasaan untuk menjaga kelestarian alam, Indonesia membutuhkan sosok yang berani melindungi sumber daya…

3 hours ago

Tesso Nilo: Rumah Para Gajah yang Kian Terancam Eksistensinya

Media sosial akhir-akhir ini sedang dihangatkan dengan topik seputar perusakan alam, di mana salah satunya…

2 weeks ago

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 weeks ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

3 weeks ago

Kebakaran Hebat Gedung Terra Drone, Korban Tembus 20 Orang

Duka terus menghampiri bangsa Indonesia di penghujung tahun 2025 ini. Belum kelar bencana banjir hebat…

3 weeks ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

3 weeks ago