Apa jadinya jika sebuah pulau yang seharusnya dihuni oleh manusia justru dikuasai oleh para hewan? Mungkin terdengar aneh namun hal tersebut nyata adanya. Bahkan di salah satu pulau, manusia tidak bisa tinggal atau berkunjung terlalu lama lantaran sangat berbahaya bagi keselamatan.
Meski demikian, pulau-pulau tersebut bukan berarti sepi dari kunjungan manusia. Beberapa di antara bahkan datang untuk bertamasya atau sekedar menuntaskan rasa penasarannya atas keberadaan hewan-hewan tersebut. Penasaran? Simak ulasan Boombastis berikut ini.
Kepulauan Bahama yang terkenal dengan keindahannya memiliki sebuah tempat yang banyak dihuni oleh babi. Ya, hewan bertubuh gemuk itu bebas berkeliaran di sekitar pulau dan hebatnya lagi mampu berenang, hal ini kemudian menjadi hiburan tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung. Babi-babi ini dulunya dibawa oleh pelaut yang singgah di pulau tersebut. Banyaknya makanan yang tersedia, membuat populasi hewan ini membengkak.
Okunoshima yang terletak di bagian timur Hiroshima itu dikenal sebagai tempat dari ratusan kelinci liar. Keberadaan mereka awalnya dilepas sebagai penelitian sisa residu dari racun di Okunoshima yang dipakai sebagai laboratorium senjata kimia, saat perang dengan Tiongkok pada tahun 1930-an 1940-an. Karena di sana tidak ada predator alami, kelinci tersebut mampu berkembang biak dengan jumlah yang pesat hingga saat ini.
Pemandangan di Pulau Cayo Santiago ini seakan-akan mirip dalam film Planet of the Apes. Di mana monyet merupakan penguasa tunggal di sana. Ada sekitar 800-1.200 ekor kera, dari jumlahnya sebelumnya yang sebesar 409. Awalnya, hewan primata tersebut diimpor dari India pada tahun 1938 sebagai bahan percobaan dan penelitian ilmiah. Entah kenapa, jumlah populasi kera tiba-tiba meledak dan tak terkendali. Tak ada manusia seorang pun yang tinggal di sana.
Jika Okunoshima dijuluki sebagai pulau kelinci atau “Rabbit Island”, lain halnya dengan Aoshima. Pulau terpencil di selatan Jepang ini dihuni oleh ratusan yang lucu dan menggemaskan. Sejarah keberadaan kucing tersebut terjadi sejak 380 tahun lalu saat beberapa orang membangun desa nelayan di pulau tersebut. Kucing yang dibawa berfungsi untuk mengatasi tikus. Namun setelah populasi manusia di sana menurun, jumlahnya meledak tak terkendali.
Banyaknya populasi ular di Pulau Ilha da Queimada Grande Brazil membuat wilayah tersebut dinobatkan sebagai salah satu kawasan yang mematikan di dunia. Dengan luas yang diperkirakan mencapai 100 hektar ini, setiap jengkalnya kerap ditemukan belasan atau mungkin ratusan ular. Salah satu yang paling berbahaya adalah jenis Golden Lanceheads yang racunnya sangat mematikan.
BACA JUGA: Ilha Da Queimada Grande, Salah Satu Tempat Paling Mematikan di Bumi yang Haram Dikunjungi
Dari kelima pulau di atas, Ilha da Queimada Grande adalah lokasi yang paling berbahaya bagi manusia lantaran jumlah ular di sana sangat luar biasa banyaknya. Alih-alih menjadi tempat wisata seperti lainnya, Ilha da Queimada Grande hanya diizinkan sebagai tujuan penelitian ilmiah untuk mengetahui populasi ular yang ada.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…